Cerita pendek tentang pengantin baru atas nama Aris Minho Alfonso dan Widya Seungmin Halimawan di masa awal pernikahan mereka.
Catatan:
Secara urutan waktu, lapak ini lanjutan dari Libena dan sebelum Asterin.
Start: 02 Juli 2024
Finish: 26 Oktober 2...
Hari ini barudak kumpul lagi. Agendanya adalah makan siang bareng di rumah makan sunda sambil reuni ala-ala (padahal dua bulan yang lalu baru nonton film).
Karena sedang berkumpul, posisi duduk seringnya acak, tidak selalu bersama pasangan. Sekarang juga sama, dari paling kiri yang sedang lesehan ada Chan, Minho, Jeongin, Seungmin, Felix, Jisung, Changbin, terakhir Hyunjin.
Seungmin dan pedas masih bestie, orang yang paling sering nyocol sambel kalau bukan dia ya Chan. Otomatis, keduanya lebih banyak berkeringat.
"Dami, pedes gak?" Jisung bertanya kepada ayang. Chan mengangguk dari ujung sana.
"Mau tambah es jeruknya gak?" Jisung bertanya lagi, Chan mengangguk lagi.
"Pesen ndiri, HAHA."
"YEUHHHH TEU BALEG (GAK BENER) SI AYANG MAH."
Mendengar interaksi keduanya, Minho otomatis melirik Seungmin dan gelas yang sudah hampir habis.
"Dek, buat kakak ipar kamu." Kata Minho sembari menggeser gelas miliknya yang masih terisi banyak es semangka.
"Kak Wi, paket." Sukses menjadi kurir, Jeongin lanjut menyuap nasi + tumis kangkung pete. Kebetulan sedang seret, Seungmin langsung minum tanpa babibu.
"CIEEE INDIRECT KISS!"
"AWWWW." 😚
"OHOK!" Merah antara tersedak dan malu, Seungmin memberi death glare pada Chan yang sedang terbahak, juga pada yang lain karena ikut meramaikan. Alasannya? Mereka masih saja menggoda karena dia dan suaminya masih fase pacaran (setelah menikah). Katanya sih lucu aja.
"Nice try brother." Chan menepuk-nepuk pundak Minho dan hanya dibalas "hmm" yang familiar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mau beli es jelly."
"Hayu." Minho mengeluarkan kunci mobil, "Donat mau gak?"
"Boleh eh Aris diem." Seungmin memegang pergelangan suaminya untuk menahan pergerakannya, "Ada bulu mata, rontok."
Refleks, Seungmin membawa dirinya selangkah lebih dekat dan tangannya bergerak naik untuk mengambil satu bulu mata yang jatuh di pipi Minho. Itu adalah niat yang tulus tapi dari sudut pandang barudak yang baru saja menyusul dan melihat dari balik punggung Minho, gerakannya menjadi berubah makna.
"WOY WOY WOY TAHAN, JANGAN MELAKUKAN HAL-HAL YANG BISA MENARIK PERHATIAN!"
"MANEH (LU) YANG MALAH MENARIK PERHATIAN, BERISIK AH!" Balas Felix sembari menjewer Changbin.
"Udah udah, kalian berdua tenang. Tarik napas.." Hyunjin mencoba melerai pertengkaran suami dan suami yang bisa meledak kapan saja.
"Hah? Ada apa sih?" Seungmin bingung sendiri. Minho berbalik, penasaran juga ada apa dengan teman-temannya.
"Di rumah aja ya nak ciumannya." Chan berlagak seperti orang tua.
"Tapi nice try, Wid." Sambung Jisung sembari memberi jempol.
"Hah cium apa? Ini Widya ngambil bulu mata."
"Ayo gais, kita pulang. Bubar bubar." Dengan komando Jeongin, mereka bubar jalan. Memberi ruang untuk pengantin yang gak baru-baru amat.
"IH DENGERIN! INI BULU MATA, LIAT." Seungmin menunjukkan satu bulu mata hitam yang panjang di ujung telunjuknya.
"GAIS??? BULU MATAA." Seungmin merasa dikhianati.
Menarik suaminya untuk masuk ke dalam mobil, Minho berkata sebelum menutup pintu untuk suaminya, "Kalau kamu menghindar kaya gitu, mereka tambah seneng loh."
"...Kalo diiyain emang mereka gak bakalan seneng??"
"Ya tambah seneng lah."
"IHHHHHH."
"Hahahaha." Sisa hari itu dihabiskan oleh Minho memanjakan suaminya yang merajuk.
.....
Buat chapter N, aku nulis beberapa tapi mentok tengah jalan. Sampai akhirnya ada foto ini, ini lumayan ngasih aku ide walaupun gak seberapa 😂
Semangat menjemput hari senin 💪💪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.