Balik Jakarta

1 0 0
                                    

Pagi hari di Bandung

Pagi itu suasana kampung terlihat sepi. Burung-burung berkicauan. Penduduk Desa pasti sedang sibuk melakukan aktivitas masing-masing. Begitu pula dengan Elsa yang terlihat sedih karena Rainhard, cowok yang baru saja ia kenal itu akan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.

"Rain. Sampai jumpa di Jakarta yah" Ucap Elsa dengan senyuman manisnya.

"Aduh Elsa. Ini udah kesekian kalinya lho kamu ngomong gitu" Timpal nenek yang bersama dengan mereka berjalan menuju halaman rumah.

Tiba di depan mobil, Rainhard berbalik dan bersalaman dengan wanita tua tersebut.

"Nek, terimakasih yah tumpangannya semalam. Saya gak nyangka udah di sambut dengan baik disini"

Baru saja Nenek mau menjawab, Elsa sudah lebih dulu menjawab ucapan Rainhard. "Alahh biasa aja rain". Gadis itu terlihat menyenggol pelan punggung Rainhard. Sok akrab.

Senyuman Rainhard terlihat canggung dengan Elsa yang tak tahu malu di depannya.

" Rainhard pamit dulu nek"

Lelaki itu melangkah dan memasuki mobilnya. Elsa dan Nenek melihat kepergian Rainhard hingga mobil yang di kendarainya tak terlihat lagi.

***

Rainhard tiba di Jakarta pukul sepuluh pagi. Ia melihat suasana komplek perumahan keluarganya ketika keluar mobil.

"Mereka tinggal dengan nyaman disini. Sedangkan kakek ditinggalin seorang diri" Ucap Rainhard, membatin.

Lelaki itu melangkahkan kaki menuju bagasi mobil, mengeluarkan barang-barangnya dan membawanya memasuki rumah.

"Sini den saya bantuin" Ucap pak Damar yang merupakan satpam rumahnya.

Rainhard menoleh dan melihat pak Damar di sampingnya.

"Oh nggak usah pa. Saya bisa sendiri" Ucap Rainhard dengan pelan menolak.

"Ini mah tugas saya atuh den Rainhard" Jawab satpam lagi.

"Cukup sama yang punya rumah ini mang Damar begini. Gak usah sama saya" Tolak Rainhard lagi dengan halus.

Rainhard tetap membawa koper dan tasnya seorang diri tanpa terganggu dengan Damar yang juga berkeras ingin membantunya.

Tiba di depan pintu, Rainhard terkejut ketika melihat seseorang telah membuka pintu lebih dulu.

"Wahh Rainhard" Ucap Cherylia dengan begitu gembira.

Wanita itu langsung memeluk Rainhard dan melompat-lompat kegirangan.

"Kakak kangen banget sama kamu dek"

Rainhard tersenyum canggung melihat sang kakak yang antusias dengan kedatangannya.

"Ini kamu sengaja yah surprisein kakak dan yang lainnya? Kok kamu nggak jawab telepon kakak sih dek? " Tanya Cherylia yang terlihat manyun.

Rainhard masih saja diam.

"Aduh udah deh. Dari pada kamu bingung jawabnya mending kita masuk" Ucap Cherylia lagi.

Wanita itu membantu Rainhard membawa kopernya dan menuntun Sang adik memasuki rumah mereka.

*****

RAINHARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang