08

15 1 0
                                    

Happy Reading ✨💫

   "Syaa" panggil gadis itu sambil melambaikan tangannya ke arah Natasya.

Sorot mata Natasya menangkapnya , Natasya langsung lari kearahnya lalu memeluknya erat seperti tidak ada lagi hari esok.

    Sedikit demi sedikit air mata Natasya pun turun dia sudah tidak bisa menahan nya lagi..

"Jangan nangis kaya bayi gede" kekeh gadis itu

   Natasya memutar bola matanya malas, rasa sedihnya tergantikan dengan rasa kesal gegara Cika yang tak tahu diri.

"Tadi nangis sekarang marah dasar aneh ,gw curiga lu bukan manusia" ucap Cika sambil tertawa sendiri.

Perasaan Natasya bercampur aduk ada rasa sedih ,kangen, marah, terharu semuanya ada di tubuh Natasya sekarang.

    "Lo ga kangen gitu sama gw, gw bela-belain ke sini looooh" sombong Cika sambil memukul dadanya seperti gorila.

   "Ya kangen lahh gobl*k" ketus Natasya.

"Serah lo, sekarang gw disini nginep dimana"

   "Dikolong  jembatan, ya dirumah gw astaghfirullah kudu sabar gw ngadepin manusia macem lo" kesal Natasya.

  "Ya kan gw gak tau syantikk siapa tau lo gak mau gw nginep dirumah lo selama 1 bulan"

"Lo perpindahan pelajarnya di sekolah gw kan?" harap Natasya.

"Yaa donkk"

   "Yaudah ayokkk ke rumah gw sekarang,tapi jalan kaki ya hehehehe " ucap Natasya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

  Natasya dan Cika pun berjalan dari taman menuju rumah, beruntung rumah Natasya dengan taman tidak jauh.

   Natasya mengetuk pintu rumahnya dan perlahan dibuka oleh Shelly.

"Ehh Cika sampe kapan tadi?" tanya Shelly.

    "Udah dari kemaren Tante tapi kemaren nginep dirumah saudara dulu ,terus disuruh pindah kesini karena jaraknya deket dari sekolah " jelas Cika panjang lebar.

"Owhhh gitu ya, makan dulu gih kebetulan Tante baru selesai masak makan malam"

"Ya Tante makasih" jawab Cika sopan.

    "Ma kita ga disuruh masuk gitu?" tanya Natasya dengan muka sebalnya.

"Ehh ya masuk masuk"

   Natasya dan Cika langsung masuk dan berjalan menuju meja makan untuk makan malam.

   "Ma besok aku izin gak berangkat" teriak Devan yang sepertinya belum menyadari adanya Cika.

"Kak ini ada mantanmu loh gak disambut" ejek Natasya.

   "Awshh ap sih cikk" eluh Natasya saat tangannya dicubit keras oleh Cika.

"Lo g usah bilang gitu ,gw gak mau berurusan sama buaya darat " bisik Cika ke telinga Natasya.

  Natasya yang paham pun langsung membentuk jarinya menjadi 'ok'

Devan yang sadar ada Cika dirumahnya pun kembali lagi ke kamar, dia tidak ingin melihat mantan tersayang nya lagi.

   'maaf' hanya itu yang ada dihati Devan untuk Cika.

•••
   Saat ini Cika dan Natasya sedang membaca novel yang dibawa oleh Cika dari rumah.

  Hening tak ada yang membuka pembicaraan, mereka larut dalam bukunya sendiri-sendiri. Sampai suara dering telepon milik Natasya memecahkan keheningan tersebut.

'dia buaya... dia buaya... dia buay--'

   Nada dering itu berakhir oleh tangan Natasya yang gesit mengangkat telfonnya.

    "......"
"Ya nanti gw kesana"

    "...."
"Gw lupa maaf"

  "....."
"Oke tunggu ya"

    Tuttt...
Panggilan dimatikan sepihak oleh Natasya.

    "Siapa yang telfon?"
"Alda temen gw ,gw lupa ada kerja kelompok malem ini maaf ya gw tinggal lo nanti"

  "Ya sloww tapi anda deringmu itu lho" Cika tertawa sendiri mengingat nada dering milik Natasya yang alay.

   Natasya memutar bola matanya malas, dia bergegas pergi menuju cafe yang dimaksud oleh Alda.

•••
   "Natasya mana kok belum sampe keburu malem" tanya Aurel pada Alda.

"Lagi dijalan katanya sabar ngapa" ketus Alda.

     Tak lama dari itu ada seorang gadis jalan menghampiri mereka.

     "Maaf lama ,Abang gw gak bisa nganter soalnya" ucap Natasya dengan nafas memburu.

"Lo ngomong dong tadi ,kalo tadi ngomong gw jemputt" ucap Alda.

   "Ya maaf ,ehh Aurel lo tau kak Sagara ke mana? dari tadi dichat gak bales" tanya Natasya kepada Aurel selaku Adik Sagara.

" Gw gak tau sya tapi tadi gw liat dia pergi bareng kak Alif gak tau kemana" jelas Aurel.

   Natasya hanya menganggukan kepalanya, mereka mengerjakan tugas tersebut dengan santai 1 jam berlalu.
   Mereka pulang ke rumah masing-masing, Natasya diantarkan oleh Alda dengan mobilnya.

"Makasih Al"
      "Santuiii"

Natasya melambaikan tangannya pada Alda yang berlalu pergi meninggalkan perkarangan rumahnya.

   Natasya mengetuk pintunya tapi nihil tidak ada yang membukanya, ternyata pintu rumah tidak dikunci oleh ibunya , sepertinya ia lupa menguncinya lagi.

    •••
  "Gar tumben ke markas?" tanya Aldo pada mantan ketua gengnya.

     "Kangen aja ke markas"

"Kangen markas apa orangnya" ledek Aldo sambil menaik-turunkan alisnya.

"Maybe dua² nya" ucap Sagara singkat.

    To Be Continue
Jadi Sagara mantan anggota geng motor😱?

  

My Cool Ketos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang