Titik Terang

permulaan

Perceraian secara damai itu tidak benar benar ada, anak mana yang bisa baik baik saja setelah kedua figur orang tua nya berpisah. Bisa dibayangkan ketika kita pulang ke rumah yang isi nya seolah olah salah satu nya masih ada disana.

Orang tua Raymond Mathias dan Elena memilih berpisah karna merasa sudah tidak selaras lagi dalam segi hal apapun, Elena tidak suka sifat Mathias yang tidak pernah melibatkan-nya dalam mengambil keputusan Dan Mathias yang merasa apa yang ia putuskan itu demi kebaikan mereka

Selama ini Raymond hanya dekat dengan mami nya, karna sang papa yang sangat pemarah dan tempramental membuat ia selalu berusaha untuk menjauh dan tidak ingin terlibat apapun dengan  nya. Namun keberuntungan tidak berpihak pada nya karena hak asuh didapatkan oleh sang papa  

tahun berikutnya Raymond harus menerima kenyataan bahwa mami nya akan kembali berumah tangga dengan Jane's park  pengusaha dari Negri ginseng 

" mami janji tetep sayang sama kamu, event kamu punya adik nanti nya. Tunggu mami sebentar lagi untuk rebut hak asuh kamu dari papa kamu, everything Will be fine , its okay sweeties mami tetap mami nya Raymond Matthew "

Awal nya Raymond benar-benar mempercayai mami nya, namun sewaktu-waktu Raymond berada di titik jenuh dalam menunggu. Ia merasa semua nya sia-sia hingga sadar bahwa manusia itu dinamis tidak mungkin selalu diam di satu tempat

Raymond merasa mami sudah benar-benar bahagia dengan hidup nya yang baru, dan perlahan mulai lupa bahwa ada Raymond yang menunggu nya untuk dijemput

" Kamu disekolah ngapain aja, nilai jelek begini kamu bawa pulang bikin malu keluarga!.Kamu itu calon penerus papa harus berapa kali papa bilang hah!  "   Mathias dengan emosi meledak-ledak nya.

" Semua ini gara-gara istri papa, dia selalu masak makanan yang bikin aku alergi. Gara gara dia aku gak bisa ikut ulangan she's a fucking ur stupid wife " sanggah Raymond

Kilat marah semakin berkobar-kobar di mata Mathias, Raymond selalu saja menjawab ucapan nya  " Jaga mulut kamu, papa gak segan buat hajar kamu kalau kamu kurang ajar begini ! "

" Hajar aja, aku mau mati ditangan papa ku sendiri "

Mathias hampir melayangkan pukulan pada Raymond, namun iya tahan karna kilasan Raymond yang tak sadarkan diri karna ulah nya hingga membuat tulang hidung Raymond patah dan fatal nya membuat Raymond kehilangan indra pencium nya

" Jangan mancing papa, pergi ke kamar
Renungi ke salahan kamu "

Raymond pergi tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya,  dia benar benar muak
rumah yang harus nya tempat untuk beristirahat berubah menjadi neraka yang dibuat sang papa
belum lagi Sarah Syam ibu tiri nya yang acapkali memberikan Raymond makanan basi, entah sudah berapa kali Raymond keracunan makanan karna tidak bisa membedakan mana yang basi dan tidak 

Dari awal Sarah hanya menginginkan ahli waris perusahaan Mathias jatuh kepada putra nya, namun entah apa yang terjadi dengan Mathias yang tetap kekeuh mewariskan perusahaan tersebut kepada Raymond

Raymond sudah tidak tahan dengan neraka buatan dirumah ini, Raymond akan memulai rencana nya untuk pergi dari sini

Waktu  terus berlalu, detik ke menit  hingga menunjukan pukul 23:50 malam, Raymond akan menjalankan aksi nya  untuk pergi. Dengan bekal  barang-barang yang bisa ia jual untuk keperluan hidup nya diluar sana ia mantap untuk meninggalkan rumah. Raymond dapat berjalan dengan tenang di lorong rumah karna semua pekerja dirumah sebagian sudah pulang

Nasib baik berpihak padanya pikir Raymond, karna satpam penjaga rumah nya tengah tertidur pulas. Setelah usaha keras nya mengendap-ngendap  ia berhasil keluar dari rumah  lalu segera berlari secepat yang ia bisa, di pertigaan sana Raymond bertemu sopir taksi online yang ia pesan pukul 7:00  singkat nya Raymond menjanjikan bayaran yang lebih besar untuk sopir

" Mas mau diantar kemana? " tanya sopir taksi

" Terminal pa, kalo nanti ada yang tanya saya pergi kemana bapa cukup bilang kalau saya minta diturunkan di terminal " Raymond mewanti-wanti sang supir karna ia yakin papa nya akan berhasil menemukan sopir taksi nya

Sesampainya di terminal Raymond tersenyum dan langsung membayar taksi lalu  segera mencari bus yang akan ia naiki..

TBC