"Jika mereka tidak peduli, aku pun sama."
.
.
.
.
👑👑Semua orang ditakdirkan memiliki jalan mereka sendiri. Mereka memiliki kebebasan untuk diri sendiri. Jalan mana yang mereka ambil. Bukan paksaan akan beberapa pihak.
Namun, dia seolah ditakdirkan hanya mengikut semua aturan orang lain. Ia benci! Tapi tak mampu melawan.
Pada akhirnya mereka tetap memasaknya. Binatang aneh itu tetap kekeh pada pilihannya.
Semua orang bersiap untuk pergi ke acara pernikahannya. Ia benci, ingin kabur tetapi diawasi dengan ketat.
Wajahnya pun nampak kacau dan lelah. Beruntung mereka belum mendandani nya. Mungkin setelah sampai disana.
"Ada yang ingin bertemu."
Sesaat sebelum semua orang masuk. Ada orang yang datang ingin bertemu. Ia bingung siapa. Tapi setelahnya setuju.
Di awasi dari kejauhan. Dia mendekat pada seorang gadis cantik. Tubuhnya begitu ideal dengan rambut coklat bergelombang. Cantik sekali.
Gadis itu menariknya pada tempat yang sepi. Ia menatap mata yang nampak marah itu.
"Ada apa ya?" Tanyanya bingung.
Gadis itu diam melihat nya dari atas sampai kebawah. Seolah menilai dirinya.
"Cih, jadi kamu orang yang dipilih?"
Heh? Siapa gadis ini?
"Maaf?"
Gadis cantik itu menatap tajam. Nampak tidak suka sekali. "Seharusnya aku orang yang dia pilih, tapi kenapa bocah ingusan seperti mu."
Kedua alis Filia bertemu. Kentara dia tak nyaman. "Maaf ya, aku bahkan tidak pernah setuju. Mereka semua memaksa ku, dan kamu ini siapa?"
"Aku mantannya!"
Ah, sial sekali dirinya. "Aku tidak pernah tau apapun soal perjodohan ini. Aku bahkan tidak ingin, aku masih ingin hidup bebas. Jangan menatap ku seolah aku yang memulai."
Gadis itu terdiam, Ia mendekat padanya. Ia jelas sedikit waspada.
"Benar kamu tidak ingin?" Bisiknya.
Dia terdiam sesaat, lalu mengangguk. "Iya, dunia masih ingin aku jelajahi. Mereka tidak mengerti perasaan ku."
"Aku mengerti." Gadis itu menepuk bahunya pelan. Mata tajamnya berubah serius.
"Aku ingin kabur saja, tapi mereka seperti mengikatkan." Keluhnya lelah. Ia sudah tidak bisa kabur lagi.
Mengapa? Karena sejujurnya masa kaburnya kemarin-kemarin atas izin hewan aneh itu. Sekarang dia dikurung!
"Aku bisa membantu."
Dengan cepat maniknya kembali hidup. Menatap gadis didepan nya penuh harap. "Benar?"
Gadis itu mengangguk. Dia mendekatkan diri lagi. "Tapi cukup beresiko. Kamu yakin?"
Peduli apa? Ia mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince?
FantasíaDunia sudah gila! Dia dijodohkan dengan sosok yang menjelma sebagai hewan. Dia bahkan tidak pernah tau siapa dia. Namun semua orang nampak menghormati dirinya. ia sudah lama terluka. Namun mengapa takdir selalu membawa lara padanya. Libur sekolah...