22

1.1K 147 35
                                    

Terimakasih untuk vote dan komennya 💗💗💗💗💗

Maaf ya aku telat up, maklum sekarang lagi masa sibuk sibuknya sekolah kan 🗿🗿

Okeh deh sekian dan selamat menikmati kelanjutan Alzea yang udah melenceng ini 🗿🗿

o0o

"Eh, Zea??!"

Zea menoleh saat mendengar namanya disebut, wanita itu memperhatikan sekitar tapi tidak ada satupun orang yang dikenalnya disana.

Perhatian Zea teralih pada seorang anak kecil perempuan bersama ibunya, mungkin nama anak kecil itu Zea.

"Bisa bisanya nama gue ada yang sama." ucap Zea asal lalu terkekeh sendiri.

Dring

Dring

Tut

"Halo dengan pinjam online, ada apa ya pak??" canda Zea setelah mengangkat telpon dari Erick

"Bu, saya mau pinjam hati ibu selamanya boleh??" balas Erick meladeni candaan Zea.

"Maaf pak gabisa soalnya hati saya cuma satu kalau bapak pinjam saya mati."

"Haha, ibu ini lawak ya."

"Saya bukan badut pak."

"Siapa bilang ibu badut?? Ibu kan calon ibu dari anak anak saya."

Zea tersipu mendengar itu, mendadak pipinya panas, Erick selalu berhasil membuatnya seperti merasakan kupu kupu yang berterbangan di perutnya.

"Udah ah, mau apa kamu??"

"Mau kamu."

"Erick!!!"

"Apa sayang? Hmm??"

"Cukup atau aku matiin!!" ancam Zea terlalu kesal, dia tidak mau dibawa terbang lebih tinggi lagi.

"Galak banget sih cantik."

"Bacot!"

Tut

Zea benar benar mematikan telpon nya dengan Erick, setelah itu dia tersenyum sendiri seperti anak muda yang sedang kasmaran.

"Erick anjir, bisa bisanya gue di kayak giniin." gumam Zea malu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Acara salting saltingan Zea harus berhenti saat melihat Joanna sedang bertengkar dengan seseorang.

Zea segera mendekat kearah keponakannya itu, emosinya naik drastis saat anak yang menjadi lawan bertengkar Joanna menjambak rambut keponakannya.

"Apaan ini!!" ucap Zea dengan tegas membuat perhatian anak anak itu tertuju padanya.

Sebagian sudah mengeluarkan wajah takutnya melihat ekspresi Zea yang sangat tidak bersahabat, seolah siap memakan mereka semua.

"Joanna sayang, kamu gak papa??" tanya Zea merapikan rambut Joanna yang berantakan.

Joanna hanya diam, hal itu membuat Zea menghela nafas gusar, dia juga tidak tega memarahi anak anak ini.

"Apa masalah kalian??" tanya Zea menghadap kearah sekumpulan anak anak itu.

Tidak ada jawaban, semua anak anak itu hanya terdiam bisu.

"Jawab! Atau saya laporkan kalian kepolisi, ini sudah masuk kasus kekerasan." ucap Zea menakuti anak anak itu.

Wajah mereka semua seperti ingin menangis, Zea tidak peduli yang penting alasan mereka menjahati keponakannya bisa dia dengar.

ALZEA ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang