28

357 60 16
                                    

o0o

Setelah perdebatan yang Zea lakukan dengan keluarganya malam tadi, wanita itu kembali dengan lega ke apartemen nya.

Joanna, gadis itu telah tinggal bersama Arsel dan kedua orangtua nya. Acara perpisahan mereka kemaren cukup membuat tangisan Joanna mengencang, meski sudah Zea yakinkan gadis kecil itu masih terlihat sangat ragu.

Dia seperti tidak ingin ditinggal oleh Zea.

"Buna." panggil Rayyan.

"Hm, iya sayang." jawab Zea tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone yang dia pegang.

"Emm, buna sibuk?" tanya Rayyan ragu.

Zea mengalihkan pandangannya, senyuman hangat wanita itu berikan pada anak kecil yang menjadi alasannya bertahan hidup didunia.

"Enggak, kenapa emang?" tanya Zea.

Dengan ragu Rayyan menunjuk kearah taman bermain disamping apartemen mereka, melihat itu Zea tertawa kecil.

"Ayok, disana juga lagi rame pasti teman-teman kamu banyak yang ngumpul." ajak Zea membuat senyuman Rayyan mengembang.

Hari minggu, sorenya Rayyan ingin mengajak Zea untuk pergi ke taman bermain, dan itu dituruti dengan senang hati oleh Zea.

Sesampainya mereka disana membuat semangat Rayyan membara, mata pria kecil Zea itu terlihat sangat berbinar.

"Sana, buna tunggu disini." ucap Zea yang diangguki oleh Rayyan.

Rayyan mulai berjalan menuju tempat teman-temannya berada, namun diperjalanan seorang gadis kecil menabraknya.

"Aduh." ringis gadis itu terjatuh, Rayyan hanya memandang diam tanpa ingin menolong.

"Maap." ucap gadis kecil itu cengengesan menatap kearah Rayyan.

"Acu taci tidaa liat iat alan, akanya ablak amu. Maapin acu yahh." ucapnya cadel membuat Rayyan tersenyum tipis.

"Amu au kan maapin acu??" tanya gadis itu memiringkan kepalanya.

Melihat Rayyan yang hanya diam membuat gadis itu menggerutu kesal.

"Amu icu ya? Kok ndak awab petanyaan acu." ucapnya kesal.

"Rayyan." ucap pria kecil Zea itu tiba-tiba.

"Hah." bingung gadis itu.

"Nama aku Rayyan." ulangnya.

Cleora, gadis itu tersenyum lalu mengangguk saat Rayyan memperkenalkan dirinya.

"Ama Amu Layan?" tanya Cleora yang diangguki oleh Rayyan.

"Kalau ama aku Cleola." ucap Cleora juga memperkenalkan dirinya.

"Cleola." gunanya Rayyan.

"Ndak!!! Cleola, ukan Cleola." ucap Cleora membenarkan penyebutan namanya.

Rayyan terkekeh melihat ekspresi sok cerdas yang dikeluarkan gadis kecil itu.

ALZEA ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang