𝓮𝓷𝓪𝓶

246 24 4
                                    

Jeonghan mebelalakkan matanya.

"Apa maksudmu? Tinggal bersamamu?"

Isak tangis Jeonghan masih terdengar, namun napasnya sudah lebih stabil.

"Aku akan mencoba untuk meminta ibuku agar aku diizinkan untuk tinggal lebih dekat dengan sekolah, walaupun sepertinya agak sulit. Aku akan mengusahakannya."

Jeonghan terdiam sejenak.

"Dan, kau ingin aku tinggal bersamamu?"

Seungcheol menggenggam kedua tangan Jeonghan, lalu mengusapnya dengan lembut.

"Ya. Bagaimana menurutmu?"

Jeonghan menatap tangan Seungcheol yang menggenggam kedua tangannya. Ia berpikir keras.

"A—aku tidak tahu, Cheol. Aku harus tanya papa dulu."

"Tidak apa-apa. Aku juga harus membicarakannya dengan mama."

Seungcheol melepas genggamannya, dan mengarahkan tubuh Jeonghan untuk naik ke kasur Seungcheol dan berbaring di sana.

"Cheol, ini kasurmu—"

"Tidak apa-apa. Tidurlah, aku akan ada di sini menemanimu."

Ucapan Seungcheol ternyata membuat Jeonghan merasa lebih rileks, dan tidak lama kemudian ia tertidur.

.

.

.

.

.

_______________________

.

.

.

.

.

Singkat cerita, mereka berdua akhirnya diizinkan untuk tinggal bersama. Seungcheol dan Jeonghan sama-sama tidak menyangka bahwa orang tua mereka akan menyetujui ide itu.

Tetapi, mungkin memang karena mereka berdua sama-sama anak baik, dan kebetulan rumah Seungcheol memang cukup jauh dari sekolah. Ibu Seungcheol menyukai Jeonghan (menurutnya Jeonghan adalah anak tersopan jika dibandingkan dengan teman-teman Seungcheol yang lain), dan ibu Jeonghan juga menyukai Seungcheol karena anak itu terlihat sangat lembut dan perhatian pada Jeonghan. 

"Cheol, apakah kita akan pergi dan pulang dari sekolah bersama?"

Seungcheol, yang sedang merapihkan barang-barang pindahannya menoleh ke Jeonghan dengan tatapan bingung.

"Tentu saja, bukankah itu jelas?"

Jeonghan tersenyum lebar.

"Aku senang sekali! Tinggal bersama teman dekatku pasti akan seru!"

Teman dekat. Huh.

Seungcheol melihat seisi apartemen kecil mereka yang masih cukup berantakan. Masih banyak kardus-kardus yang belum dibongkar serta koper-koper mereka yang belum dirapihkan.

Setelah beberapa saat mereka berberes-beres, keduanya duduk untuk beristirahat di sofa. Jeonghan sedang membicarakan tugas kelompok pelajaran sejarahnya, dimana ia sekelompok dengan satu teman sekelas mereka, Dokyeom, yang menurutnya sangat lucu. Seungcheol mendengarkan dengan penuh perhatian, sambil sesekali mengangguk-angguk kecil sebagai responnya terhadap cerita Jeonghan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Strange Familiarity • jeongcheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang