𓂃 ִֶָ𐀔
" Together we can through all the pain we have. "
.𖥔 ݁ ˖
⋆.˚
Mentari cerah bersinar melewati jendela yang terbuka pada bangunan dan rumah yang terletak di daratan. Burung berkicau, menyanyikan lagu dengan melodi melodi indah membuat semua orang terpukau akan keindahan alam. Hari ini, hari yang cerah dan baik untuk semua orang yang beraktivitas.
Dan disinilah ia, seorang wanita berpenampilan cantik dan menarik dengan rambut pendek. Bersurai hitam dan kemerahan di rambut sampingnya, memiliki iris mata kelabu sedikit terang namun nampak kosong. Terlihat hidungnya yang mancung yang tertera plester di atasnya.
Ia juga memiliki bekas luka di pipi kirinya dan perban di sebelah kanan. Athalin Rulina, adalah nama panjang dari wanita itu. Ia kerap di panggil dengan nama pendek Atha, Alin atau Tha.
Athalin baru saja sampai dari bandar udara internasional jakarta. Sebuah bandara besar yang terletak pada provinsi dan kota jakarta. Terlihat ia berpakaian simpel, turtleneck putih dengan outer hitam memiliki lukisan iblis disisi kanan juga sisi kiri. Tak lupa juga aksen tulisan jepang yang terlihat di bagian belakangnya.
Ia membawa 3 koper, berisikan barang barang dan juga menggendong tas ransel di belakang pundaknya. Athalin pun berjalan keluar dari bandara, dan menghirup udara segar sebanyak banyaknya.
" Akhirnya sampai juga, gak betah juga gue di pesawat lama lama. Oke sekarang tinggal naik bis dan langsung nyari kos kosan yang di saranin sama Melinda. "
Athalin pun berjalan menuju halte bus terdekat dan duduk disitu. Ia kemudian membuka handphonenya yang ia ambil dari ranselnya dan membaca informasi yang berada dalam handphone.
Beberapa menit pun bus pun datang dan berhenti di halte itu, Athalin kembali memasukan handphonenya ke dalam saku dan menaiki bus itu. Athalin duduk dekat jendela, agar ia bisa melihat pemandangan kota dengan lebih jelas.
Bus itu pun berangkat menuju lokasi, menyusuri sungai dan jembatan. Waktu yang di butuhkan ialah 30 menit dan tibalah Athalin di tempat tujuannya. Athalin turun dengan 3 kopernya dan berjalan menjejaki lorong lorong gang yang agak sempit.
Setelah berjalan 3 menit, akhirnya Athalin sampai di lokasinya. Gerbang kos kosan itu terlihat begitu tinggi dan masih baru, membuat Athalin berpikir bahwa ini adalah kos kosan yang mahal. Karena biaya kosan ini tak main main harganya.
Athalin segera masuk sembari melihat lihat sekeliling mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Pada waktu yang bersamaan terlihat seseorang berlari dari arah yang berlawanan, karena mereka tak fokus dan tak melihat satu sama lain akhirnya mereka bertabrakan dengan bunyi yang begitu keras.
// Brakkk !!
" Aduh.. Sakit pantatku cok. WOI KALAU JALAN LIAT PAKE MATA ANJING!! "
" Ishh, hah emang lu siapa jing??! seenaknya merintahin doang. Harusnya lo yang minggir!! Lagian gue juga buru buru "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan barudak yywa?!!
Teen Fiction── .✦ Kisa petualangan Athalin dan para barudak ywwa dalam menghadapi suka dan duka mereka dalan menjalankan kehidupan yang penuh rintangan. Bagaimana kisah mereka? Apakah mereka bisa bertahan di tengah hujan badai ataukah mereka terhanyut dalam api...