ིྀʚɞ ▹ ᥲkһіr ᥴᥱrі𝗍ᥲ...

807 113 21
                                    

time skip 2 tahun
...

kamu memasuki ruang kamarmu untuk bersantai setelah kamu selesai menyelesaikan urusanmu, yaitu mandi.

"ah!" kamu langsung beranjak dari dudukmu setelah mengingat sesuatu yang kamu sejenak lupakan.

kamu pergi ke sebuah ruangan yang ada di sebelah kamarmu dan suo.

didalam ruangan tersebut berserakan beragam macam mainan anak kecil dengan seluruh ruangan yang didesain untuk anak-anak.

"ryuichi!!!"

kamu langsung terdiam ketika menyadari kalau sesosok makhluk kecil yang kamu cari tidak ada di ruangan tersebut.

"ichi?" panggilmu lagi berusaha untuk tetap tenang, padahal kini jantungmu mulai berdebar karena panik.

kamu pun berkeliling di kamar tersebut untuk mencari keberadaannya, namun nihil kamu tidak menemukannya di manapun.

padahal kamu sudah memberi pagar pembatas di kamar agar anakmu yang masih balita itu tidak pergi kemanapun.

masih berfikir positif, kamu mencari ryuichi di dalam rumah sambil terus memanggilnya. tubuhmu mulai bergetar karena panik tidak bisa menemukan sosok anakmu dimanapun.

kamu langsung berlari keluar rumah untuk mencari keberadaan anakmu yang hilang. namun saat di halaman rumah, kamu bisa melihat ryuichi yang tengah berada di gendongan suo.

kamu langsung menghela nafas lega ketika melihat ryuichi yang tengah digendong dan nampak asik bermain dengan anting suo.

"da... da..." ryuichi nampak memasukkan anting suo yang panjang kedalam mulutnya, namun hal itu langsung ditahan oleh suo.

"jangan ya ichi sayang." ucap suo dengan sorot matanya yang begitu lembut ke anak laki-laki nya.

suo yang menyadari kehadiran mu pun langsung menoleh kearahmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

suo yang menyadari kehadiran mu pun langsung menoleh kearahmu.

"kamu kenapa ampe ngos-ngosan begitu?" tanya suo khawatir sambil berjalan menghampirimu dengan ryuichi yang masih berada di gendongannya.

"kamu ini bikin aku hampir kena serangan jantung aja!" kesalmu sambil mengatur nafasmu yang tadi sempat tidak stabil karena panik.

"eh? apa salahku?" tanya suo bingung.

"kamu ngebawa ichi ga bilang-bilang, jadinya aku panik nyariin kan." kesalmu dengan wajah kesal.

"hehe, maaf ya."

"hadeh, terus juga kenapa ga ngabarin kalau pulangnya lebih cepet?"

"aku udah ngabarin kok, tapi belum kamu baca daritadi."

17:32

kamu memasak makan malam di dapur sementara suo yang mengajak anak kalian untuk bermain.

"waa!!" ryuichi nampak tengah asik bermain dengan mainan pesawatnya.

ryuichi kini baru berusia 1 tahun yang berarti ia sudah memasuki masa toddler, ditambah ia juga belum bisa bicara dengan lancar.

kamu sebenarnya merasa heran, orang-orang bilang mengurus toddler itu butuh kesabaran yang berlipat-lipat ganda karena kelakuan toddler yang sangat ajaib.

namun berbeda kasus dengan anakmu dan suo, ryuichi cenderung lebih kalem ketika melakukan aktivitasnya.

ryuichi juga lumayan jarang mengalami tantrum dibanding anak-anak pada umumnya.

sepertinya sifatnya yang kalem itu menurun dari suo, bahkan dari penampilan pun ia sangat mirip dengan suo, seperti dari warna mata dan warna rambutnya yang sangat mirip.

kamu merasa hanya mendapatkan hikmahnya saja karena ryuichi itu sangat plek ketiplek dengan ayahnya, bahkan kamu merasa kalau kamu seperti melahirkan kembaran suo namun versi mininya.

kamu kini menatap suo dan ryuichi yang tengah bermain kapal-kapalan bersama.

"mereka mirip banget... gen ku sama sekali ga bertarung." ucapmu dalam hati sambil meratapi nasib.

padahal kamu yang mengandung ryuichi selama 9 bulan dan juga melahirkannya, namun anakmu malah sangat mirip dengan ayahnya.

sedih wak.

"[name], kesini bentar!" seru suo dari ruang tengah, kamu yang tengah memasak di dapur pun beralih sejenak untuk melihat mereka.

"kenapa?" tanyamu sebelum melihat sesuatu yang sangat mengejutkan.

"ichi, anak kita udah bisa jalan!" seru suo dengan manik merah kecoklatannya yang nampak berbinar.

kamu menganga terkejut, padahal baru ditinggal sebentar dengan suo namun ryuichi langsung bisa berjalan sendiri.

"maa...ma." ryuichi nampak ingin menggapaimu, kamu yang menyadarinya pun langsung mengulurkan kedua tanganmu.

kamu langsung memeluknya dengan erat ketika tangan kecilnya berhasil menggapaimu.

"HUWEEE ICHIII!! JANGAN GEDE DULU YA NAK!!" serumu yang nampak ingin menangis, kamu kemudian menoleh kearah suo.

"hayatooo!! aku ga siap liat dia gede, terus dia bawa ceweknya kerumah buat minta restu nikah ama kita!" serumu dengan kedua matamu yang nampak berkaca-kaca menatap kearah suo.

suo yang mendengar itu hanya tertawa menanggapinya.

"ichi aja giginya masih ompong, gimana caranya dia buat ngegombalin cewek coba?"

"tapi kan..."

suo tertawa sekali lagi melihat ekspresimu ditambah dengan kedua matamu yang berair karena terharu, sementara ryuichi hanya diam sambil menatap bingung dirimu.

suo mengusap air matamu dengan pelan,
ia kemudian memajukan wajahnya untuk mengecup bibirmu.

wajahmu pun langsung memerah padam dibuatnya, meskipun kalian sudah menikah selama kurang lebih 2 tahun, kamu masih sering dibuat salah tingkah dengan semua perlakuan manisnya.

"gimana kalau kita bikin adik aja? biar waktu ditinggal nikah ichi kamu ga kesepian."

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-fin-

anjay tamat, jangan lupa selalu vote + komen yah, biar makin semangat buat ngelanjutin book yang lain.

anw book ini jadi pelampiasanku karna aku hasil dari ortu yang dijodohin & ceritanya tidak semanis di book ini awokawok.

sekian, jangan lupa mampir ke book ku yang lain yah 😉

🎉 Kamu telah selesai membaca ๑˒「ᴍᴀʀʀɪᴀɢᴇ ʟɪғᴇ」⧽ s. hayato 🎉
๑˒「ᴍᴀʀʀɪᴀɢᴇ ʟɪғᴇ」⧽ s. hayatoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang