jagara si jaga [Memory IV]

342 39 19
                                    

Happy reading 🥀

□□□

'Lagi dan lagi... apa ini sebenarnya?'

□□□

Hari ini Hazela memutuskan untuk melakukan kegiatan sakral yaitu membaca buku, mencari maklumat tentang plenet Quincunx yang sangat sulit ia dapatkan seakan ditelan galaxy.

Baru beberapa langkah tiba-tiba kedua tangannya sudah digandeng dari dua sisi oleh manusia dua ini siapa lagi kalo bukan Yaya dan Ying.

Dua orang yang tidak pernah absen membuat dirinya sombong karena pujian-pujian mereka yang berlebihan.

Hazela diam saja sudah menjadi topik hangat sepanjang galaxy. Terlebih komunitas PPKI yang sungguh diluar nalar! astaga sebenarnya apa yang banggakan dari Hazela yang setiap harinya ngereog diam-diam?

Ga habis thinking dia tuh...

"Kapten nak ke perpustakaan ke?" tanya Yaya yang diangguki Hazela.

"Memangnye ade sesuatu yang nak kapten cari?" tanya Ying mengapit dagunnya menggunakan salah satu tangan.

Hazela menggelengkan kepala. "Tak, saye hanya nak baca buku je." Jawabnya malah membuat kedua gadis itu berbinar-binar terang. "Woah jayalah kapten! Same macam kiteorang nak belajar ✧"

Hazela terkekeh kikuk sebenarnya dia tidak ada niatan buat belajar kecuali butuh maklumlah kapasitas otaknya belum di update.

"Yeey mase untuk belajar! Dah lame kite tak kesini kan!" ucap Ying semangat 45'.

"Betul—eh..." ucapan Yaya berhenti kala melihat perpustakaan sudah kacau balau lali tak lama terdengar suara dengkuran seseorang. "Korang dengar tak bunyi tu?" Ucapnya lagi berjalan masuk diikuti oleh Ying dan Hazela.

"Kenape bersepah sangat ni?" tanya Yaya.

"Ade orang lain ke kat dalam ni." jawab Ying tidak begitu pasti.

Hazela memperhatikan dengan cermat. 'Buset ini orang yang dateng niat baca buku atau obrak abrik perpustakaan sih?'

Tepat dibalik rak ketiga terlihat dua orang tertidur pulas diantara buku-buku yang berserakan.

"Boboiboy! Gopal!" Panggil mereka.

Yang nama terasa disebut pun bangun setengah sadar sambil membenarkan topinya. "Kapten, Yaya, Ying selamat pagi...." Sapanya masih 50% sadar sedangkan Gopal hanya membuka mata dan mengumpulkan nyawa tanpa banyak omong.

"Korang tidur kat sini?" tanya Yaya diangguki Ying.

"Iyelah, semalaman kiteorang study kat sini tau tak?" Gopal memberitahukan seakan dirinya melakukan hal luar biasa.

"Ha? Study kat sini? Korang? Bia betul?!" tanya Yaya dan Ying menatap tak percaya.

"Ish! Tak percaya pula korang ni, nah!" Boboiboy memberikan buku berwarna biru pada Hazela. "Aku coba cari maklumat tentang kuase elemental cahaya tapi—" Sambungnya sendu.

"Tapi takde penat kiteorang cari! Tak jumpe-jumpe!" potong Gopal.

Boboiboy berdelik kearah Gopal. "Kau cari? Baru lime minit kau dah tidur kut!"

"Ceh!" decih Ying menatap malas Gopal.

"Ape ceh-ceh? Ini pencapaian besar dalam hidup aku tahu tak?" ucap Gopal sinis. "Hah? Kenape pulak?" bingung Boboiboy.

Tiba-tiba Gopal memegang bahu Boboiboy dengan ekspresi dramatis. "Kau ni memang kawan baik tak boleh pakai Boboiboy. Kau tak tau ke? Ini adalah kali pertama aku menjengjangkan kaki kedalam perpustakaan selama kehidupan bujang aku."

Boboiboy Galaxy メ Reader || True identity ✔  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang