"Sekarang baby mau ngapain?"
"Mau main hp tapi hp nana masih drumah"
"Pakai hp daddy aja,game yang kemarinkan?"
"Iya daddy"
"Sini baby, duduk dipangkuan daddy, daddy mau lihat juga" nana menurut duduk dipangkuan abi.Nana mulai main game di hp abi,sedangkan abi menaikkan sedikit dres nana dan mengelus elus paha lembut nana, sesekali mengecup pipinya,mengendus leher nana yang wangi, p3nisnya sudah tegang didalam celananya.
"Angkat sebentar badannya baby" nana yang sedang serius main game hanya menurut yang abi katakan,sedangkan abian dengan membenarkan letak p*nisnya agar pas bertemu dengan v4g1na nana.
"Duduk lagi baby"sekarang p3nis abian sudah menempel tepat di vagina nana,karena sebelum nana duduk abian menaikkan dres nana dibelakang.Dia tumpukan kembali bahunya sambil memeluk perut nana, mengecup leher nana, membuat nana protes karena geli.
"Daddy geli ahh..dibawah juga ada yang nusuk kitty nana".
"Gak papa baby, itu lollipop daddy"
"Lollipop?permen?nana mau daddy"
"Baby mau, nanti ya sekarang baby fokus dulu mainnya,daddy senengin lollipopnya dulu" abian mulai menggenjot vagina nana yang terhalang celana dalam, membuat penisnya terasa nikmat.
Nana yang kelewat polos pun tak menghiraukan apa yang sedang abian lakukan."Aahh..ahh baby..kamu nikmat, belum masuk udah seenak ini"lirih abi dibelakang nana.
Saat abi sedang merasakan kenikmatan melisa turun dari atas.
"Kalian lagi ngapain, nana kenapa duduk di atas om abi??"
"Om abi yang suruh bu,katanya mau lihat nana main game" ucap nana, abi yang melihat istrinya duduk didepan bukan berhenti, abi tetap menyentak vagina nana dihadapan istrinya.
Nafasnya sudah sangat memburu karena nafsu. Omongan istri dan babynya tidak ia hiraukan.Croott..croott
"Kamu nikmat baby" bisik abi ditelinga nana. Melisa hanya diam melihat tingkah suaminya
"Main game apa na?"
"Ini bu,main game runrun tapi daddy terus ganggu nana"lapor nana.
"Daddy? Kamu panggil om daddy??"
"Iya tadi om bilang gitu?"ucap nana.
"Benar gitu abi?"
"Iya, aku daddynya sekarang dan dia babyku"ucap abi datar kemudian mencium pipi nana.
"Oh begitu.."hanya itu yang diucapkan melisa.Abi kembali menyelusupkan kepalanya dileher nana.
"Daddy,jangan gini, ada bu melisa, nana gak mau, nanti bu melisa marah" nana sudah berhenti main hp dan mulai tidak nyaman dengan abi yang menciumnya didepan melisa.
Nana berontak dipelukan abi ingin pindah duduk supaya tidak dicium lagi.
"Baby tenang, tetap dipangkuan daddy, melisa gak akan marah sama kamu baby" nana tetap berontak."NANA!" Abi sedikit mengeraskan suaranya, nana langsung diam, abi yang melihatnya merasa bersalah.
"Baby, lihat daddy, maafin daddy karena bentak kamu, tadi kan daddy bilang kalau melisa gak marah,sekarang coba lihat melisa marah gak?""Iya nana gak papa..abi boleh kok cium kamu,ibu gak papa"ujar melisa.
"Tuh dengarkan kata melisa"
Nana hanya diam mendengarkan kata-kata abian yang tidak masuk diakal, walaupun nana anak yang polos tapi nana tau mana mungkin seorang istri tidak marah suaminya memeluk dan mencium orang lain.
"Baby..heii..sini daddy jelasin,mel bisa tinggalin kami""Nana dengar penjelasan abi dulu ya" ucap melisa pergi dari situ
"Daddy nana emang tidak mengerti dunia orang dewasa, tapi nana juga tau sebagai istri mana mungkin tante melisa gak sedih liat daddy sama nana, apalagi kalau daddy cium cium nana didepan bu melisa nana gak nyaman, nana mau pulang dulu daddy", nana berdiri langsung berlari keluar tanpa menghiraukan abian.
Tak sempat dilihatnya celana pak abian yang sudah basah, wkwkwkwk..
"Abi, mending kamu sabar dulu, jangan terlalu memaksa, dia manggil kamu daddy aja udah perkembangan pesatkan?"kata melisa yang kembali lagi .
"Sialan, tidak bisa aku harus jelasin sekarang" keras abi.
"Dibilangin ngeyel"Nana berlari pulang kerumahnya dibelakang mansion, dia malu, dia juga takut bu melisa marah padanya,padahal selama ini walaupun tidak sering berjumpa tapi saat mereka bertemu selalu ramah padanya.
Saat akan menutup pintu, tangan abian menhentikannya."Baby..please,dengerin daddy dulu"
"Gak mau, daddy nanti buat bu melisa marah sama nana" abian masuk kedalam rumah dan menutup pintu, berjalan mendekat kearah nana, memegang kepalanya dikedua sisi."Dengerin daddy, melisa tidak akan usir kamu ataupun marah sama kamu, pernah daddy bohong sama kamu??kamu percaya kan sama daddy" nana hanya diam saja.
"Lihat daddy sini" nana mengangkat wajahnya, saling menatap, abian mulai mendekatkan bibirnya,mengecup pelan bibir nana, tidak ada perlawanan,abian pun melanjutkan ciumannya, dari bibir atas,bibir bawah,lalu melumat bibir lembut nana, mencurahkan rasa sayangnya pada nana.
Uummphh..nana mendorong bahu abian.
"Ciuman pertamamu baby?" Nana hanya menunduk malu. Abian memeluk erat nana,"raihana ayu, daddy tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu"
"Daddy..beri nana waktu,nana gak mengerti keadaan ini, nana tau, nana sayang daddy tapi ciuman,nana belum pernah seperti ini"
"Ok baby..daddy akan kasih kamu waktu ,yang perlu kamu ingat daddy mencintaimu" sebelum pergi abian mencium kening nana lama.Di mansion, Abian hanya duduk termenung memikirkan bagaimana agar nana tidak marah lagi.
Sudah satu minggu nana menghindari abian, abian yang sudah tidak sabar siang ini meninggalkan pekerjaannya untuk menjemput nana disekolah.
Lelaki itu menunggu nana didalam mobil, tak lama para siswa pun keluar dan abian yang melihat nana keluar dari mobil, para siswa disana pun terkagum kagum ada om om super tampan disekolah mereka, lebih kaget lagi yang dicari si culun nana.
"Nana..nana" nana menoleh kearah abian, "om abi,ngapain disini" tanya nana.
"Saya mau jemput kamu, kita harus bicara"menarik nana masuk ke mobil.
Didalam mobil abian memegang erat tangan nana, sesekali mencium tangannya.
"Daddy kangen kamu baby, seminggu ini kamu selalu menhindar dari daddy and thats enough"
"Maaf daddy..nana.."
"Kita bicara dirumah"setelahnya hanya keheningan didalam mobil, 20menit perjalanan mereka sampai dimansion.Abian menggandeng tangannya masuk kedalam mansion. Nana hanya diam mengikuti.
Diruang tamu abian mendudukan diri di sofa, "duduk disini baby" abian menepuk pahanya.
"Nana duduk disini aja, nana gak mau dekat om abi, nana berkeringat tadi disekolah,nana bau"protes nana.
"Baby..sini,kamu tidak bau masih wangi gini"sambil menarik nana dipangkuannya, memeluk dan mencium leher nana.
"Kamu wangi baby..sekarang kita tunggu melisa biar kamu dengar kalau dia setuju dengan hubungan kita"Tak lama melisa datang dari pintu masuk,baru pulang dari kantor.
"Nana..udah lama nungguinnya?" Abian menggeser duduknya lebih kedalam agar nana bisa duduk didepannya, sambil memeluknya dari belakang.
"Nggak bu, ini baru juga sampai"jawab nana. Abian dibelakang masih asik menciumi leher nana."Nana, to the point ya..saya sebagai wanita punya kekurangan yang tidak bisa saya ceritakan kekamu,intinya kekurangan saya itu buat saya jadi tidak sempurna menjadi seorang istri,sudah lama abian bertahan dengan saya,dan tidak pernah sekalipun dia berniat meninggalkan saya, tapi saat bertemu kamu dia langsung minta izin buat menikahi kamu dan saya merestui, karena hanya kamu yang bisa membuat dia bahagia, dan saya ingin abian bahagia, kamu mau kan menerima abian?" Jelas melisa.
"Hmmm..nana juga sayang om abi tapi.."jawab nana.
"Daddy, baby.."paksa abian yang sekarang sibuk menciumi pundak nana."Kalau gitu masalahnya sudah selesai, jadi jangan menghindar lagi ya, kasihan abi urun uringan sudah seminggu ini"ejek melisa. Nana melihat abian dari samping, "maafin nana daddy..?"