00

928 649 98
                                    


‼️ WARNING ‼️

CERITA INI HANYA FIKSI, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN DUNIA NYATA!
KARAKTER MENGGUNAKAN NAMA ASLI HANYA UNTUK MEMPERMUDAH PEMBACA!  (MUNGKIN AKAN ADA PERUBAHAN NAMA BELAKANG UNTUK KEPENTINGAN CERITA)
INI HANYA KARANGAN UNTUK HIBURAN JANGAN MEMBAWANYA KE DUNIA NYATA ATAU MENYANGKUT-PAUTKAN DENGAN DUNIA NYATA!

TAMBAHAN ; CERITA INI AKAN MENGANDUNG BANYAK SEKALI KATA-KATA KASAR, KEKERASAN, DARAH, DAN HAL-HAL YANG MUNGKIN TIDAK BISA DITERIMA OTAK ANAK DI BAWAH UMUR!
JADI ANAK DI BAWAH UMUR SILAHKAN MEMBACA CERITA LAIN SAJA!

(Btw anak dibawah umur yang dimaksud dibawah 21 tahun, tapi kalau maksa ya terserah tapi tolong diingat baik-baik warning dan kalau bisa baca buku PROMISE 🙇‍♀️ )


♦️

♦️




Di masa lalu yang terlupakan, kerajaan vampir berdiri megah di tengah hutan belantara tersembunyi. Menjadi bayang-bayang menakutkan para manusia.
Kang Seulgi adalah pangeran, pewaris takhta yang tangguh dan penuh ambisi, memerintah dengan tangan besi, menegakkan hukum dengan kejam tanpa belas kasihan. Mata merahnya yang memancarkan kebencian menakuti rakyat dan musuhnya, menjadi simbol kekuatan yang tak tergoyahkan.

Namun, malam itu, kerajaan yang pernah jaya itu jatuh dalam kekacauan. Dikhianati oleh vampir kepercayaannya sendiri dan diserang oleh para pemburu vampir utusan kerajaan manusia, Kang Seulgi terlibat dalam pertempuran yang brutal dan mematikan.

Langit malam dipenuhi jeritan mengerikan dan kilatan senjata yang beradu, menciptakan simfoni kematian.
Kang Seulgi dengan sayap hitam yang megah bertarung habis-habisan, memusnahkan musuh-musuhnya dengan keganasan yang mengerikan.
Darah bercucuran, mengalir seperti sungai di antara reruntuhan istana.
Dìa menyaksikan dengan mata kepala sendiri saat orang tuanya, raja dan ratu di penggal kepalanga oleh pemburu.

Darah musuh mengalir dan mencemari tanah suci kerajaan. Rakyatnya yang setia, satu per satu, gugur dalam upaya mempertahankan rumah mereka.

Namun, pengkhianatan itu terlalu kuat untuk dihadapi. Pada detik-detik terakhir pertempuran, para pemburu vampir memberikannya sihir terkuat dan mengeluarkan kutukan yang mengerikan.
Tubuh Kang Seulgi perlahan-lahan mengeras, kulitnya berubah menjadi batu. Dia berusaha melawan, namun kekuatan kutukan itu terlalu besar. Dalam sekejap, dia berubah menjadi patung batu yang abadi, dipenuhi dengan kebencian dan dendam.

Di tengah reruntuhan kerajaannya yang megah, Kang Seulgi terkubur dalam kesunyian dan kegelapan.
Patung batu itu berdiri tegak, dikelilingi oleh mayat-mayat orang tuanya, rakyatnya, dan pasukannya yang setia. Wajahnya yang penuh amarah dan keputusasaan tertangkap dalam bentuk batu, menjadi saksi bisu dari pengkhianatan dan kehancuran yang menimpanya.

Setelah kemenangan mereka, raja manusia dan pasukannya tidak berhenti sampai disitu. Mereka mengumpulkan sisa-sisa reruntuhan dan mayat-mayat vampir, menumpuknya di sekitar patung sang pangeran dan menancapkan kepala raja dan ratu mereka dengan pedang di puncaknya.

Mereka menunggu matahari terbit dan bersorak ketika mayat-mayat mereka terbakar oleh cahaya matahari.
Kaisar juga menambahkan api untuk membakar segala yang tersisa.
Raja manusia ingin kerajaan vampir, keberadaannya dan segala sejarah tentangnya menghilang seperti abu di udara.
Asap hitam membubung ke langit, membawa aroma kematian dan kehancuran.

Hanya patung Kang Seulgi yang tersisa, berdiri tegak di antara puing-puing dan abu.

Berabad-abad berlalu, dan Kang Seulgi menunggu dalam penderitaan yang sunyi, berharap suatu hari kutukan itu akan terangkat. Dalam kesunyian yang menyiksa, dia mengingat setiap detik pertempuran, setiap pengkhianatan yang diterimanya, dia berjanji dalam hatinya yang mengeras dan dingin, bahwa dia akan membalas dendam.




NEPENTHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang