Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni berasal dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis, dan jika ada kesamaan nama atau tokoh yang dipakai, itu adalah sebuah kebetulan. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan berasal dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.
Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!***
"Dimana Hui Bin sekarang, Yeom?"
"Masih di kamarnya, abanim."
"Sendiri?"
"Iya, abanim. Ia menolak siapapun untuk menemaninya, Hui Bin juga tidak mengenali Ryu dan tidak memperbolehkannya masuk." Jang Taewoo menghela napas lelah karena setelah mendengar putrinya siuman dengan keadaan yang tidak stabil, kondisi istrinya pun ikut memburuk. Istrinya demam semalaman dan terus mengigau memanggil nama putri mereka yang mendadak tidak mengenali siapapun bahkan kedua orang tuanya sekalipun.
"Abanim, apakah kondisi Hui Bin saat ini ada kaitanya dengan langit yang kemarin tiba-tiba menggelap? Tidak ada kabar akan terjadi gerhana sebelumnya, tapi kenapa bisa terjadi abanim? Dari apa yang Ryu katakan, Hui Bin mungkin saja sudah tidak sadarkan dari dari semalam. Itu saat langit tiba-tiba menggelap , kan?" Taewoo menundukkan kepalanya gusar. Ia mulai mengira-ngira penyebab mengapa putrinya bisa tiba-tiba tidak sadar dan ketika siuman, keadaannya malah menjadi aneh begitu.
"Itu bukanlah gerhana, Yeom. Sebelumnya tak ada satupun kabar tentang kemungkinan terjadinya gerhana. Kau tau, istana akan mempersiapkan upacara jika gerhana datang." Gerhana. Taewoo adalah salah satu bangsawan yang bekerja untuk pemerintah dan biasanya akan menjadi salah satu orang pertama yang mengetahui perkiraan penting seperti itu. Tapi kejadian kemarin sore dimana langit mendadak menggelap terjadi terlalu tiba-tiba tanpa prediksi sebelumnya.
"Abanim---"
"Tenanglah Yeom. Ayah berjanji akan menyembuhkan adikmu."
"Tapi adikku---"
"Hui Bin, akan baik-baik saja." Taewoo menghela.
"Maaf abanim, aku terlalu khawatir pada adikku sampai tidak sadar bahwa kau juga merasakan hal yang sama. Ibu, juga sampai demam karena tau Hui Bin kehilangan ingatannya."
"Ibumu juga akan baik-baik saja. Tenanglah, ayah akan mencari dokter terbaik untuk putri ayah." Yeom menundukkan kepalanya. Rasa khawatirnya tanpa sadar sudah semakin menekan sang ayah yang sebenarnya tak kalah khawatir dan sedih jika dibanding dirinya.
"Oru-shin."
*Oru-shin : tuan"Masuklah." seorang pelayan yang bertugas menjaga gerbang masuk ke dalam ruang belajar Taewoo sambil menundukkan kepalanya.
"Ada apa?"
"Ada seseorang yang datang dan bilang ingin bertemu dengan kepala kediaman."
"Tolong tolak siapapun yang datang hari ini. Aku tidak memiliki janji apapun pada siapapun."
"Tapi oru-shin, tamu itu bilang kalau ia datang untuk Hui Bin agasshi." tatapan Taewoo beralih pada putranya yang juga tengah menatapnya dengan mata yang melebar.
"Apa ada yang menyebarkan kondisi Hui Bin keluar, abanim?" tanpa menjawab pertanyaan sang putra, Taewoo bangkit dari duduknya dan melangkah keluar agak terburu. Disana, ia melihat seorang wanita yang memakai hanbok dengan pepaduan warna hitam dan biru gelap, dengan rambut yang digelung rapih ke belakang sedang menunduk hormat padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Joseon
FanficLalisa sebagai aktris pendatang baru dibuat pusing dengan tawaran untuk mengambil peran dalam sebuah film garapan seorang sutradara terkenal, yang karakter perannya sangat amat berbeda dengan karakter dirinya. Dengan terpaksa dan penuh tekanan, Lali...