🏚

20 5 0
                                    

Mingi menatap cermin di depannya, merasakan desakan yang aneh di dalam dadanya. 

Di tangannya, jam tangan tua yang diberi oleh seorang kakek misterius di jalan beberapa hari yang lalu. Katanya, jam itu bisa membawanya kembali ke masa lalu. Mingi tidak pernah percaya pada hal-hal seperti itu, tetapi ada satu kejadian yang selalu menghantuinya—pertengkaran besar dengan Yunho yang membuat mereka berdua tidak berbicara selama berminggu-minggu.

Dengan hati-hati, Mingi memutar jarum jam mundur ke tanggal dan waktu yang diinginkannya. Dia menutup mata, dan saat membukanya lagi, dia menemukan dirinya di apartemen mereka, tepat sebelum perkelahian itu terjadi.

Yunho baru saja masuk ke ruangan, wajahnya terlihat lelah. "Yunho," panggil Mingi dengan suara pelan.

Yunho menoleh, ekspresinya bingung. "Ada apa, Mingi?"

Mingi mendekat, mencoba menenangkan dirinya. "Aku ingin minta maaf duluan. Aku tahu kita akan bertengkar sebentar lagi, dan aku tidak ingin itu terjadi."

Yunho mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"

"Aku cuma... Aku merasa kita harus lebih banyak berbicara daripada berteriak. Aku tahu aku salah waktu itu. Aku tidak ingin kita mengulangi kesalahan yang sama."

Yunho menatap Mingi dengan penuh perhatian, lalu perlahan tersenyum. "Aku juga tidak ingin kita bertengkar lagi. Terima kasih sudah bilang duluan, Mingi."

Mingi menghela napas lega. Saat itu, dia merasakan beban di pundaknya terangkat. Dia tahu, meskipun hanya perubahan kecil, dia telah mengubah sesuatu yang besar.

Mereka berdua saling mendekap, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Mingi merasa semuanya akan baik-baik saja.

Lead a Triple Life 🗄 YunGi [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang