III

264 22 1
                                    









Suatu hari, ada pengantaran beras dari kerajaan ke desa, Heeseung dengan cepat memikirkan untuk menyelinap dan kabur bersama gerobak itu

Heeseung melihat peluang untuk melarikan diri saat ia melihat gerobak penuh beras dibawa masuk dari desa. Para penjaga sedang sibuk menaruh beras, yang berarti perhatian mereka teralihkan dan kecil kemungkinannya untuk menyadari bahwa ia menyelinap keluar

dia menunggu saat yang tepat, dan ketika para pengawal sedang sibuk berbicara satu sama lain, Heeseung dengan cepat dan diam-diam meninggalkan istana, bersembunyi di balik gerobak beras agar tidak terlihat

Dia menghela napas lega saat berhasil meninggalkan istana. heeseung kini berada di luar, dan bebas pergi ke mana pun dia mau. Namun, pikiran tentang kemarahan ibunya saat mengetahui ia pergi masih ada di benaknya

Dia bergegas menuju desa, pikirannya terfokus pada satu hal, menemukan pria manis yang telah ditolongnya kemarin. heeseung menyusuri jalan-jalan desa yang sudah dikenalnya, mencari-cari tanda-tanda keberadaan sicantik itu.

Dia mencari ke seluruh pasar, jalan, dan bahkan di hutan tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya di mana pun. Heeseung merasa sedikit kecewa. Dia telah menempuh perjalanan sejauh ini, tetapi sepertinya dia tidak dapat menemukannya di mana pun
























Heeseung baru saja akan menyerah dan kembali ke istana ketika ia melihat sesuatu di kejauhan. Ia menyipitkan matanya dan menyadari bahwa itu adalah pria cantik yang kemarin sedang bermain di sungai.

Jantungnya berdebar kencang dan dia segera berjalan menghampirinya, lega karena akhirnya menemukannya.

Heeseung tersenyum lembut padanya dan berkata, "Halo. Apakah kamu ingat aku?"

sunghoon berbalik ke arah suara itu berasal

"PANGERAN??!"

Heeseung terkekeh pelan melihat reaksi pria cantik itu, geli melihat betapa terkejutnya dia saat melihatnya.

"Ya, ini aku. "

Dia berlutut dan duduk di sampingnya, di tepi sungai.

"bagaimana- kamu.... kenapa..." ucap  Sunghoon masih tidak percaya, masih kaget atas kehadiran pangeran

Heeseung tampak bingung dengan kegagapannya. Ia memiringkan kepalanya dan menatapnya dengan ekspresi bingung.

"Kenapa apa? Ada apa?"

"Kenapa kamu bisa disini... kenapa??!" ucap Sunghoon, nada nya sedikit naik karena sebenarnya sunghoon takut pada ibu heeseung

Heeseung terkekeh pelan, menyadari bahwa sunghoon penasaran mengapa dia ada di sini.

"Baiklah, aku datang untuk menengokmu. Aku ingin memastikan kau baik-baik saja setelah kejadian kemarin."

"aku baik baik saja" ucap Sunghoon, Sunghoon masih membuang muka dari heeseung

Heeseung merasa lega mendengar kabar bahwa dia baik-baik saja. Dia melihat ke lututnya, menyadari bahwa memarnya masih ada, meskipun terlihat sedikit lebih baik dari kemarin.

"Bagus. Tapi lututmu. Apakah masih sakit?"

"Kau seharusnya tidak meninggalkan istana..." sunghoon masih mengalihkan pandangan dari heeseung

Mata Heeseung membelalak kaget mendengar komentar tiba-tiba itu. Dia tidak menyangka sunghoon akan mengatakan sesuatu seperti itu.

Dia menatapnya sejenak, dengan ekspresi bingung di wajahnya, sebelum menjawab.

waiting for you [Heehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang