★ Dreams.

20 6 1
                                    

── .✦

𐙚 ˚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𐙚 ˚.

Warning !! This chapter containts some d3ath, bl00d and angsty.

𑁍ࠬܓ

" Kata orang, mimpi itu tidaklah nyata. Tetapi apa yang akan terjadi jika mimpi sebenarnya adalah sebuah ingatan yang terpendam? "

ᝰ.ᐟ

" Atha.... Athalin anakku.. "

Suara itu.. suara yang kerap menghantuiku. Suara dari orang yang istimewa dan tersayang untukku. Suara itu adalah suara ibuku. Suara seraknya memanggil manggil namaku dan mencoba meraihku yang berada di dekatnya.

Aku membelalakkan mataku, melihat banyaknya darah yang berjatuhan dari kedua tanganku. Aku gemetar ketakutan, aku memang suka dengan warna merah. Tetapi aku benci dengan namanya Darah.

Aku terdiam kaku, melihat begitu banyaknya darah. Darah itu... Darah ibuku, darah dari luka yang tertera besar di perutnya. Apa yang terjadi? Mengapa ibu terluka??

Ibu menjangkau kedua pipiku dan menepuk-nepuknya, ia lalu tersenyum kecil dengan mata cantiknya. Sebuah bola kristal kecil perlahan berkumpul di kedua irisnya membuat sebuah bendungan yang sebentar lagi akan tumpah.

Aku menatap kosong ke arahnya, ingin aku menanyakan sesuatu kepadanya. Tetapi, bibir ku seakan bisu. Aku tak dapat mengeluarkan sepatah kata apapun.

Aku merasakan pipiku basah karena air mataku jatuh dengan derasnya. Ibu terkekeh dan mengusap air mataku yang jatuh. Ibu kemudian meraih tubuh kecilku dan memelukku dengan erat.

" Maaf.. maaf.. maaf... maafkan aku karena belum bisa menjadi ibu yang terbaik untuk kalian. Maafkan aku jika aku membuatmu takut.. maaf jika kalian tak akan melihatku lagi setelah ini.. maaf membuatmu melihat semuanya.. maafkan aku yang gagal melindungi kedua adikmu... Maaf.. maaf.. maaf. "

Ibu selalu mengulangi ucapan itu, yang membuatku bertambah takut akan apa yang terjadi setelahnya. Aku merasakan bahuku basah akan tangis pilunya.

Aku menggelengkan kepalaku dan terisak keras, suara tangis itu menggema dalam satu ruangan yang sepi. Apa yang ibu katakan? Kenapa ibu mengatakan itu seolah olah ibu akan pergi selamanya? Apa maksudnya? Ibu tak mungkin meninggalkan aku sendirian kan?

" Jika... Aku bisa bertahan lebih lama lagi.. aku ingin melihatmu sukses.. aku ingin melihat kalian bertiga bahagia... Maafkan aku karena tak bisa membuat kalian bahagia selama ini. Maaf. Maafkan ibumu yang bodoh ini.. maafkan aku memilih untuk mengakhiri hidupku sendiri.. maafkan aku karena egois... Maaf "

Tidak!! Tidak!! Ibu tidak boleh meninggalkanku sendiri!!

Walaupun umur athalin masih sangat muda, tapi athalin sudah bisa memahami apa makna dari perkataan ibunya itu. Dan ia tak menyukainya sama sekali, ibunya tak boleh meninggalkan ia sendiri!! Ia butuh ibunya.

Kosan barudak yywa?!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang