06. Lee Eunhyuk : Feeling

516 70 22
                                    

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ ◕⁠ ☆ ⁠◕ ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Aku iri."

Laki-laki itu menoleh kearahmu. Kamupun membalas tatapannya.

"Kau bisa menyembunyikan perasaanmu yang sesungguhnya dengan sangat baik," lanjutmu.

Kamu tersenyum samar, lalu kamu mendekatkan tubuhmu padanya dan memeluknya.

"Saking baiknya, sampai membuat orang lain tidak tau bahwa kau juga kesulitan."

Laki-laki itu ㅡEunhyuk, tampak terkejut. Ia tak menduga kamu akan memeluknya secara tiba-tiba dan mengatakan hal itu.

Ia hendak menjauhkan tubuhnya, namun kamu lebih dulu mengeratkan pelukanmu.

"Jangan dilepas. Biarkan seperti ini sebentar." Kamu berbisik memohon.

Hal itu membuat Eunhyuk terdiam dan secara perlahan mulai menerima pelukanmu.

Kamu tersenyum. Merasa senang karena ia tak mencoba melepaskannya. Kamupun memejamkan mata, berusaha menyamankan posisimu.

Kamu tau, laki-laki ini memikul beban yang berat sebagai seorang pemimpin. Bahkan ia selalu menjadi sosok yang kejam di mata orang lain karena keputusan-keputusan sulit yang harus ia ambil demi kebaikan bersama.

Namun, ia tidak pernah membagikan keluh kesahnya kepada orang lain. Hal itulah yang membuatmu merasa harus melakukan sesuatu untuk membantu tetangga apartmentmu ini. Dan hanya cara ini yang terpikirkan olehmu.

Kamu sangat berharap, bahwa pelukan ini dapat menyalurkan kekuatan dan kehangatan bagi Eunhyuk, serta dapat membuatnya merasa bahwa dia tidak sendirian. Bahwa ada orang lain, salah satunya kamu, yang selalu mendukungnya.

Kamu melepaskan pelukanmu lalu tersenyum lembut kearahnya. "Terimakasih, Eunhyuk."

Entah mengapa, perasaanmu menjadi lebih baik setelah memeluknya. Kamu tiba-tiba menjadi ragu, sebenarnya tujuanmu memeluknya itu untuk membantu Eunhyuk atau membantu dirimu sendiri.

Namun pemikiranmu itu langsung menghilang ketika melihat Eunhyuk yang membalas senyumanmu.

"Jangan menanggung semuanya sendirian. Kau bisa menceritakannya padaku. Walau aku mungkin tak bisa banyak membantu, setidaknya aku bisa menjadi pendengar yang baik," ucapmu tulus.

Laki-laki itu mengangguk kecil.

"Terimakasih, (Name)."

- - - - - -


"Kau menyukai kak Eunhyuk, ya?"

Kamu agak tersentak kaget saat mendengar seseorang bertanya hal itu padamu secara tiba-tiba.

"Kenapa menanyakan itu?" tanyamu balik, berusaha menutupi keterkejutanmu.

Kamu yang awalnya sedang mencuci tangan di kamar mandi, seketika dikagetkan dengan kemunculan Lee Eunyu dan pertanyaannya itu.

Gadis yang lebih muda setahun darimu itu mencibir pelan.

"Aku tidak menduga tipemu sepertinya. Kenapa dia?" tanya Eunyu lagi.

Kamu menghela napas pelan. Sepertinya berusaha menutupi itu dari Eunyu akan sia-sia.

"Tidak tau. Aku menyukainya tanpa alasan," balasmu.

"Tidak masuk akal."

Kamu tersenyum kecil lalu menoleh kearahnya. Dengan perlahan, tanganmu terangkat untuk mengacak rambutnya. "Kau akan mengetahuinya nanti, saat kau sudah menemukan sosok yang kau cintai. Untuk sekarang, belajarlah yang rajin ya, adikku."

Sweet Home ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang