01. 1751, Kerajaan Yuemeda

343 32 14
                                    

1751 Masehi, di mana sistem monarki masih kental digunakan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, terkhusus di wilayah Eropa. Benua dengan empat musim tersebut banyak melahirkan kerajaan-kerajaan besar yang berdiri dengan sejarahnya masing-masing.

Kerajaan Yuemeda adalah salah satu kerajaan besar yang berdiri di tanah Eropa. Leluhur pendiri Kerajaan Yuemeda dulunya berasal dari rakyat biasa yang menetap di kampung yang bernama Kampung Singgah. Terletak di wilayah perbatasan antar kerajaan besar, menjadikan kampung tersebut tempat persinggahan para pedagang dari berbagai kerajaan, sesuai namanya.

Lama kelamaan kampung tersebut semakin meluas dan maju. Mengandalkan wilayah yang menjadi lalu lintas perniagaan, Kampung Singgah berhasil bangkit menjadi sebuah kerajaan makmur yang mengandalkan sumber mata pencaharian dari tempat peristirahatan para pelancong, pajak dari perniagaan kapal-kapal laut, serta alam yang mendukung kerajaan untuk membuat tempat wisata di setiap jengkal pesisir pantai.

Transaksi selalu ramai siang dan malamnya, hingga tak sengaja menciptakan sebuah pasar besar yang menyediakan berbagai macam keperluan dari keragaman berbagai daerah. Dan kerajaan memfasilitasi mereka dengan menyediakan wilayah mereka yang mencakup dataran dan semenanjung.

Nama 'Yuemeda' digunakan sebagai penghormatan kepada pemimpin pertama sekaligus pendiri kerajaan. Sang Raja bernama Yuema dan Sang Ratu bernama Andromeda. Yuemeda adalah penggabungan dari nama mereka berdua.

Raja pertama yang memerintah kerajaan Yuemeda berhasil mendidik keturunannya untuk menjadi pemimpin yang layak, layak dalam segi apapun. Mereka juga memperluas wilayah kekuasaannya dengan cara berniaga. Sebisa mungkin mereka menghindari adanya peperangan dalam perebutan wilayah. Militer mereka pada saat itu tidak mencukupi untuk berperang. Hingga keturunan ke-tiga Kerajaan Yuemeda, mereka berhasil membuat pasukan militer yang mumpuni. Di masa itu juga mereka terus memperluas wilayah dan berhasil melebarkan sayap ke arah timur Eropa.

Kerajaan Yuemeda kini tengah melakukan perluasan wilayah di sepanjang benua selatan Eropa. Barat dan utara telah menjadi kekuasaan Kerajaan Yuemeda di kepemimpinan sebelumnya.

Di masa kini, mereka berjalan menuju puncak kejayaannya di mana kerajaan selalu menang berkat kekuatan militer yang mereka punya. Hal itu tidak luput dari jasa Jeffrey Verlion yang menjadi Jenderal Besar pemimpin perang. Siasat licik serta taktik tak terduga mampu membuat lawan tak berkutik seketika. Oleh karena itu saat penaklukan terakhir wilayah kerajaan yang berada di penghujung benua selatan, Jeffrey diangkat menjadi menteri pertahanan oleh Raja Yuemeda.

Suatu kehormatan besar bagi seorang jenderal perang seperti Jeffrey, tetapi pria itu tidak terlalu bangga dengan kedudukan terhormat yang semua orang idam-idamkan.

Hal tersebut tidak terlepas dari luka di masa lalu. Melihat bagaimana wanita yang sangat dicintainya dulu lebih memilih Putra Mahkota Kerajaan Yuemeda atas embel-embel posisi Ratu daripada dirinya yang dulu hanyalah sebatas prajurit perang.

Ternyata harta dan tahta mampu membuat seseorang yang dulunya menjanjikan kesetiaan, kini menunjukkan punggung yang semakin lama semakin dingin.

Perasaan terkhianati yang menumpuk di dalam hati, menciptakan sebuah palung dendam yang teramat dalam.

"Aku tidak akan tunduk lagi pada kerajaan."

Jeffrey bertekad akan merebut tahta kerajaan dan membuat wanita yang mengkhianatinya bertekuk lutut di bawah kakinya. Menikmati wajah cantik itu tak berdaya tanpa tahta dan gelimangan harta. Jeffrey akan menunjukkan peran antagonis di tanah Kerajaan Yuemeda yang makmur dan tenteram ini.

Sampai tak menyadari bahwa dendam dan ambisinya untuk merebut kekuasaan telah menyakiti putra tunggalnya sendiri.

.

1751; MURMUROUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang