"Ruu ini tasm- eh kau?" Yuka berhenti begitu saja setelah tubuhnya hampir menabrak sesosok tegap dengan kepala yang dibalut perban melingkari kepalanya.
"Kau mencari temanmu? Dia sudah pulang bersama Kakaknya," Ucap pemuda itu tanpa ekspresi.
"Ka-kalau begitu permisi," Yuka langsung berbalik berniat pergi, tapi tangannya ditahan.
"Kenapa kau selalu menghindariku?" Ucapnya.
"Aku tidak menghindarimu, aku hanya buru-buru!"
Arslan membalikkan paksa tubuh Yuka untuk menghadapnya, "Kenapa kau meninggalkanku? Dan berpacaran dengan Kakakku?"
"Kita sudah selesai, dan aku tidak pernah tau dia Kakakmu!" Jawab Yuka memalingkan wajahnya.
"Setelah semua yang telah kita lakukan dibelakang teman-teman kau bilang selesai?! Bahkan aku masih mengingat betul lekuk-lekuk indahmu!" Bisiknya, mendorong tubuh Yuka ditembok dan memepetnya.
Dada Yuka berdetak dengan kencang, nafas hangat lelaki yang sedang mengapitnya antara tembok ruang kesehatan itu membuat wajahnya memerah.
"Kau mau apa?" Bisik Yuka pelan.
"Aku ingin lihat," Jawab Arslan semakin membuat tubuh gadis itu sesak karena dorongan dari tubuh tegapnya.
"Lepaskan aku! Atau kau mau memperkosaku seperti temanmu yang brengsek itu?!"
"Aku rasa aku tidak perlu memperkosamu, ayolah Miss.Ponytail aku tau kau menginginkanku!" Bisiknya lalu menjilat telinga kiri Yuka.
"Arslan! Kau gila!" Yuka berusaha mendorong tubuh Arslan dengan tas Ruby yang dibawanya, tapi tubuh Arslan tidak bergerak.
"Aku benci wanita yang sok menolakku, ayolah aku tau kau Yuka. Dua bulan bersamamu, aku cukup tau kau seperti apa." Tangan Arslan bergerak membuka satu kancing seragam Yuka.
Dada Yuka berdetak sangat cepat, dia memang sering bercinta dengan Arslan melalui obrolan Line-nya, bertukar gambar nude tanpa wajah berkali-kali bahkan sex by phone, tapi yah hanya sebatas itu. Bahkan keduanya tak saling tahu kalau mereka sebenarnya teman satu sekolah. Barulah keduanya saling tau saat mereka berencana membuat kencan kecil ditaman, tapi keduanya terkejut saat bertemu, membuat Yuka sangat malu dan pergi, memutuskan untuk melupakan semuanya dan menghindari laki-laki pewaris kekayaan keluarga 'Dermawan' itu.
Tapi sepertinya takdir mempertemukan mereka didalam situasi seperti ini. Tubuhnya tengah dihimpit mantan teman kencannya diinternet, dan kancing bajunya telah terlepas semuanya membuat mata Onyx pria berwajah maskulin itu melebar.
'Cuph' Satu buah ciuman ia daratkan dileher mulus Yuka membuat bulu gadis itu meremang, tangan Arslan juga bergerak meremas dada berlapis bra biru dengan motif lingkar-lingkar dengan benang berwarna emas seakan menegaskan bahwa itu memang bukan bra murahan.
"Kkh! Arslan... Aku dan Alan," Pekik Yuka saat bibir Arslan menggigit leher Yuka pelan.
"Jangan bicarakan bajingan itu didepanku," Bisik Arslan, dapat Yuka rasakan hangat nafasnya dilehernya. "Bahkan kau akan meninggalkannya kalau kau tau,"
"Mmh...apa maksudmu?"
Arslan tidak menjawab, ia menatap mata abu-abu Yuka yang indah. Lalu membelai wajah Yuka dengan tangannya, perasaan Yuka semakin tidak menentu. Baru pertama kalinya ia sedekat ini dengan Arslan, wajahnya yang tampan benar-benar menghipnotisnya.
"Eh??!" Yuka membelalakan matanya saat bibir Arslan menempel dibibirnya, lalu sedetik kemudian mulai membuka bibirnya melumat bibir Yuka. Yuka berusaha mendorong tubuh Arslan tapi tangannya dipegang kuat oleh pemuda itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mirai No Kajitsu
RomansaRuby anak perempuan pengusaha kaya yang diperkosa oleh anak rekan Ayahnya hingga mengandung. Pernikahan dengan rasa yang bertolak belakang pun terpaksa dilakukan untuk menjaga nama orang tua mereka, dan semua menjadi semakin kacau saat Ruby ngidam.