"Akhh awas aja Lo Xavier" batin Auris
Sagara datang dengan membawa makanan mereka (makanan Sagara dan Xavier yang tadi di Xavier titip) ia bingung mengapa mereka semua menatap pintu kantin
Namun, ia tak menghiraukannya, ia langsung duduk di kursi samping Xavier dan menaruh sepiring nasi goreng dan es teh di meja Xavier
Xavier melihat makanannya sudah sampai itu, ia langsung memakannya tanpa protes
Hingga beberapa menit handphone Alvin berbunyi membuat mereka semua tersadar
Alvin melihat siapa yang menelepon nya dan nomor itu adalah nomer sang bunda, lalu Alvin mengangkat telpon itu
"Halo, ada apa bunda?"
"...."
"Oh iya bunda"
Mematikan telpon itu
~~~
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu, tapi ia masih di kelas sampai menunggu perkiraan itu sepi, kalo kalian tanya di nama Sagara jawab ia sudah pulang dari 5 menit yang lalu
Melihat parkiran sudah sepi ia langsung keluar dari kelas, sesampainya di parkiran ia melihat masih ada alex dkk, heksa dkk dan masih ada gadis ppb itu
Tanpa menoleh Xavier berjalan menuju motornya, namun ada suara yang menghentikan langkahnya
"Beberapa hari lagi bunda sama ayah pulang" ucap alex
"Trus hubungannya sama gue apa?" Ucap dingin Xavier
Mereka di buat bingung kenapa Xavier tidak tersenyum senang? Bukankah ia seharusnya senang jika orang tua mereka pulang, tapi kenapa dia terlihat tidak tertarik? Dan mengunakan nada dingin ke abangnya? Apakah mereka tidak menarik lagi? Apakah dia sudah tidak menyayangi mereka lagi?
"Karna Lo bagian dari anggota keluarga dirgantara lah" ucap alvan
"Sejak kapan?" Tanya dingin Xavier
Mereka semua di buat bingung bingung lagi, kenapa Xavier bertanya Sejak kapan? Bukankah sudah jelas jika ia sudah sejak lahir menjadi anggota keluarga dirgantara
"Sejak Lo lahir lah" ucap fakta dari Alvin
"Sejak kapan kalian menganggap gue jadi anggota keluarga kalian?" Ucap malas xavier
Skakmat
Mereka semua langsung diam membisu tidak bisa menjawab pertanyaan Xavier yang simpel itu
Heksa dkk tidak ingin ikut campur dengan acara debat, tapi mereka melihat Xavier dengan tatapan kosong, seperti ada perasaan sesak di dada mereka terutama Alex, Alvin dan Alvan
"Dia bukan Xavier" batin heksa
"Kenapa dada gue terasa sesak? Seharusnya gue seneng dong, tapi kenapa dada gue terasa sesak" batin Alvin
"Kemana senyumnya yang dulu?" Batin Alvan
"Apa gue keterlaluan, ya?" Batin alex
"Dia berubah" batin rey, Marvin, dan axezi
"Gue gak akan ganggu kalian lagi, jadi tolong jangan ganggu gue" ucap datar xavier, membuyarkan lamunan mereka
"Kalo itu belum cukup gue bakal pergi dari mension" lanjutnya
Plak
Satu tamparan mendarat pada pipi mulus Xavier, mereka terkejut dengan Alvan yang menampar Xavier, setau mereka ia hanya membenci tapi tidak bermain tangan paling, ia bermain tangan jika Xavier sudah keterlaluan
"Lo kalo menggila jangan di hadapan kita" ucap geram Alvan, entah kenapa ia tidak terima saat Xavier mengatakan itu
.
.
.
.
453 kataMaaf ya, maaf banget banget banget kali ini pendek karna emang masih gak punya ide buat ini 😫😫😫
aslinya ini aku masih pusing sama tugas sekolah yang numpuk lagi
Sekali lagi aku minta maaf banget ya
ಥ‿ಥ
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Xavier (Diberhentikan Sementara Waktu)
General FictionSeorang mafia transmigrasi ke raga antagonis novel