Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Can tumben lama lo" tanya kinan ke cantika yang baru saja duduk.
"Ban mobil gw pecah" balas cantika.
"Owh kirain mau bolos lo" ucap Nanda sedang memainkan hp.
"Bagaimana kerja kelompok lo nan" kata Winda berjalan menuju mejanya Nanda.
"Ya gitu lah, lama tidur capek" balas Nanda dengan nada imutnya.
"Mau gw tampol lo nan" ucap Kinan yang baru bergabung.
"Kapan nih kita balap lagi, lama ngak balap" ucap Winda.
"Pelan² anjir kalau ngomong" omel cantika yang hanya diam dari tadi.
"Hehehe maaf".
"Kapan² dah, nanti kita liat" ucap Kinan.
"Tapi gw masih kesel sama daffa" tambah Nanda.
"Kenapa!?" tanya mereka ber3.
"Semua gw lakuin salah di mata dia, taunya marah aja tuh anak" emosi Nanda. Cantika hanya menenangkan Nanda agar tidak mebanting barang.
"Yaudah sih, syukuri aja" kata winda.
"Eh kita boleh gabung ngak" ucap zahra dan rara. Dan di beri anggukan oleh mereka.
"Kalian ngomongin apa" ucap rara.
"Lagi ngomongin daffa" balas kinan.
"Ngapain ngomongin gw" ucap daffa. Mereka ngak tau kapan daffa ada di belakang kinan. Daffa bersama teman²nya.
"Ada deh kepo lo" sewot nanda. Terlihat daffa sedang memendam amarahnya.
"Kenapa lo kesini" kata Nanda.
"Mau kebangku gw lah, minggir lo berdua" balas daffa lalu duduk di depan meja cantika.
"Santai dong" emosi Winda.
"Udah² mending lo pada duduk di meja kalian masing²" pinta azka. Sebagai ketua kelas azka harus mengatur murid di kelas.
"Tumben lo banyak ngomong" tanya haidar ke azka teman sebangkunya. Tapi azka hanya menghiraukan Haidar yang sedang tantrum karna azka tidak menjawab pertanyaannya.
.
.
"Akhirnya keluar main" teriak Nanda dan mendapat pukulan di lengannya.
"Sakit tau can" ucap nanda.
"Makanya jangan teriak" omel cantika.
"Ayo ke kantin" ajak zahra ke cantika dkk.
"Ayo".
Mereka menuju ke kantin. Banyak pasang mata melihat ke arah mereka.
