ulangan harian

73 12 0
                                    

adel pun berjalan ke bangku yang kosong dan duduk di sana sambil mencari sesuatu dari tasnya.

"kalau begitu, gue akan mulai" ucap adel

adel pun mengeluarkan alat dan bahan yang dia perlukan untuk menyontek, terlihat banyak kertas contekan yang adel keluarkan dari dalam tas miliknya.

"demi Tuhan, semua kertas ini isinya contekan" ucap jessi

"eh apa yang dia lakukan" gumam zee yang sedang bingung dengan apa yang sedang di lakukan oleh adel.

"wah, ini kan rangkuman teori dan rumus-rumus" ucap fiony.

"ini tidak patut di tiru" ucap gita yang mendengar ucapan fiony.

"sip, lengkap nih! gue pinjam yah?" ucap olla sambil berlalu pergi dari sana.

"eh, itu kertas contekan? gue juga mau dong" ucap jessi yang juga mengambil kertas contekan milik adel.

"gue juga yah del" ucap yang lainnya

adel hanya diam sambil mempersiapkan contekan yang akan dia gunakan nantinya.

"heh, yang benar saja jadi ini yang dimaksud dengan menyontek?" gumam zee yang heran melihat adel yang memegang gunting, selotip, dan benang yang akan adel gunakan untuk menyiapkan contekannya.

sedangkan itu di tempat bu sisca yang telah sampai di ruang rapat, bu sisca sedang bingung karena ruang rapat kosong tak ada seorang pun di sana.

"eh, kok sepi sih, pada kemana semua?" tanya bu sisca pada diri sendiri setelah melihat tidak ada seorang pun di ruang rapat.

"padahal tadi bu melody menelpon katanya ada rapat... apa saya di kerjain yah?" pikir bu sisca

"tapi rasanya tidak mungkin bu melody seperti itu. terus siapa yang menelpon saya?" tanya bu sisca sambil melihat HP miliknya.

kembali lagi di dalam kelas banyak siswa yang bingung dan sibuk mempersiapkan contekan untuk ujian nanti.

"hedeh, nggak paham sama sekali gue" ucap muthe sambil melihat rumus yang ada di buku catatan miliknya.

bagaimana kalau kita semua kerja sama aja" ucap kathrina memberikan solusi.

oke juga tuh ide lo" ucap gita dan freya bersamaan.

"la, gue nyontek contekan lo dong" ucap lulu pada olla.

"ya elah, masa buat contekan aja lo nyontek sih lu?" ucap oke yang heran sama lulu.

"pliase, nanti gue kasih japota deh" ucap lulu memohon.

"ogah, gue juga bisa kali beli sendiri lagian gue bukan lo yang pikirannya cuma makan" ucap olla.

apakah Indonesia separah ini? negeri yang terkenal budi pekerti luhur tapi mengapa moral pelajarnya hancur?, sungguh miris" gumam zee yang memperhatikan teman kelasnya.

saat mereka sedang sibuk berbincang-bincang tentang ulangan dan cara untuk menyontek tiba-tiba masuklah bu sisca kedalan kelas untuk melakukan ujian harian.

"makanya entar gua nyo..." ucap jessi terhenti saat bu sisca masuk ke kelas.

nyo... anu ... oh gitu toh caranya, tinggal di kali ini kan?" tanya jessi yang gugup dan pura-pura belajar.

"heee, jessi sekarang rajin belajar yah"ucap muthe yang gugup sambil sedikit menyindir jessi.

"b-belajar memang menyenangkan" ucap jessi yang takut ketahuan pada ucapannya tadi.

"wah, sepertinya kalian sudah siap. kalau begitu, mari kita mulai ulangannya" ucap bu sisca.

"i-iya bu siap" ucap jessi yang masi gugup.

ujian pun dimulai bu sisca berjalan sambil memberikan kertas ujian yang telah ia siapkan untuk hari ini.

"ah... hai, anak baru" ucap zee pada adel.

"nama gue ADEL" ucap adel yang menekankan namanya.

"ah iya. adel, boleh pinjam pulpen nggak? punya gue tintanya sudah habis" ucap zee

"hmm, sepertinya lo bukan tipe orang suka menghilangkan pulpen temannya, jadi gue pinjamin" kata adel yang memberikan pulpen miliknya pada zee.

"eh, terima kasih" ucap zee sambil mengambil pulpen yang di pinjamkan dari adel.

"hari ini harus bisa dapat seratus lagi yah zee" ucap bu sisca pada zee

"doakan saja bu" ucap zee yang tersenyum.

saat bu sisca ingin pergi namun di hentikan oleh adel

"bu, saya belum" ucap adel

"loh adel mau ikut ulangan juga? kamu kan murid baru?" tanya bu sisca pada adel

"iya ngapapa bu, saya selalu membiasakan diri untuk siap ulangan kapan saja" ucap adel yang menyakinkan bu sisca.

"wah, hebat ya. ibu dengar kamu memang selalu dapat peringkat satu di sekolah mu dulu" puji bu sisca.

"peringkat satu yah... wajar sih, justru karena itu dia 'dibajak' ke sini" gumam zee.

"tapi, jangan-jangan peringkat itu di dapatkan dengan cara menyontek" gumam zee sambil melihat adel menempel kertas pada kursi di depannya saat bu sisca telah pergi.

"ini akan menjadi laporan yang menarik" gumam zee dengan senyum tipis




apakah adel akan berhasil menyontek tanpa ketahuan oleh bu sisca atau dia malah akan ketahuan. siapakah zee sebenarnya dan laporan apa yang dia maksud. semua akan terungkap pada chapter berikutnya jadi nantikan lanjutan deritanya yah, see you.





TERIMA KASIH DAN SAMPAI JUMPA LAGI

TricksterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang