24. Caught

1.5K 171 29
                                    

Lisa pulang ke rumah setelah dijemput oleh Bambam, sebenarnya dia sudah menelpon Jennie untuk datang lagi ke kantor akan tetapi Jennie tidak bisa karena harus melakukan sesuatu untuk anak anak.

Ketika Lisa tiba, dia sudah tersenyum sangat lebar karena menghirup aroma wangi masakan dari dapur. Tidak menunggu lama Lisa berjalan untuk menghampiri Jennie. Langkah demi langkah yang ia ambil tidak menimbulkan suara sehingga dia berpikir Jennie tidak akan tahu kalau dia akan mengejutkannya dari belakang.

"Bahkan detak jantungmu bisa ku dengar. Berhenti mengendap endap." Ucapan Jennie membuat Lisa cemberut.

Lisa sudah sangat berusaha agar Jennie tidak menyadari keberadaannya, tapi tetap saja gagal.

"Kenapa memasak diwaktu sore begini?" Lisa mendekati Jennie, memeluknya dari belakang. Jennie tidak menggunakan celemek sehingga Lisa bebas memasukkan tangannya ke dalam baju yang Jennie pakai.

"Ella, dia meminta dibuatkan bulgogi dan nasi goreng kimchi. Aku akan mengantar ini ke rumah Mom jika sudah selesai." Jawab Jennie.

Lisa sudah tidak menjawab karena sudah sibuk dengan leher Jennie. Seluruh bagian tubuh Jennie seperti selalu menggodanya padahal Jennie hanya diam saja dari tadi.

"Kau harus mandi, kita akan pergi bersama untuk melihat anak anak." Jennie berujar namun Lisa masih sibuk dengan aktivitasnya. Jennie merasa geli di daerah lehernya, dia merinding dengan sentuhan sentuhan yang Lisa berikan.

"Honey.... Kau mendengar ucapanku?" Pada akhirnya Lisa berhenti, terkahir dia memberikan Jennie ciuman di pipi.

"Aku mendengarkanmu, Wifey." Jennie tidak menanggapinya lagi, dia fokus pada masakannya membiarkan Lisa pergi. Tapi hati Jennie menjadi tidak tenang. Pada akhirnya dia mengecilkan api kemudian berbalik.

"Hon..."

Suara lembut Jennie itu membuat Lisa berbalik dan tersenyum manis padanya. Jennie menatap mata yang sedang menatapnya itu, akan sangat jahat jika dia menuduh Lisa berselingkuh padahal tidak benar.

"Aku sangat mencintaimu, jangan tinggalkan aku." Tambahan ucapan yang berarti tidak ingin ditinggalkan itu membuat Lisa mengerutkan keningnya. Lisa kembali menghampiri Jennie dan saat mereka semakin dekat Jennie langsung memeluk tubuh tinggi Lisa.

Jennie bersandar dengan nyaman di dada orang yang sangat ia cintai itu. Membayangkan Lisa bersama wanita lain seperti peristiwa terburuk di hidupnya. Jennie sudah sangat bergantung dengan cinta Lisa sehingga dia menjadi sangat sensitif akan itu.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku sangat mencintaimu, aku begitu beruntung memilikimu. Aku tidak mungkin mencari orang lain untuk aku cintai, kau sudah sangat cukup bagiku, Wifey." Entah kenapa ungkapan ungkapan Lisa yang seperti ini membuat Jennie lebih mudah menangis untuk waktu sekarang.

Ini salahnya karena membayangkan kemungkinan hal yang terjadi sudah sangat jauh. Dia tahu Lisa sangat mencintainya tapi dia masih curiga dan merasa tidak enak hati.

"Aku harus mandi, eoh? Kau selesaikan masakanmu lalu kita akan bertemu anak anak di rumah Mom in law." Jennie melepaskan pelukannya kemudian mengangguk. Lisa mengecup bibir Jennie kemudian benar benar pergi.

Tapi sesuatu berbunyi, sebuah benda jatuh dari kantong coat Lisa. Jennie menengok dan melihat Lisa yang terus berjalan tanpa sadar ada sesuatu yang jatuh. Jennie juga diam saja karena seperti tertahan untuk memberitahu Lisa kalau ponselnya jatuh. Jennie bertahan sebentar untuk menunggu masakannya. Setelah selesai si mata kucing itu pergi menghampiri ponsel Lisa yang tergeletak di lantai.

Tanpa memikirkan privasi, Jennie langsung melihat isi ponsel Lisa. Yang pertama yang ia lihat adalah riwayat panggilan. Jennie menggulir layar hingga ditanggal saat mereka berkunjung ke rumah Jisoo.

Too Much Love | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang