3

1K 79 2
                                    

"saya mau ibu biarkan saya tidur di jam pelajaran ibu" ucap datar xavier

Mau tidak mau Bu Aya hanya bisa menurutinya

"Ya sudah kamu boleh duduk di kursi mu" ucap malas Bu Aya, namun dalam hatinya ia cukup senang karna ini, ia berpikir kenapa tidak dari dulu saya Xavier seperti ini?

Xavier kembali duduk ke kursinya lagi, lalu ia menenggelamkan kepalanya di lengan tangannya dan kemudian menutup matanya

Hingga beberapa menit kemudian....

Kring

Kring

Bel istirahat berbunyi semua siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas, kecuali Xavier yang masih setia tertidur di sana

Hingga seorang siswa menghampirinya "Al?" Ucap siswa itu, panggil saja Sagara

Xavier terbangun lalu menatap siswa yang di depannya dengan tatapan datar

"Kenapa?" Tanya malas xavier

"Lo gak ke kantin?" Tanya Sagara

Xavier menatap sekeliling tidak ada orang di sana, lalu ia menatap jam tangannya. Ternyata ini jam istirahat

Menatap siswa di depannya "Lo siapa?" Tanya datar xavier

Sagara menunjuk dirinya sendiri "Gue? Gue Sagara" ucap Sagara mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan

Xavier menatap dingin saat melihat tangan Sagara

'kenapa dia mau berjabat tangan dengan dirinya? Bukannya gak ada yang mau kenalan atau Deket sama Al ya, di novel juga di tuliskan gak ada yang mau Deket sama Al, tapi kok dia. Apa alurnya berubah ya? Masa iya, tpi kok bisa?' batin Xavier

Sagara yang tangannya ditatap reflek menarik tangannya lagi

"Gu-gue gak punya temen" ucap gelagapan Sagara

'Semenakutkan itu kah dirinya' batin Xavier

"Oh ya udah" ucap lalu berdiri berjalan keluar kelas di ikuti Sagara yang di belakangnya

~~~

Sesampainya di kanti banyak sepasang mata yang menatapnya Xavier penuh penghinaan, kebencian, ada juga yang diam diam kagum ke xavier

namun Xavier hanya acuh, lalu mencari tempat kosong. Ia menemukan tempat kosong di belakang para meja peng ghibah

"Pesenin gue makanan" ucap malas Xavier ke Sagara

"Pesen apa?" Tanya Sagara

"Samain" ucap Xavier yang sangat jelas, padat dan singkat

Sagara mengangguk dan pergi untuk memesan makanan mereka

Ia tak memperdulikan tatapan mereka, ia duduk di tempat kosong itu sampai memainkan handphonenya 

Alex dkk dan heksa dkk menatap Xavier, namun Xavier hanya acuh dan masih fokus pada handphonenya

Auris yang melihat Xavier tersenyum tipis, ia berjalan dan...

Prang

Suara gelas pecah membuat atensi semua siswa/i menatap ke arah auris

Xavier yang melihat bajunya basah, menatap siapa yang berani membuat lengan baju Xavier basah, lalu ia melihat Auris yang membuat lengannya basah

"Lo buta ya?" Ucap Xavier yang lebih dingin dari biasanya

"Ma-maaf AU gak se-ng-aja hiks...hiks" ucap Auris menangis seolah oleh ia adalah korban. Semua siswa/i menatap iba Xavier

Ih padahal kan Auris gak sengaja, kok dia sensian sih

Kasian ih Auris

Dll

"Mana mungkin gak sengaja, banyak jalan disini kenapa milih jalan ini, udah tau jalan sempit masih aja Lo pilih jalan ini" ucap dingin Xavier, semua orang yang mendengar perkataan Xavier tertegun

Iya juga ya, banyak jalan kanapa dia milih jalan itu?

Pengen caper mungkin

Mana mungkin Auris kayak gitu

Tapi tadi aja Xavier udah gak lirik sama sekali apalagi caper ke abangnya kayak biasanya

Dll

Ada beberapa orang yang membela Xavier, itu orang orang yang kagum dengan Xavier

"Au beneran gak sengaja hiks...hiks" ucap Auris terisak, namun berbeda dengan hatinya

"Akhh mereka jadi ragu, gue harus acting yang lebih bagus" batin Auris kesal

"Hiks...hiks Au beneran..hiks gak seng...hiks aja hiks...hiks...karna tali sepatu Au hiks... lepas hiks" ucap Auris semakin terisak

Xavier melihat ke arah sepatu Auris. Model sepatu Auris tidak ada talinya, lalu bagaimana bisa dia terjatuh?

"Sepatu lo gak ada talinya" ucap dingin Xavier, mereka semua termasuk Alex dkk dan heksa dkk langsung melihat kearah sepatu Auris

Dan bener saja sepatu Auris tidak memiliki tali sepatu

"Jadi kenapa bisa Lo jatuh? apa sampai segitunya Lo mau fitnah gue?" ucap datar xavier

"Kalo bohong yang pintar sedikit, jangan biarin otak Lo cuman jadi pajangan" ucap penuh tatapan mengejek

Mereka semua berbisik bisik

Kenapa Auris kayak gitu ya?

Padahal mukanya anak baik baik loh

Apa jangan jangan Xavier dulu selalu di fitnah Auris ya?

Kalo iya sih Jahat banget sumpah Auris

Kalo gue jadi Xavier, gue bakal ngelakuin itu

Gue juga, siapa yang terima kalo selalu di fitnah

Dll

Auris menunduk dan tangannya terkepal erat menahan malu

Alex dkk dan heksa dkk juga menatap Auris tidak percaya, kenapa dia melakukan itu? Kenapa dia memfitnah Xavier?

Auris beranjak dan lari keluar kantin, mereka menatap ia pergi dengan berbagai tatapan

Transmigrasi Xavier (Diberhentikan Sementara Waktu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang