✅Demon In Disguise | Kim soohyun Kim jiwon

7. We Met Again

Seoul, 2024.

Di sebuah museum yang megah di Seoul, suasana tenang dan misterius menyelimuti ruang pameran yang menampilkan artefak dan karya seni dari berbagai era sejarah. Soo Hwan, yang kini berusia dua puluh delapan tahun, berdiri di depan sebuah pajangan yang memamerkan artefak dari Dinasti Goryeo. Matanya terfokus pada sebuah lukisan kuno yang menggambarkan Raja Seongmin, sosok yang sangat dikenalnya dari mimpinya dan penelitiannya tentang kehidupan masa lalunya.

Soo Hwan merasa hatinya berdegup kencang, seolah lukisan itu menyimpan kunci untuk memahami takdirnya. Ketika ia berusaha mencerna detail-detail pada lukisan tersebut, seorang wanita muda, Eun Oh, melangkah memasuki ruang pameran. Eun Oh, yang kini berusia dua puluh empat tahun, telah melakukan penelitian mendalam tentang sejarah keluarga dan masa lalunya. Kecerdasan dan rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mengunjungi museum itu hari ini.

Saat Eun Oh melihat lukisan yang sama, hatinya terasa tergetar oleh dorongan tak terjelaskan. Ia merasakan koneksi mendalam dengan gambar itu, seolah-olah ada sesuatu yang menghubungkannya dengan masa lalu. Ketika dia mendekati lukisan tersebut, pandangannya bertemu dengan Soo Hwan.

Mereka saling memandang, dan sejenak, waktu seolah berhenti. Keduanya merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar kebetulan—perasaan bahwa ada bagian dari diri mereka yang telah saling terhubung melalui ruang dan waktu. Keduanya mendekat, dan perbincangan kecil pun dimulai tentang lukisan dan artefak yang dipamerkan.

Soohwan mengulurkan tangannya, “Lee Soo Hwan. Kau?”

Eunoh membalas uluran tangan tersebut, untuk sesaat, ia merasa tersengat getaran yang menghubungkan keduanya dalam perasaan hampa akan masa masa yang telah berlalu.

Soo Hwan, yang awalnya cenderung menjaga jarak, merasa tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang Eun Oh. Eun Oh, sebaliknya, merasa nyaman dan penasaran dengan Soo Hwan, yang tampaknya memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah yang sama dengannya.

Soohwan tidak dapat mengabaikan kehadiran Eunoh yang tampaknya merasakan sesuatu yang sama dengan dirinya. Meskipun dia mengetahui lebih banyak tentang hubungan mereka, Soohwan memilih untuk mendekati Eunoh dengan cara yang tidak mendesak. Ia merasa bahwa pertemuan ini harus terjadi secara alami.

Ketika Eunoh mendekat untuk memeriksa lukisan, Soohwan tersenyum lembut dan membuka percakapan. “Lukisan ini benar-benar memikat, bukan? Ada sesuatu yang sangat kuat tentang Raja Seongmin,” ujarnya dengan tenang.

Eunoh menoleh, merespons dengan rasa ingin tahu. “Ya, aku juga merasa ada sesuatu yang sangat akrab tentangnya, meskipun tidak sepenuhnya mengingatnya. Aku merasa seolah pernah mengenal sosok ini dalam mimpi-mimpiku.”

Soohwan mengangguk, menunjukkan pemahaman yang dalam. “Terkadang, koneksi yang kita rasakan terhadap sesuatu tidak dapat dijelaskan hanya dengan pengetahuan sejarah. Kadang-kadang, itu bisa datang dari ingatan atau perasaan yang lebih dalam.”

Percakapan mereka berlangsung dengan saling bertukar informasi dan pandangan tentang artefak dan lukisan. Soo Hwan tetap santai dan tidak mengungkapkan sepenuhnya pengetahuan yang mendalam tentang masa lalu mereka, membiarkan Eun Oh untuk menemukan lebih banyak dengan kecepatan sendiri.

Eun Oh merasa nyaman berbicara dengan Soo Hwan, merasakan koneksi yang kuat meskipun mereka baru bertemu. Ketika pembicaraan mereka mengarah pada masa lalu dan identitas masing-masing, Soo Hwan dengan hati-hati memandu perbincangan untuk membantu Eun Oh menyadari keterkaitan mereka tanpa memaksakan informasi.

Pertemuan mereka di museum bukan hanya awal dari persahabatan yang mendalam, tetapi juga langkah pertama menuju penemuan kembali jati diri mereka dan menyelesaikan hubungan masa lalu yang kompleks. Soo Hwan tahu bahwa perjalanan ini harus dilakukan dengan hati-hati, menjaga keseimbangan antara mengungkapkan kebenaran dan memberi Eun Oh kesempatan untuk memahami sendiri perjalanan hidupnya.