Mingi dan Yunho berdiri di ruang tamu yang baru saja mereka dekorasi dengan penuh perhatian.
Setiap sudut dipenuhi dengan sentuhan musim gugur—daun kering, labu kecil, dan tentu saja, lilin-lilin aromatik yang baru dibeli.Mingi memegang kotak lilin yang dikeluarkan dari tas belanjaannya. "Aku pilih lilin dengan aroma kayu manis dan apel. Seharusnya cocok banget dengan suasana ini."
Yunho mengangguk sambil menyulut korek api pada salah satu lilin yang diletakkan di meja samping. "Bagus sekali. Aku suka aroma musim gugur. Membuatku merasa tenang."
Api kecil mulai membakar sumbu lilin, menghasilkan aroma hangat yang menyebar ke seluruh ruangan. Mingi menyalakan lilin berikutnya, kali ini dengan wangi labu dan cengkeh.
"Sangat nyaman," kata Yunho, menarik napas dalam-dalam untuk menikmati wewangian yang menyelimuti ruang tamu mereka. "Aku suka bagaimana lilin-lilin ini menambah kehangatan di ruang ini."
Mingi tersenyum, duduk di sebelah Yunho di sofa. "Aku juga. Rasanya seperti rumah. Musim gugur selalu membawa rasa nostalgia dan kedamaian."
Yunho mengulurkan tangannya, menyentuh lembut tangan Mingi. "Ayo kita nikmati malam ini. Hanya kita berdua, lilin-lilin ini, dan kehangatan musim gugur."
Mingi meremas tangan Yunho dengan lembut, merasa hangat bukan hanya dari lilin-lilin itu, tetapi juga dari kehadiran Yunho di sisinya.
"Setuju," jawabnya, membiarkan aroma musim gugur menyelimuti mereka berdua saat mereka berdua bersandar pada sofa, menikmati momen indah di tengah aroma yang menyegarkan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lead a Triple Life 🗄 YunGi [⏯]
Fiksi PenggemarThe 2nd book of Lead a Double Life ©2021, ichinisan1-3