My Princess, istri kecilku

4.6K 32 0
                                    

Prolog

"Waahh..bapak rumahnya besar sekali, gak kaya rumah dikampung, ini jalannya dari pagar nisa sampai 10 menit pak!" Seorang gadis cantik nan lugu berumur 17tahun sedang mengagumi mansion mewah empat lantai milik seorang pengusaha.

"Ya..orang kaya kota emang gini rumahnya nduk, besar-besar"ucap pak rusman, bapaknya si gadis yang sedikit kebulean.

"Syukur ya bapak dapat kerjaan disini, mana juragannya juga baik, kasih kita tinggal disini" kata istrinya mirna.

"Iya buk, tapi kita ya ndak tinggal dirumah itu tapi dibelakangnya"1

"Ndak papa pak, yang penting bapak gak repot bolak balik ke kampung lagi"

"Bapak, ibuk, liat ada air mancuur,cepat ibuuk" Raihana Ayu,nama si gadis, cantik dengan mata besar, hidung yang mancung, bulu mata lentik, bibir full,menambah kecantikannya, kulitnyapun putih bersih, warisan dari mbah buyutnya dulu yang orang belanda, dengan tinggi 150cm, dan tubuh yang semok, benar benar ayu, belari menuju air mancur yang dilihatnya.

"Gak usah lari lari nduk"kata bapak.

"Biarin aja pak, gak ada orang" si ibuk lihat kiri kanan sepi. Anaknya itu memang jarang keluar, dikampunpun selain untuk sekolah dan belanja dia tidak kemana mana, hanya dirumah menemani bu mirna yang sakit sakitan.

"Nanti didepan tuan ndak boleh gini ya, yang sopan, denger to??"

"Iya bapak"kata si gadis kegirangan, melihat kolam air mancur.

Raihana ayu atau lebih akrab dipanggil nana ini memang tidak pernah melihat yang seperti ini, karena dia tinggal didesa yang biasanya hanya ada sawah dan hutan, kali ini dia diboyong orang tuanya kekota mengikuti bapaknya yang kerja dikota.

"Sudah lihatnya, bapak tunjukkan rumah kita" ucap bapak, dua orang wanita beda usia itupun mengikuti pak rusman.

Dibelakang rumah ini yang dapat dimasuki dari samping memang ada rumah untuk pegawai,supir, dan asisten tetap mansion ini.

Tapi yang diperbolehkan membawa keluarga hanya pak rusman, karena sejak muda sudah bekerja sama keluarga ini dan juga karena mirna istri pak rusman yang sedang sakit sakitan, sejak istrinya keguguran anak kedua  istrinya itu sering mengeluh sakit, pak rusman yang ingin resign sebagai supir tidak diperbolehkan oleh tuannya, malah disuruh memboyong keluarganya kesini.

"Nah..ini dia, tempat tinggal kita, ndak sebesar yang dikampung tapi cukuplah, bapak juga bisa jaga kalian berdua" rumah itu lebih seperti kos, dengan dua kamar,ruang tamu dan keluarga menyatu,dapur dan 1 kamar mandi.

"Ayo masuk" bapak mengajak dua wanita itu.

"Barang barang letakkan aja dulu disini, Na, tas isikan baju kamu bawa kekamar yang sebelah kiri, itu kamar kamu"

"Siap bapak!" Nana berujar dan langsung menuju ruangan yang bapak tunjuk.

"Waaahh...bapak, kamarnya bagus sekali, warna ungu kesukaan nina, tempat tidurnya juga empuk. Eh..ada lampu berdiri kayak pohon, bapak, ibu, lihat sini"

"Anakmu itu pak,ributnya, nyerocos terus"

"Anakmu juga buk, pergi sana lihat, aku beresin barang barang ini dulu, ada tiga tas baju mereka dan 1, isi makanan dari kampung oleh oleh buat majikannya.

Tak lama terdengar suara kegirangan dari dua wanita, ah maaf, yang satu lagi masih gadis.

"Na, sekarang kamu mandi dulu, biar seger, bapak mau pesan makanan, kalian mau apa?"

"Gimana pesannya pak?" Tanya marni.

"Pake hp buk"

"Emang bisa pak?"tanya nina.

"Bisa lah, dikota mah semua bisa, sini bapak tunjukin?" Ibu anak itupun mendekat kiri kanan pak rusman.

"Banyak bu makanannya..ini apa pak?"

"Itu pizza, yang dulu pernah bapak bawa pulang, mau yang ini?"kata pak rusman.

"Tapi nana sama ibuk kalau gak makan nasi gak enak, gak kenyang, ya kan buk?" Bu mirna mengangguk setuju.

"Ya udah kita beli ayam bakar aja, mau??

"Mauu" kompak ibu dan anak itu menjawab.

"Ini minumannya kelihatan enak pak, pesen juga ya pak"

"Iya, mau yang mana?" Nina menunjuk minuman yang dia mau.

"Ibuk??", "gak ah, ibuk gak suka"

"Udah ayah pesan tinggal tunggu, sekarang mandi dulu na, biar gantian mandinya, setelah makan nanti kita kerumah utama yang tadi, kenalan dulu sama tuan dan nyonya"

"Iya bapak"jawab gadis itu.

Setelah siap makan malam, mereka menuju majikan pak rusman, setelah bertanya kepada ketua asisten dan dipersilahkan masuk mereka pun menunggu sang majikan turun.

"Buk, rumah ini besar sekali ya, semua kelihatan mahal, nana jadi takut duduk disofa ini, takut kotor" ucap nana yang malam ini tampil dengan rambut dikepang disamping dan baju kaos dan rok sebetis.

"Huss..jangan ribut"

"Tapi buk, rumah sebesar ini gak ada orangnya, gak takut ada hantu apa?" Bu mirna hanya menghiraukan nana.

"Buk.."
"Nana,udah diem" Nana mingkem.

Tak lama turun seorang laki-laki tampan, tinggi, tubuh atletis,dan dada yang bidang, terlihat sedikit bulu dadanya karena lelaki itu memakai kemeja yang tiga kancing atasnya terbuka dan celana jeans yang terlihat mahal.

Abian cakradiningrat..huh dari namanya saja kelihatan kayanya, 39 tahun,  putra mahkota keluarga cakradiningrat, konglomerat hotel di negeri ini.

Melihat majikannya turun, keluarga pak rusman langsung berdiri menyambutnya.

"Malam tuan" kompak ketiganya mengucapkan salam.

"Malam, ada apa pak rusman?"

"Ini tuan, saya bawa keluarga saya mau memperkenalkan sama tuan.
Ini istri saya mirna dan ini anak saya Raihana ayu" keduanya pun menyalami sang majikan, saat melihat Raihana ayu, abian sempat terpesona dengan kecantikan anak supirnya ini.

"Saya Raihana ayu tuan" abian merasakan desiran ditubuhnya saat tangannya menggenggam tangan raihana yang terasa mungil.

"Saya Abian, maaf istri saya sedang tidak ada dirumah, ibuk sama raihana bisa tinggal disini dengan nyaman, kalau ada kesulitan bisa dibicarakan sama saya"

"Sebelumnya terimakasih tuan susah mengizinkan kami tinggal disini" kata bu mirna.

"Tidak apa apa bu, pak rusman juga sudah lama bersama keluarga saya jadi kami percaya sama pak rusman, sebelumnya saya minta maaf karena saya ada janji diluar jadi tidak bisa lama" ujar abian yang sedari tadi mencuri pandang pada Nana.

"Ohh..iya iya tuan,silahkan, maaf kami menggangu waktu tuan" kata pak rusman.

Abian pun berjalan keluar, melewati gadis itu, sehingga dapat tercium wangi parfum mahal abian. "Wangi sekali tuan abian" batin gadis itu.

"Cantik sekali gadis itu" batin abian.

Itulah pertemuan pertama seorang gadis polos nan lugu dan lelaki dewasa beristri.

Salam princess dan daddy, tunggu plot twist cerita kami.

My princess, istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang