Terlihat seorang pemuda yang terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Perlahan kelopak mata itu terbuka, mata yang berwarna coklat tua dan bulu mata yang lentik.
Xavier mengerjabkan matanya untuk menyesuaikan cahaya, perlahan pengelihatannya semakin jelas
Xavier menatap sekeliling dengan datar.
Disana tidak ada satupun orang kecuali dirinya, hingga....
Ceklek
Pintu terbuka terlihat ada seorang yang berbadan besar dan berpakaian berwarna hitam
"Tuan muda apa anda sudah sadar?" Ucan seseorang itu, Yap itu bodyguard. Yang bernama Teo
"Pertanyaan yang bodoh" pikir Xavier
"Kapan bisa pulang?" Tanya Xavier
(Karna Xavier yg menepati raga Al, kita panggil Xavier/er aja ya)
"Tapi tuan muda, anda baru saja sadar setelah 3 bulan koma" ucap Teo. Ia juga bingung kenapa tuan mudanya ingin pulang
"Besok saya ingin pulang, tidak ada pembantahan" ucap dingin Xavier
"Ta... Baiklah tuan muda" ucap Teo setelah di tatapan tajam Xavier
~~~
Keesokan harinya, sekarang jam menunjukan pukul 8 pagi, dokter memeriksa kondisi Xavier
"Baik anda sudah boleh pulang hari ini, tapi saya sarankan untuk banyak beristirahat" ucap dokter itu Xavier mengangguk kepala dengan malas
Setelahnya dokter pergi keluar ruangan Xavier
Xavier dan Teo memasuki mobil (tentunya Teo yang mengendarai mobil itu)
Dalam perjalanan Xavier hanya diam dan menatap luar jendela dengan datar, bangunan tinggi nan megah itu sangatlah indah untuk di lihat
Namun Xavier hanya melihat bangunan bangunan itu dengan datar. Ia merasa itu hanya biasa saja
Teo yang beberapa kali melirik sekilas Tuan mudanya itu terkejut karna tuan mudanya ini yg semakin dingin dan pendiam
Mobil masuk gerbang mansion, terlihat rumah yang megah sedikit dari mension Xavier yang dulu
Contoh mansion
Xavier melihat banyak motor sport yang terparkir di halaman mension, ia bisa menebak jika itu motor milik teman ke 3 Abangnya
Ia mendengus baru saja ia pulang sudah dihadapkan dengan ini
Xavier berjalan memasuki mansion, terdengar canda tawa di ruang tamu itu, namun Xavier hanya acuh
Disana terlihat Abangnya dengan beberapa teman Abangnya yang di ketahui adalah anggota inti geng black devil
Ia berjalan tanpa menoleh ke arah mereka, seluruh atensi orang menatapnya, namun ia hanya acuh.
Baru saja ingin melangkah menaiki tangga satu suara menghentikan langkahnya
"Kemana sopan santun lo?" Ucap alex Gabriel dirgantara, Abang ketiga Al
Namun Xavier tidak menghiraukan perkataannya dan kembali melanjutkan langkahnya
"Sialan! Gue lagi ngomong sama Lo ya Anjing!" Geram Alex
Xavier berbalik menatap mereka semua dengan datar dan tidak minat
"Gue gk ngerti basa binatang" ucap dingin Xavier lalu berbalik, kembali melanjutkan langkahnya
Mendengar perkataan Xavier Mereka semua terdiam terutama Alex
Sejak kapan Al/ Xavier berani mengatakan itu kepada Abangnya? Bukanya jika ia melihat Abangnya pasti selalu mencari perhatian
Alvin Grace dirgantara Abang kedua Xavier terdiam mendengar perkataan dingin dan datar xavier, begitu juga dengan sang kembaran Alvin ya itu Alvan Grace dirgantara Abang pertama Xavier
"Itu beneran adik Lo?" Tanya bara ke Alvan, sedangkan yang ditanya hanya diam tak menjawab
Berpindah ke Xavier, ia baru saja sampai ke kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size, Ia sangat lelah karna ia memakai tangga
sejujurnya ia ingin memakai lift tapi sayangnya lift itu dekat dengan ruang tamu jadi ia malas
Contoh kamar Xavier
"Bagus juga selera bocah itu" ucap Xavier sambil menatap sekeliling
Baru saja ingin menutup mata perutnya berbunyi, dengan malas ia turun ke bawah mengunakan lift
Setelah sampai ia langsung berjalan ke arah dapur, tidak peduli dengan mereka yang sedang bercanda
Ia menghampiri salah satu maid "masakan nasi goreng" pinta Xavier
"Baik tuan muda" ucap maid itu
Xavier duduk di kursi kosong sambil memainkan handphone untuk menunggu maid memasak nasi goreng
"Heh, gue kira Lo mati" ucap alex namun Xavier hanya acuh
Alex yang di abaikan Xavier menggeram marah "sialan! Lo denger gue gak!?" Ucap emosi Alex
"Diam" ucap singkat padat Xavier, tapi terdengar sangat amat dingin dan penuh penekanan
Mereka semua yang ada di sana terutama Alex langsung diam membisu karna ucapan Xavier
"Ini tuan muda makanya" ucap maid sambil meletakan piring yang berisi nasi goreng
Semua orang menatap Xavier dengan berbagai tatapan yang sulit di artikan
Namun ada seorang gadis menatap Xavier sambil tersenyum smirk tanpa mereka semua sadari
Sedangkan yang mereka tatapan (Xavier) hanya memakan makanannya tanpa peduli dengan tatapan mereka
.
.
.
.
.
.Kalo jelek maaf ya. Karna ini emang baru pertama buat kayak ginian
Dan makasih yang udah mau baca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Xavier (Diberhentikan Sementara Waktu)
General FictionSeorang mafia transmigrasi ke raga antagonis novel