Tubuh Calum terhuyung ke belakang cukup jauh, Iliana menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Tak dapat melakukan apapun, gadis itu hanya diam dan menyaksikan apa yang terjadi kini mulai semakin kacau.
Calum menyeka hidungnya, darah mengucur dari sana, telinganya berdenging cukup lama dan pusing yang hebat menguasai kepalanya.
Dua pria itu telah melayangkan masing-masing satu pukulan, entah karena apa yang membuat dua sahabat itu menjadi adu pukul seperti ini.
Hampir-hampir Luke akan maju untuk meraih kembali kerah kemeja Calum, dan saat itu Iliana tersadar bahwa apa yang akan terjadi tidak boleh terjadi. Lantas dia berlari dan menggapai tubuh Calum, gadis itu berdiri membelakangi Calum dengan kedua lengannya yang memeluk erat dari belakang. Matanya terpejam kala kepalan tangan Luke hampir mengenai wajahnya.
Tangan itu terhenti saat menyadari gadis itu berada tepat di depannya. Matanya terpejam erat, kerutan di dahinya begitu kentara, kedua alisnya saling bertautan, dan setetes air mata terjatuh dari salah satu matanya.
Luke menarik kembali tangannya, napasnya memburu, keringatnya bercucuran, bahkan angin malam tak mampu mendinginkan suasana.
"Astaga, apa yang kalian lakukan?!" Seru seseorang dari balik punggung Luke.
Pria itu berjarak kurang lebih dua meter, tepat berdiri di ambang pintu rooftop. Tangan kanannya bahkan belum lepas dari gagang pintu, langkahnya besar hingga dapat mencapai posisi mereka dalam beberapa langkah saja.
Ashton, pria itu akhirnya muncul, entah darimana saja dia sedari tadi.
"Iliana kau baik-baik saja?" Tanya Ashton.
Terlihat kedua tangannya gemetaran entah sejak kapan, bahkan posisinya belum berubah sama sekali. Hanya kedua tangannya telah melepaskan pelukannya dari tubuh Calum.
Iliana menarik napas panjang dan menghebuskannya dengan perlahan. Dia beralih menatap Ashton yang juga bingung dengan situasi yang ada. Iliana menarik lengan Calum dengan pelan, dia mengarahkannya kepada Ashton.
"Ash, tolong kau jaga Calum sebentar untukku." Ucapnya.
Ashton termenung sejenak, lalu kembali tersadar begitu Calum berdiri di depannya, dengan wajah yang sudah tidak karuan. Sedangkan, Iliana menatap mereka berdua dengan senyuman tipis yang singkat.
"Ili!" Panggil Calum.
Iliana hanya bergumam serasa mengamati wajah tampan yang sudah tak terlihat baik-baik saja.
"Kau akan kembali?" Tanyanya kemudian. Kedua alis tebalnya saling bertautan. Kecemasan dalam raut wajahnya begitu terpancar.
Gadis itu meraih tangan kananya, digenggamannya dengan kedua tangan mungilnya. Mengusapnya pelan, dan mata hazel itu kembali menatap mata coklat gelap milik Calum.
"Did you believe that I am always looking back of you, Cal?" Ucap Iliana.
"Ya, I did."
"Great. Then, let Ashton take care of you. I will be back on you."
Iliana melepaskan genggaman tangannya, beralih menatap Ashton yang ada di belakang Calum.
"Take care of him, ok, Ash?"
Ashton hanya mengangguk setuju pada gadis itu. Pria itu menghela napasnya saat tubuh gadis itu berbalik dan menghampiri Luke yang berdiri diam disana, dengan perasaan kesepian yang telah mendarah daging. Pikirnya bahwa semua orang akan selalu membela Calum atas apa yang terjadi, dan akan menyalahkannya atas apa yang telah dia sia-sia kan.
Luka yang mengangga tak lagi dapat menutup dengan baik. Mereka akan meninggalkan bekas yang kentara, menyisakan lukisan yang patah dengan tintanya yang usang.
Luke merasakan dingin pada genggaman tangan mungil milik Iliana. Gadis itu menariknya pelan, menggenggam lengannya dengan hati-hati.
"I will take care of you, for the last time, Luke."
- to be continued -
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie To Me // Luke Hemmings
FanficSetiap mata saling menatap, tak lagi kata yang berbicara. Tapi apakah mereka tetep bisa berbohong? This story dedicated for the song "Lie To Me" by 5 Seconds Of Summer. Goes to Luke Hemmings as the main caracter. Its a short story with some part.