"Na..na...hmm...hmn.." Seorang wanita berambut hitam kebiruan indah sedang bersenandung sambil mencuci piring-piring kotor didapur, entah darimana datangnya sepasang tangan kekar sudah memeluk pinggangnya dari belakang dan mendaratkan ciumanya dipipi sang ibu yang masih cantik diusianya yang sudah 40tahun. "Julian..." Lisna tau itu suami tampannya yang sedang memeluknya.
"Selamat pagi..." Bisik Julian dengan senyumnya, Lisna memerah pipinya atas perlakuan suaminya yang juga masih terlihat tampan dan lebih muda dari usia 45nya.
"Kita sudah terlalu tua untuk bermesraan ditempat terbuka Julian.." Lisna mengingatkan suaminya yang masih suka sembarangan memeluk dan mencium istrinya tercinta dimanapun.
"Memangnya kenapa? kau istriku," Sebuah ciuman didaratkannya ditengkuk sang istri yang langsung membuatnya berjingkat kegelian.
"Mmmmhh... tidak apa-apa, hanya saja...ssh! Awh!" Kalimatnya terputus saat lidah sang suami menyapu lembut lehernya yang putih. Pasangan suami istri Nugraha itu tampak terbawa suasana romantis yang mereka ciptakan.
"Apa hanya ingin mengingat masa muda ki-"
"Ayah...Ibu selamat pagi," Pemuda berambut jabrik yang sedari tadi memperhatikan kemesraan orang tuanya itu terlihat berantakan, entah sejak kapan Aga datang, kedua orang tuanya sampai tak mendengar suara mobil anak kesayanganya itu.
"Aahaha... Aga, sejak kapan kau ada disana? Ibu tidak melihatmu," Lisna salah tingkah dan melepaskan pelukan suaminya.
"Ibu sibuk bermesraan dengan Ayah, jadi tidak mendengar suara mobil rongsokanku," Jawab Aga.
"Aga?!" Julian agak mendelik saat Aga lagi-lagi membahas mobilnya. Sedangkan Aga hanya diam mengacak-acak rambutnya lalu berjalan malas menaiki tangga menuju kamarnya, tanpa memperdulikan tatapan ayahnya.
"Dia masih marah..." Desis Julian memperhatukan punggung anaknya yang semakin menjauh dan menghilang dibalik kamarnya.
"Sudahlah... biar aku saja yang membujuknya," Lisna mengusap punggung suaminya yang wajahnya sangat tampan mencoba menenangkan.
"Baiklah, aku mengandalkanmu Lisna," Jawab Julian tersenyum, "Aku mau kopi," Lanjutnya sambil mencium pipi sang istri lagi.
Aga menghempaskan tubuh tegapnya ketempat tidur besarnya, mengusap-usap wajahnya dengan kedua telapak tanganya.
Menghela nafas lalu menghembuskanya, Aga masih frustasi atas kejadian satu minggu lalu. Ada setitik rasa bersalah didadanya. "Rubyyyy..." Bisiknya lirih, bayanganya menerawang, dia sadar tidak seharusnya dia kelewatan terhadap gadis itu, bagaimanapun niat awalnya tidak seperti itu. Aga hanya ingin menggertak Ruby, tapi alkohol sialan itu membuat rencana awalnya berubah.
'Tok..tok..tok...' Pintu kamar Aga diketuk dari luar. "Aga? Boleh Ibu masuk?" Suara lembut Lisna membuyarkan lamunan pemuda tanggung yang tampak kurang tidur itu diranjangnya.
"Eh" Aga menoleh kearah pintu yang belum dibuka, "Masuklah Ibu, tidak dikunci."
'Kriieett...' pintu kamar Aga terbuka, menampakan sesosok malaikat cantik tanpa sayap, yah setidaknya itulah julukan ibu Aga saat ibunya tersenyum lembut seperti itu.
Aga bangkit lalu duduk ditempat tidurnya, wajahnya masih kusut dan rambutnya berantakan. Tentu saja, sudah beberapa hari ini Aga tidak mandi dan kurang tidur. Lisna mendekatinya dan duduk disamping Aga. "Kau masih marah pada Ayah? Kau terlihat tidak sedang baik-baik saja," Lisna mengusap kepala Aga penuh kasih sayang.
"Tidak, aku benar-benar tidak apa-apa Ibu," Jawab Aga singkat. Tapi tetap dengan wajah yang muram.
"Kau tidak bisa bohong dari Ibumu,"Batin Lisna dalam hati, ia tau betul kebiasaan Putra kesayanganya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirai No Kajitsu
RomanceRuby anak perempuan pengusaha kaya yang diperkosa oleh anak rekan Ayahnya hingga mengandung. Pernikahan dengan rasa yang bertolak belakang pun terpaksa dilakukan untuk menjaga nama orang tua mereka, dan semua menjadi semakin kacau saat Ruby ngidam.