1. Family

3.2K 240 35
                                    

Bahagia, satu kata yang bisa dikatakan oleh Lisa ketika mendeskripsikan hidupnya saat ini. Istri yang sempurna, anak anak yang cantik dan tampan, teman teman yang baik juga kekayaan yang melimpah membuat Lisa tidak perlu apapun lagi di dunia ini. Segalanya sudah ia miliki dan dia selalu bersyukur akan itu.

Tentang lamanya hubungan pernikahan Lisa dan Jennie, tidak sama sekali berpengaruh dengan sikap mereka. Lisa tetap menjadi orang yang sama, sangat manis. Sedangkan Jennie tetap menjadi Jennie yang sama, mencintai Lisa dan bersikap sabar dengan seluruh sikap Lisa dan anak anak yang begitu keras kepala.

Sudah tiga tahun sejak Justin lahir, tidak ada badai ataupun pengganggu yang datang. Segalanya berjalan dengan sempurna dan sesuai rencana. Keluarga yang romantis, harmonis, penuh kasih sayang tercipta di istana Manoban itu.

"Akhhhhhh."

Lisa berpura pura jatuh karena tertembak oleh pistol mainan Justin. Mereka sedang bermain perang antarbenteng. Ella dan Kenzie berada di team yang sama dengan Justin sedangkan Lisa hanya sendiri. Solo melawan squad.

Justin tertawa sangat kencang melihat Lisa yang tergeletak di lantai dengan lidah menjulur yang keluar.

"I WIN!!!!" Justin bersorak dengan kemenangannya.

"Wait, ini sering dilakukan oleh petinju ketika mereka menang." Ella berjalan mendekati Lisa kemudian menampar kepala Lisa. Lisa otomatis kaget dengan apa yang dilakukan Ella. Kenzie tertawa sangat kencang melihat ekspresi Lisa yang seperti tidak terima.

"AWAEEEEE! Kita sedang tidak bermain tinju."

Ella melarikan diri dari Lisa.

"Kalian sangat berani, huh?" Lisa mengejar mereka. Ketiganya bergegas lari dari markas yang terbuat dari tumpukan bantal. Ella dan Kenzie berlari sambil berteriak kegirangan, Justin tertawa sangat kencang hingga suaranya memenuhi rumah.

"MOMMYYYYYY AAAAAKKK...." Anak ke tiga Lisa itu berteriak memanggil ibunya.

"I got you, Justjust." Lisa memeluk Justin lalu melemparnya ke atas. Justin tertawa geli, suaranya sangat lengking ketika tertawa. Ella dan Kenzie juga tertawa ketika melihat adik mereka.

"Babiessss kemari, makanan sudah siap." Teriak Jennie dari arah dapur. Mereka berempat segera berlari karena tidak sabar untuk makan.

"Mommy mommy mommy." Justin berlari sambil memanggil Jennie.

"Mommy mommy mommy." Lisa menirunya dengan gaya berlari yang juga mengikuti Justin.

Justin tertawa kencang ketika menyadari Lisa melakukan hal yang sama dengannya, dia mengulanginya hingga dia tersedak karena tertawa. Ella dan Kenzie dengan cepat memberinya air, adik laki laki kesayangan mereka itu tidak boleh celaka karena mereka yang akan ketakutan setengah mati. Mendengar tangisan Justin saja mereka akan langsung bangun meski mereka lelah dari sekolah dan latihan.

Ella sudah berusia 8 tahun dan Kenzie berusia 7 tahun, keduanya sudah masuk sekolah dasar dan keduanya juga mengikuti les ballet dengan guru les yang sama. Satu ruangan yang cukup luas di rumah Manoban di jadikan tempat latihan mereka. Ruangan itu disulap menjadi ruang latihan yang serba ada. Terdapat karpet merah untuk runway yang sering digunakan Ella untuk berjalan meniru Jennie. Dan dua sisi dinding yang dilapisi cermin besar. Terdapat beberala alat musik juga di sana namun Ella sangat jarang menggunakannya karena dia mengutamakan untuk latihan menari.

Lisa maupun Jennie sangat mendukung keduanya untuk masuk ke dunia seni dan akan mengusahakan apapun kebutuhan yang diinginkan mereka. Sedangkan si kecil Justin, dia sudah fasih berbicara sejak usia 1 tahun 9 bulan. Bahkan bahasa inggris nya sangat fasih karena Jennie selalu berbicara dengannya menggunakan bahasa inggris.

Too Much Love | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang