menggoda nana

4.8K 33 0
                                    

Abian memandang nana dengan mesra,
"Bangun sayang,sudah malam, kamu belum makan"ucap abian.
"Jam berapa daddy?"
"Udah malam, ayo bangun, jangan sampai telat makan, sekarang kamu mandi dulu, baru turun kebawah kita makan malam",saat nana keluar sari kamar mandi abian tak tahan melihat kecantikan nana.
"Fuck...daddy sangat beruntung mendapatkan kamu my little princess, so beautifull, i love you"abian mendesah terbayang nanti bibir ini menelan p3nisnya,melepaskan jarinya dari mulut nana.
"Kamu milikku baby, nanti kita temui ayah kamu meminta restu agar kita bisa secepatnya menikah ya"
"I love you too,daddy" nana menurut. "My princess, daddy suka kamu yang penurut" abian kembali menyelusupkan kepalanya keleher nana,menjilatinya kemudian menghisap dengan kuat dan menjilatinya lagi, ia membuat tiga tanda kepemilikan dileher nana.

"Princess daddy akan selalu melindungi kamu, mewujudkan apa yang kamu mau, jadi kalau ada sesuatu yang kamu inginkan katakan ya"

"Ok daddy"

Mereka turun kebawah menuju ruang makan, disana belum ada melisa, abian lalu menyuruh maid memanggil melisa.
Saat melisa turun, dia melihat nana dan abian  sedang bercumbu dipangkuan abian.
Melisa berdehem,abian menghentikan cumbuannya, nana yang merasa malu hanya menunduk, tanpa berkata apa apa, mereka mulai makan sambil sesekali bebincang masalah kerjaan.
Selesai makan, mereka bertiga duduk disofa ruang tv,nana duduk disamping abian,tangan abian memeluk nana dari samping.

"Mel, gimana dengan persiapan pernikahan kami?"
Hampir selesai, oya, papa dan mama sudah tau kan?
"Sudah.mereka tidak bisa membantahku" jawab abian menatap melisa yang mengerti arti kata abian.
"Baiklah.." melisa melihat nana yang sibuk menonton tv
"Malam besok aku dan nana akan menginap dipenthouse," melisa tau apa yang abian ingin lakukan dipenthouse.

"Aku senang mendengarnya..tapi apa tidak lebih baik disini saja, kalian bisa pakai kamar utama, dan aku akan kekamar sebelah" bujuk melisa karena sudah tidak sabar ingin melihat mereka bergumul.
"Maaf mel tapi ini untuk pertama kalinya, jadi hanya aku dan princess", nana mendengar yang abian katakan.
"Pertama kali apa daddy?tanya nana
"Pertama kali kita pacaran baby, jangan malu sayang,melisa pasti maklum karena kita sedang jatuh cinta" abian terkekeh melihat muka nana yang berubah merah.

"Hmmm". "Baiklah, aku juga ngerti ini pertama kalian, kamu pergi ke penthouse yang mana?"tanya melisa.
"Penthouse royal hotel" itu adalah salah satu hotel punya abian, "hmmm..pemandangannya bagus disitu" melisa ikut setuju walaupun dia sedikit kecewa karena tidak bisa mendengarkan mereka bercinta nanti.

"Besok gimana kalau aku bawa nana ke spa, biar nana lebih segar" tanya melisa.
"Gimana princess, kamu mau??"
"Nana mau ke mall boleh daddy, sama ayah baru dua kali kesana, ada makanan enak yang nana lupa apa namanya tapi ada di mall" ucap nana.
"Boleh, kalau gitu ke spa yang ada di mall aja ya mel?"tanya abian.
"Ok nanti aku bawa nana ke salon langganan aku" kata melisa.

Besoknya, Setelah bersiap Mereka pun pergi bertiga nana duduk disamping abian dibelakang, melisa disamping supir.
Dibelakang abian tidak berhenti menyentuh tubuh nana.
"Daddy jangan ahh..ada pak joko didepan, nana gak mau" nana yang takut joko bisa melihat mereka, abian lalu menekan tombol partisi yang menutup agar orang didepan tidak bisa lihat.

"Sudahkan..sekarang daddy mau liat m3m3k kamu, boleh?"
"Daddy liat sendiri" malu malu nana menjawab. Abian menyingkap rok selutut yang dipakai nana lalu menggeser sedikit cdnya. Dia melihat sedikit bulu tipis disana.
"Berbulu baby,nanti disalon minta di wax ya biar mulus, daddy lebih suka tanpa bulu baby" kata abian,tangannya menyusuri lipatan bibir bawah nana, merasakan kelembutannya.
" tembem mem*k kamu, basah lagi, sang3 ya daddy belai m3m3knya..hmm"
"Gak tau daddy..nana, gak tau kenapa tapi ada yang mau keluar" abian terus menggesek itil nana, mulutnya mencium telinga nana,sesekali menjulurkan lidahnya kedalam daun telinga nana.
"Kamu sensitif baby, daddy suka"bisik abi ditelinga nana, abian melepaskan tangannya dari vagina nana.

"Daddy..tolong nana.."
"Apa baby..mmmm?"
"Sentuh nana daddy..disini" nana yang sudah tidak tahan mengambil tangan abi dan menggesekkan ke vaginanya.
"Mau dibuat nikmat?mau daddy colekk mem*knya?"
"Iyaa..iyaa..ahhh..daddy...ahh"abian mulai memainkan tangannya di itil nana, nana yang tidak sadar makin membuka kakinya mempermudah abian beraksi.
"Mmhh..nghh.daddy awasin tangannya,nana mau pipis",
"pipisin aja sayang gak papa,pipisin tangan daddy",
"Gak mau daddy..aahhahh..ahhh daddy" nana tak tahan lagi dia mengerang dengan keras tak peduli orang didepan bisa dengar atau tidak.
Setelah tenang sedikit nana terdengar menangis.
"Princess kenapa sayang?" Abian melepaskan seatbelt nana dan mengangkat nana kepangkuannya.
"Hikss..hikss..nana malu,nana pipisin daddy" nana terus menangis.
"Princess tadi itu bukan pipis,tapi kamu orgasme, yang datang saat kamu merasa sangat nikmat di kitty kamu, sekarang sudah jangan nangis lagi" jelas abian menenangkan nana yang sudah tidak nangis lagi.

"Nana nggak pernah merasakan yang seperti itu,kok bisa ya daddy?" ucap nana polos.
"Nikmat ya..hmm,nanti daddy kasih kenikmatan yang lebih dari ini,dan daddy akan selalu manjain m*m*k kamu".
Tidak lama terasa mobil berhenti mereka sampai diparkiran mall, melisa keluar duluan ingin melihat kebelakang karena samar-samar dia mendengar nana melenguh.
Untuk supirnya mereka sudah dipercaya menutup mata dan telinga apapun yang terjadi pada majikannya karena jika sampai keluar tujuh turunan mereka tidak akan bisa tenang.
Melisa membuka pintu, "tadi kenapa nana,abi?", abian yang sudah berjanji melibatkan melisa dalam hubungan ini pun menjelaskan.
"Tadi aku sentuh mem*knya, dan nana sangat sensitif jadi langsung orgasme, ini yang pertama buat dia" jelas abi."oo..nana sanggup jalan?"tanya melisa.
"Bisa bu,nana gak papa", mereka bertigapun masuk kedalam mall,abian berjalan dengan tangan dipingang nana, dan melisa disamping kanan abian.

Ternyata makanan yang dimaksud nana adalah sushi, ayahnya pernah mengajaknya sekali makan ini waktu ibunya masih ada. Setelah makan, melisa mengajak nana. Empat jam abian menunggu dengan sabar sampai mereka selesai, dan berpisah dengan melisa yang dijemput supir lain untuk menghadiri pesta sedangkan abian dan nana menuju penthouse.

My princess, istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang