1 Berjanji

32 1 0
                                    


"Dasar anak tidak berguna! Pembangkang! Keras kepala! Anak seperti kamu tidak akan tamat sekolah, dan pasti akan jadi seperti ibumu, yang tidak pernah hormat pada suaminya!" teriak Geya, tante dari Areska.

Areska hanya diam mendengar hinaan itu, meski hatinya terluka. Bukan hanya dia yang dihina, tapi juga ibunya. Sebenarnya, Areska sudah terbiasa dengan ucapan-ucapan seperti ini, tapi hari ini, kata-kata Geya berhasil membuatnya marah dan tersakiti. Areska mengepalkan tangan, menatap tajam pada tantenya.

Dalam hati, Areska ingin sekali membalas perkataan Geya, tapi dia menahan diri. Bagaimanapun, Geya adalah orang yang merawatnya sejak kedua orang tuanya meninggal, meski dengan cara yang sangat kasar.

Melihat Areska mengepalkan tangan dan menatapnya, Geya tak mau kalah. "Kenapa kamu menatapku seperti itu?! Kamu mau melawan?!" bentaknya sambil mencengkeram rahang Areska.

Areska memalingkan wajahnya, sengaja menunjukkan ekspresi meremehkan. Walau hatinya menangis, dia tidak mau terlihat lemah di depan Geya. Dalam hatinya, Areska berjanji, "Aku akan jadi orang sukses dan berpendidikan tinggi. Suatu hari, Geya akan menyesali semua yang dia lakukan padaku."

Tiba-tiba, Geya mendorong tubuh Areska keras ke tembok. "Kamu pikir hidupmu akan enak di sini?! Jangan harap! Aku akan buat hidupmu seperti neraka!" Geya berkata dengan penuh kebencian, lalu pergi meninggalkan Areska yang kesakitan.

Areska memeluk dirinya sendiri sambil menangis. "Kenapa Geya benci sekali padaku? Apa salahku?" pikirnya, merasa hancur. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Geya menjadi sangat kasar padanya.

Setelah Geya pergi, Areska berjalan ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Hari ini sangat melelahkan, dan tak butuh waktu lama sebelum dia tertidur.

love in silince (cinta dalam diam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang