Saat masuk kamar abian melihat nana yang sudah bangun sedang bersender dikepala ranjang."Daddy dari mana? Ini dimana?"
"Daddy dari kamar melisa, mandi disana" nana merasa ada yang salah dengan hatinya saat abian mengatakan itu, apakah daddy juga melakukannya dengan bu melisa?setelah dengan nasßna??batin melisa.Abian melihat perubahan wajah nana khawatir
"Kenapa baby..?"
"Nggak ada,nana cuma capek daddy" abian tidak percaya ucapan nana.
"Daddy sini..peluk"
"Nana,daddy cuma mandi disana biar gak ribut nanti kamu kebangun dan ada yang perlu daddy bicarakan, jadi jangan mikir yang nggak nggak,,sekarang mandi ya,udah mau makan malam, ayah kamu juga ikut makan disini, sekalian kita kasih tau hubungan kita"
"Baik daddy"
"Gemessnya istri kecil daddy ini"Malamnya makan malam terasa akrab,ada abian, nana, melisa dan juga pak rusman,
"Pak setelah makan nanti ada yang mau saya bicarakan sama pak rusman"
"Ada masalah apa tuan? Nana nakal?"
"Ayah,kok jadi nana?"
"Kan cuma kamu yang suka bikin rusuh,gak mungkin tuan dan nyonya"pak rusman tersenyum melihat anaknya cemberut."Bukan nana pak, tapi saya" ucap abian. "Nanti setelah makan kita bicarakan ya"
Setelah selesai makan semua berkumpul diruang tamu, memakan dessert yang sudah disediakan maid, puding susu kesukaan nana."Nana,jangan gitu makannya,udah besar masih belepotan" kata pak rusman.
Abian bangun mengambil tissu dan membersihkan mulut nana, lalu duduk disamping nana merangkul bahunya, melihat itu pak rusman terheran, apa yang sudah dia lewatkan.
Dia melirik kearah melisa yang terlihat biasa saja suaminya bersikap lembut kepada gadis lain."Sebenarnya saya dan nana sudah menjalin hubungan pak, kami sepasang kekasih sudah dari tiga bulan yang lalu" bohong abian, padahalkan baru baru tiga minggu
"Dan sekarang kami memutuskan kejenjang yang lebih jauh, saya mau menikahi nana, keluarga dan melisa isrri pertama saya juga sudah setuju, sekarang saya minta restu dari bapak" lanjut abian.Pak rusman hanya diam, masih mencerna bagaimana semua ini terjadi, anaknya akan jadi istri kedua dan lelaki yang meminangnya hanya beda sembilan tahun dari dirinya,bagaimana ini?batinnya. Nana mendekat kearah ayahnya dan memeluknya tanpa berkata apa apa.
"Bapak tenang saja,saya sangat mencintai nana, dia begitu berharga buat saya, saya akan selalu berusaha membahagiakan nana" ungkap abian.
"Nana, ayah tanya, jujur jawabnya..apa nana mencintai pak abian??"tanya pak rusman.
"Iya ayah..nana mencintai pak abian tulus"jawab nana.
"Tapi bagaimana dengan umur kalian, nana masih kecil dan labil?dan bu melisa?"
"Masalah umur bapak tenang saja, saya akan selalu membimbing nana dan nana pun tidak masalah dengan umur saya"ucap abian melihat nana dan nana menggangguk setuju.
"Kalau untuk melisa, bapak bisa tanya sendiri sama melisa"
Pak rusman melihat melisa.
"Saya juga sudah setuju pak rusman, sebelum mereka berdua berhubunganpun abian sudah minta izin sama saya, dan melihat besarnya cinta mereka berdua saya merestui,sebagai kakak madu saya juga akan selalu menjaga nana dengan baik"Medengar semua perkataan tiga orang dihadapannya pak rusman pun ikut merestui.
"Baiklah, kalau memang nana juga mencintai pak abian saya setuju kalian menikah"ucapnya.
Nana memeluk ayahnya, "terimakasih ayah..nana seneng banget"
"Tapi saya mau pak abian berjanji kalau nana kelak ada salah kembalikan dia baik bail pada saya"
"Saya tidak bisa berjanji pak,karena saya mau seumur hidup bersama nana jadi saya tidak akan kembalikan dia" nana terharu menerima cinta dari kedua orang yang paling dia cintai.
"Jadi kapan pernikahannya?"tanya pak rusman,memecah keheningan.
"Minggu ini pak,tepat dihari ulang tahun nana nanti,semua sudah dipersiapkan, kalau ada undangan dari bapak, bapak tuliskan namanya biar nanti asisten yang mengerjakan" setelah pembicaraan berat mereka berbicara ringan menggoda nana saat pak rusman menceritakan saat kecil nana, yang terus bersembunyi dibalik badan ayahnya, karena nana pembicaraan meraka tidak canggung lagi, pak rusmanpun terlihat santai dengan abian yang notabene majikannya yang sekarang jadi calon mantu.Saat pak rusman hendak pulang, abian meminta nana untuk tinggal sebentar.
"Pak, biar nana disini dulu, ada yang ingin saya bicarakan sama nana"
"Tapi daddy, nana mau sama ayah"pak rusman kaget nana memanggil abian daddy.
"Sebentar saja nana, lagipula bapak baru pulang jadi pasti capek pengen istirahat"kode abian kepada pak rusman.
"Iya nana,ayah capek ini mau istirahat dulu, lagian besok ayah libur jadi kita bisa seharian bersama"
"Iya ayah"
"Pak abian saya balik dulu tapi jangan lama lama nana pulangnya"
"Baik bapak", melisa hanya tersenyum mendengar abian, cepat pulang mana mungkin.Selepas bapak rusman pulang abian duduk kembali disofa dengan nana dipangkuannya.
"Baby, mau mencoba sesuatu,mm??"
"Nyobain apa daddy?"
"Daddy mau ngajarin sesuatu baby"abian memindahkan nana kesampingnya, melisa melihat mereka dengan semangat, abian membuka celananya dan mengeluarkan rudalnya.
"Kamu harus kenalan dengan ini baby, kemarin malam dia sudah masuk ke lubangmu, malam ini dia harus masuk kemulut kamu" kata abian sambil mengelus rudalnya, abian menyuruh nana memegang rudalnya," pegang dia baby" bagai terhipnotis nana memegang rudal abian."Keras dan besar sekali daddy, ini nana apain?"
"Itu karena kamu, dia selalu tegang saat bersamamu, sekarang coba kamu jilat baby" abian mengarahkan nana unutk berlutut diddepannya.
"Kamu harus selalu memanjakan k*nt*l ini, kapanpun daddy mau,kamu harus berlutut didepan daddy,sekarang jilat".nana dengan ragu memegang rudal abian, menjilati kepala penis abian.
"Hisap,masukin k*nt*l ini dalam mulutmu" nana ragu, lalu melihat melisa masih duduk dihadapan mereka.
"Jangan hiraukan melisa, hisap nana"nana mulai memasukan sedikit kepala rudal itu kedalam mulutnya."lebih dalam baby..ahh.."walaupun gerakan nana masih canggung tapi abian sudah merasa kenikmatan, dia menarik rambut nana agar melihat kearahnya"oh..princess, kamu sangat sexy dengan k*ntol daddy dimulutmu,gadis pintar, hisap lagi baby"
Nana merasakan rudal abi yang makin keras dimulutnya, air ludah nana sudah membasahi batang abi, "ahh..mmhh..baby,kamu pintar baby,ahh..hisap kont*l ku", nana yang mendengar abi mendesah dan memujinya makin bersemangat menghisap, sedangkan melisa sudah menggesek pahanya yang sudah basah.Abian menatap mata nana, "fuck baby!! Kont*l daddy pas sekali dimulut manismu, daddy belum ingin keluar tapi tidak tahan..ahh..nngghh.." tak lama abian memegang kepala nana dan menyemburkan spermanya di tenggorokan nana..
"Aahh..nikmat..mulut kamu baby,telan ya.." nana menelan semua sperma yang tumpah dimulutnya, walaupun lebih banyak yang tumpah.Abian masih teengah engah, tersenyum pada nana, membersihkan sisa sisa peju diwajah nana.
"Tadi itu sangat nikmat, sini sayang duduk dipangkuan daddy" nana duduk dipangkuan abian dan mereka beciuman, lalu berpelukan, abian membisikkan kata kata manis untuk nana."Trimakasih baby, gadis pintar, sudah memuaskan daddy dengan mulutmu, daddy beruntung memiliki kamu, kamu suka hisap rudal daddy?
"Hmmm..tapi mulut nana sedikit sakit"kata nana malu malu
"Kamu akan terbiasa baby, sperma daddy hanya akan keluar dimulut dan lubang kamu, kamu tempat pembuangan pejuh daddy, i love you babygirl" nana hanya diam, dan melihat sekeliling bu melisa sudah tidak ada disana.
"Bu melisa mana ya daddy?"
"Udah masuk kamar pastinya, sekarang daddy antar pulang ya, nanti bapak marah lagi nggak jadi daddy dinikahin sama kamu"
"Hahaha..daddy takut?"
"Takut..sangat takut baby"