21. Show

1K 152 11
                                    

"Honey?"

Suara Jennie membuat Lisa tersentak, sejak tadi dia memastikan kalau yang ia lihat itu benar benar Nancy. Beberapa kali dia memungkiri hal itu namun fakta tidak ingin berubah, yang ia lihat memanglah Nancy mantan pacarnya.

"Sedang melihat siapa?"

"Nancy, tapi aku tidak yakin jika itu dia. Mungkin hanya mirip." Lisa menjawab jujur.

Menyembunyikan sesuatu malah akan membuat mereka dalam masalah jadi sebaiknya dia jujur daripada Jennie menangis lagi karena nya. Satu alis Jennie terangkat, mendengar nama Nancy seperti mantra untuknya berubah menjadi seorang bad bitch.

"Di mana?" Jennie ikut mencari.

"Di sana." Lisa menunjuk kearah tempat duduk yang ada di sisi kiri.

Dan tepat sekali, mata Jennie dengan cepat melihat Nancy yang tengah duduk melihat ponsel.

"Tidak ingin menyapa mantan kekasihmu?" Lisa mendengar seperti dorongan ke neraka. Melihat mata Jennie dia tahu itu hanya untuk memancingnya.

"T-Tidak, untuk apa?" Mendadak Lisa gugup.

"Hanya menawarkan hal baik." Jennie membuang muka.

"Wifey? Ada apa denganmu?" Tanya Lisa sedikit panik.

"Diam dan fokus pada acara." Suara Jennie menjadi tegas, perubahan yang tiba tiba itu sedikit membuat Lisa terkejut. Matanya membelalak menatap wajah Jennie dari samping, tidak sekalipun Jennie membalas tatapannya melainkan sibuk dengan pembawa acara yang baru saja membuka acara pentas.

"Mrs. Manoban." Lisa menoleh ketika merasa di panggil.

"Tempat duduk anda sudah ditentukan, disiapkan khusus oleh pihak sekolah." Itu panitia acara.

Jennie mendengarkan ucapannya dan dengan otomatis dia berdiri. Lisa juga ikut berdiri, dia senang dengan Jennie yang langsung menggandeng lengannya. Mereka berjalan melewati para orang tua murid tapi wajah yang sedang sumringah itu luntur ketika panitia mengarahkan tempat duduk tepat di depan Nancy.

"Silahkan, Ma'am."

Jennie melihat Nancy yang duduk. Sepertinya dia belum sadar kalau yang akan duduk di depannya adalah Lisa dan Jennie.

"Apa anda tidak menyukai tempat duduk ini? Kami akan menggantinya jika merasa tidak nyaman." Pria itu bertanya dengan hati hati. Lisa ingin menjawab ya tapi Jennie langsung menyela.

"Tidak, aku dan Istri ku akan duduk di sini." Jennie mengambil tempat tepat di depan Nancy, dia sengaja mengibas rambutnya agar Nancy menyadari keberadaannya di sana, tapi tidak. Nancy tetap fokus pada ponselnya. Sedangkan Lisa, entah kenapa dia menjadi gugup mungkin karena pertama kali setelah bertahun tahun tidak bertemu Nancy.

"Duduklah Lisa." Jennie sengaja menyaring kan suara dengan alasan yang sama, agar di notice Nancy.

Dengan cara yang posesif Jennie mengambil tangan Lisa, menjalin jari jari mereka dengan erat bahkan memperlihatkan nya pada publik. Sungguh, itu terlihat sangat sengaja karena biasanya Jennie tidak seperti ini.

"Aku mencintaimu, Lisa." Jennie bahkan berani mencium Lisa secara terang terangan padahal di sana ada banyak tamu tamu terhormat.

Acara sudah resmi di mulai. Pembaca acara sudah membukanya tadi beberapa saat setelah Lisa dan Jennie pindah tempat duduk. Orang tua Lisa dan Jennie hadir, mereka berada di tempat duduk yang juga sudah disediakan khusus. Sebenarnya Lisa harus bergabung di sana tapi dia datang sebagai orang tua murid, bukan pemimpin Manoban Corporation. Yizhou duduk bersama Yeri, mereka duduk berdampingan secara tidak sengaja.

Too Much Love | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang