Semicolon

27 13 9
                                    

Selamat datang kembali🫶
Note📌
Bila ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan lainnya. Itu hanya kebetulan, cerita ini murni ide saya.

Sebelum membaca don't forget vote ya, guys!
‼️Please, don't be a silent reader‼️

Syakila yang baru saja ingin menjatuhkan dirinya agar terjun ke bawah tertahan oleh tangan Reysha yang menggenggamnya. Ia tak mengenal siapa perempuan tersebut, dan untuk apa ia menahannya.

“Aku mohon, walaupun kita ngga saling kenal tolong tetap bertahan, ini bukan demi aku tapi agar kamu bisa merasakan bagaimana hidup lebih lama lagi,”

Syakila tak peduli dengan apa yang perempuan itu ucapkan, ia melepas paksa pergelangan tangannya yang digenggam oleh Reysha.

Saat pergelangan tangannya terlepas, ia seperti melihat sekelebat bayangan masa lalu yang ia tak pernah mengalaminya.

Bersamaan dengan itu, pergelangan tangannya memancarkan cahaya terang.

Netranya memfokuskan pada pergelangan tangannya, ia dikejutkan dengan sebuah tato berbentuk koma dan titik. Ia pernah melihat sebuah informasi tentang tanda tersebut.

Semicolon. Ia ingat pernah membaca koran yang memunculkan informasi seputar maraknya orang yang memasang tato semicolon, dan itu bertujuan agar orang tersebut tetap bertahan hidup. Mengapa ia mendapatkannya, padahal tujuannya hari ini mengakhiri hidupnya. Apa ini menjadi pertanda agar dirinya tetap hidup lebih lama lagi seperti apa yang perempuan itu ucapkan.

“Jika kamu membutuhkan teman untuk mendengarkanmu, aku siap untuk, mendengar ceritamu.” Terlalu lama berpikir bagaimana tato ini ada, suara Reysha menginterupsi dirinya.

“Siapa kamu, sebenarnya?” Syakila menukik alis sebelahnya. “Mengapa kamu berniat untuk membantuku?”

“Aku tidak tahu mengapa aku ingin sekali menahanmu,” Jawab Reysha.

“Sudahlah, kamu berhasil menahanku agar tidak bunuh diri.” Syakila kembali ke dalam jembatan, ia mengurungkan niatnya untuk menjatuhkan diri ke bawah.

Syakila berdiri di sebelah Reysha, ia menatap Reysha dengan tatapan curiga. Syakila belum pernah bertemu dengan Reysha sebelumnya, tapi perempuan itu berhasil membuat Syakila mengurungkan niatnya, “Kau tahu, saat kau melepaskan genggamanmu tadi, tato ini muncul begitu saja,” Syakila menunjukkan tato titik koma yang memiliki maksud semicolon pada Reysha.

Reysha melihat tanda itu, ia pun sama kagetnya dengan tanda itu. Ia tak mengerti mengapa tanda itu bisa muncul setelah ia memegang tangannya.

“Sungguh, aku tak mengerti bagaimana tanda itu bisa muncul.” Reysha mencoba untuk meyakinkan Syakila. “Tujuanku hanya agar kau tidak jatuh ke bawah jembatan saja,”
“Siapa namamu? Aku belum pernah melihat kamu sebelumnya,” Sejak tadi, Syakila menatap Reysha dengan tatapan mengintimidasi.

“Aku Reysha, bagaimana denganmu? Siapa namamu?”

“Aku Syakila, sepertinya kau pendatang” mendengar pernyataan itu Reysha mengangguk.

“Bagaimana jika kita melanjutkan obrolan di rumahku? Tenang saja, aku tak akan mencelakaimu”

“Aku percaya kau tak akan mencelakaiku. Ayo, sepertinya nenekmu menunggumu sedari tadi,” Reysha membalikkan badannya melihat ke belakang.

Tepat di sana, di sebelah taxi. Neneknya melihat mereka berdua dengan khawatir.
“Kau berasal darimana?” Tanya Syakila saat keduanya berjalan berdampingan.

“Aku dari Indonesia,”

“Apa kau ke sini hanya untuk berlibur?”

Sungguh, bagi Reysha perempuan di sebelahnya sangat banyak bertanya.

“Tidak, aku ke sini untuk melanjutkan sekolahku” ucap Reysha dengan tatapannya yang masih fokus pada jalan.

“Kenapa kamu memutuskan sekolah di sini? Memangnya ada apa di Indonesia?” Tanya Syakila lagi, tepat saat mereka berada di sebelah taxi.

“Sudahlah, hentikan pertanyaanmu. Nanti kita bicara lagi di rumah” Reysha membiarkan neneknya masuk ke dalam taxi lebih dulu. “Maaf, kalau Reysha lama ya, Nek.”

“Ngga apa-apa, Rey. Oh iya, ini siapa?” Tanya Nenek saat melihat Syakila ikut masuk ke dalam.

“Ini temen Reysha, Nek. Syakila namanya,” ujar Reysha.

“Teman baru kamu, Rey?” Reysha mengangguk, “Cantik sekali, nak Syakila.”

“Terimakasih, nek. Nenek juga awet muda” Syakila tidak bohong, saat melihat melihat wajah nenek dari dekat ia sedikit terpesona dengan kulitnya yang masih kencang untuk seukuran wanita lansia.

•••

Berikan kesan bab duanya dengan komen dan vote yaa😉

‼️ don't be a silent reader‼️

Location Unknown | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang