chapter 3

877 172 39
                                    

suasana dikelas 11-4 itu terlihat tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

suasana dikelas 11-4 itu terlihat tenang. Tidak ada yang berbicara setelah cowok itu--Athariz memasuki kelas.

Kedatangannya disambut siulan oleh teman sebangkunya dan dua orang yang duduk dibelakangnya.

Dengan senyum menggoda cowok dengan seragam sekolah yang sengaja tak dikancing itu menatap athariz "Ada yang abis buat gempar nih" ejeknya.

Namanya Jeksa-- Jeksa Pramana. Salah satu biang onar di Erlangga. kelakuannya cuma berputar putar Seperti Bolos-masuk-bolos-masuk. Seperti itu terus setiap hari. sampai sampai para guru lelah sendiri mengurusnya.

"heboh banget, berita panas nih" ejek seseorang yang duduk bersama Jeksa. Dia Nathaniel Agratama-- wakil dari Athariz di club basket.

"ck" hanya decakan yang keluar dari mulut Athariz. malas meladeni tingkah teman temannya itu.

"itu gosip beneran? lo abis dari kantin nemuin cewek?" teman sebangkunya --Ashraf Jeika. Satu satu dari ketiga temannya yang lumayan normal. maksudnya diantara ketiganya, hanya Ashraf yang lumayan tidak bertingkah aneh. beda dengan Jeksa juga Nathan yang jiwanya memang dari awal sudah aneh menurut Athariz.

Padahal athariz juga aneh, hiks.

"hm"

"GILAK GOKIL MEN" teriak Jeksa. Kan kan cowok itu memang selalu heboh.

Nathan ikut heboh, menepuk-nepuk pundak Athariz. "Akhirnya bro akhirnya lo punya cem-ceman juga!"

Athariz memasang raut malas andalannya.
Gosip disekolah ini benar benar menyebar secepat kilat. heran saja, segala tindakannya pasti dijadikannya bahan gosip. Melelahkan.

"siapa ceweknya? yang mana?" tanya Ashraf.
penasaran ingin tahu siapa gadis yang membuat temannya yang anti interaksi itu menjadi seperti ini. Setahu-nya selama berteman dengan Athariz, dirinya tidak pernah mendengar temannya itu dekat dengan gadis manapun. jadi mendengar gosip yang menyebar awalnya dia tidak percaya, tapi mendengar pengakuan temannya itu tanpa membantah membuatnya baru mempercayai.

"iya woi tunjukin dong ke kita kita, kepo juga cewek yang luluhin batu es dalam diri lo itu sape hahaha" ucap Jeksa. Puluhan ejekan sudah tertampung di otaknya, sisa dikeluarkan saja disaat-saat yang tepat.

Athariz berdecak
"lebay lo semua"

Nathan memasang raut tak terima
"eh anjing. kita kepo nih cuy, makanya liatin biar kita gak alay. ya gak jek"  ucapnya mencari dukungan dari Jeksa.

Jeksa yang memang jiwa jiwa murahan langsung mengangguk setuju.

Asraf terkekeh melihat temannya.
"lo suka sama tuh cewek?" bertanya pada Athariz.

Athariz menaikkan satu alisnya seolah bertanya balik.

"lo suka sama tuh cewek gak?" Ashraf mengulang pertanyaannya.

you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang