Jakarta, pagi hari.
Elsa terlihat sedang sibuk memanggang roti bakar dan memasak nasi goreng yang akan menjadi bekalnya ke sekolah.
"Non, sini atuh mbah bantuin!"
Elsa menoleh dan tersenyum kepada mbah ira yang berjalan ke tempatnya.
"Gak usah mbah. Mbak siapin aja sarapan untuk kedua tuan putri yang masih bergelut di kasur itu" Ucap Elsa yang sudah pasti yang ia maksud adalah kedua saudaranya. Miskha dan Chania.
Mbah ira tersenyum. "Udah selesai atuh non. Ini lagi gak ada kerjaan"
"Ya udah. Berarti mbak nya sarapan dulu" Ucap Elsa sambil berputar dan memberikan sepiring roti panggang buatannya pada mbak ira. Gadis itu kemudian meletakannya diatas meja bersamaan dengan segelas susu yang ada di meja.
"Atuh non Elsa mah kebiasaan. Mbak jadi gak enak"
"It's okay. Ini tuh sarapan spesial buat mbak ira karena hari ini Elsa masuk sekolah" Ucap Elsa dengan tersenyum manis.
Mbak ira tersenyum dan melihat Makanannya yang tersaji.
Elsa mengambil kotak bekal susun miliknya. Ia memasukkan nasi goreng dan roti panggangnya. Kemudian mengambil botol minuman dan memasukannya ke dalam tas.
"Mbak aku berangkat yah. Minta tolong bilangin ke ayah dan ibu. Aku berangkatnya lebih cepat soalnya mau naik angkot aja" Jelas Elsa.
"Siap non Elsa cantik, manis" Ucap mbak ira tersenyum.
Elsa juga tersenyum dan beranjak dari tempatnya.
"See you mbak ira" Ucap Elsa sebelum meninggalkan wanita itu.
***
Rumah Rainhard.
Rainhard terlihat sangat menikmati makanannya. Sesekali ia berbicara karena harus menjawab pertanyaan dari keluarganya. Pagi itu orang yang paling berbahagia dengan keberadaanya Rainhard di rumah itu adalah Sang ibu dan Sang kakak pertamanya.
Mereka sangat senang karena keluarga mereka telah lengkap. Bahkan di hari pertama Rainhard dirumah itu mereka telah sarapan pagi bersama.
Cherylia terlihat menambahkan nasi goreng di piring Rainhard. Lelaki itu tampak sangat menerimanya. Ia tersenyum kikuk melihat Sangat kakak yang sangat excited padanya.
"Makan yang banyak nak. Ini hari pertama kamu sekolah di Jakarta. I hope you enjoy the time" Ucap Daleta.
Rainhard tersenyum kecil dan mengangguk pelan.
Setelah selesai makan, Rainhard beranjak dari kursinya dan membawa piring makanannya ke wastafel. Ia kemudian mencuci piring makannya.
Cherylia nampak kagum dengan kemandirian Sang adik. Bahkan hal itu tidak pernah mereka lakukan sekeluarga karena memanfaatkan tenaga asisten rumah tangga mereka.
Di satu sisi, Adrian nampak tak suka dengan sikap Rainhard. Baginya Sang adik hanya mencari perhatian kepada keluarganya.
"Dek kamu berangkat sama kak Adrian yah" Ucap Cherylia.
"Ih enak aja. Gak mau kak. Gue gak mau semobil sama dia" Sambung Adrian dengan ketua.
"Yah kamu kan tau Rainhard gak di izininan mama nyetir sendiri" Balas Cherylia lagi dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINHARD
Teen Fictionpertemuan tidak sengaja oleh Rainhard dan Elsa dalam proses pencarian jati diri mereka dengan melalui banyak tantangan dalam hidup, dimulai dari percintaan yang tidak membawa keberuntungan, keluarga yang hangat namun tidak selalu berpihak pada mere...