6. Raden?

69 6 7
                                    

"Apa dunia sudah berubah?"
.
.
.
.
👑👑

Bisikan yang menyadarkan dirinya pada kenyataan.

Filia segera menurunkan bayi itu pada ranjang. Dia tidak jadi memberikan asi. Bayi itu juga tidak menangis. Hanya menatap dirinya diam.

Ia lalu melihat bayi lelaki di ranjang lain. Uh, dia katakan sorot matanya seperti lelaki itu. Namun terasa kosong.

Ia menggeleng cepat. Tak peduli kedua anak itu. Segera berlari keluar. Mencari lelaki itu meminta penjelasan.

Namun sayang didepan kamar dia bertemu lelaki yang memiliki niat membunuh padanya. Sosok itu menatap tajam sekali, seolah mampu mengulitinya.

Sebelum sosok itu bereaksi dia berlari segera. Kabur dari lelaki aneh itu. Ia berlari menyusuri lorong yang sepi.

Lorong gelap dengan minim penerangan. Dia tidak takut apapun karena dia yakin bisa keluar.

Di belokan ia melihat siluet lelaki yang dia cari. Namun dia memakai pakaian berbeda.

Filia terdiam sesaat. Lelaki itu memakai jubah hitam ala pangeran kerajaan dengan rendra emas yang indah. Bahkan bisa dia lihat kualitas kain itu. Lalu mahkota emas dengan beberapa berlian merah dan hitam. Ada pedang panjang di pinggangnya.

Sosok itu melangkah tenang pergi. Ia pun tersadar segera mengejar. Takut juga dengan lelaki gila itu.

Akan tetapi satu pertanyaan hadir. Siapa sebenarnya dia?

Dia merasa pernah bertemu. Merasa hadirnya melindungi. Tapi dia tak mengerti, bagaimana dia bisa punya anak.

Seorang wanita tua yang mendorong troli khusus hotel yang lelaki itu lewati menunduk hormat. Ia menghentikan wanita itu. Dia nampak membawa perlengkapan alat makan.

Wanita itu tak ada ekspresi, dia sedikit takut. Tapi merasa hadirnya tidak melukai.

"Nek, boleh bertanya? Siapa lelaki itu?"

Wanita itu tidak menjawab. Filia melihat punggung lelaki itu yang mulai menghilang.

"Nek, tolong jawab saya." Wajahnya kentara begitu frustasi. Dunia aneh ini sungguh!

Wanita itu bergerak membuka laci ditroli. Mengambil sendok emas yang berjajar rapi. Lalu memberikan padanya. Tanpa bicara pun dia melangkah pergi.

Filia tidak sempat menahan. Dia bingung melihat sendok itu. Menatapnya cermat. Dia lalu melihat tulisan dibagian belakang.

Sendok emas itu nampak dibuat khusus. Tulisan dibelakangnya menggunakan huruf mirip aksara Jawa. Dia tidak bisa membacanya.

Hanya dua kata paling depan yang mampu dia baca. Selebihnya terasa blur.

"Raden Mas?"

Seketika dia tersadar. Nampak langsung menggabungkan apa yang dia dengar.

Ada orang yang sangat dihormati. Kerajaan yang menaungi tempat tinggalnya. Dia tidak pernah peduli karena masa hidupnya cukup kacau.

Jadi lelaki itu Pangeran?

Filia dengan cepat berlari mengejarnya. Hingga sampai pada aula ia melihat keheningan.

Mereka semua nampak patuh mendengar kan pidato sosok yang dia cari.

Lelaki itu berdiri dengan gagahnya. Auranya pun begitu pekat. Mereka begitu menghormatinya dan segan.

Hingga manik kelam itu menatap dirinya sesaat.

Seolah ia mengatakan sesuatu.

Rasanya ada hantaman besar. Semuanya gelap.




.
.
.
.

Prince? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang