IV

238 25 2
                                    

[1889]




Bertahun tahun berlalu, Heeseung dan sunghoon tetap bertemu tapi secara sembunyi, mereka membuat rumah kecil di tengah hutan khusus untuk mereka bertemu saat siang hari. biasanya saat siang hari heeseung akan meyelinap keluar dari istana dan pergi ke rumah kecil yang mereka buat di tengah hutan.

sepuluh tahun berlalu, mereka masih melakukan hal itu, bertemu secara diam diam. sekarang heeseung berusia dua puluh dua tahun dan sunghoon delapan belas tahun.

Heeseung berjalan melalui jalan setapak hutan yang sudah dikenalnya, menuju ke rumah kecil di tengah hutan. Ia telah melakukan perjalanan ini berkali-kali, ia hafal jalannya.

Setelah beberapa menit, dia sampai di rumah dan mengetuk pintu pelan-pelan, karena tahu bahwa sunghoon ada di dalam.

Sesaat kemudian, pintu terbuka dan sunghoon muncul, dengan senyum di wajahnya.

"Kau di sini. Aku mulai berpikir kau tersesat."

sunghoon menggoda, sambil minggir untuk membiarkan heeseung masuk.

Heeseung terkekeh dan menggelengkan kepalanya saat memasuki rumah.

"Tolong, aku tahu hutan ini seperti punggung tanganku. Aku bisa menemukan tempat ini dengan mata tertutup."

sunghoon menutup pintu di belakangnya dan bersandar pada pintu sambil menyilangkan lengannya.

"Dan kenapa kau begitu lama? Aku sudah menunggu di sini sangat lama."

Kata sunghoon dengan nada sedikit kesal dalam suaranya, meski pun ekspresinya mengkhianati perasaannya yang sebenarnya.

Heeseung memutar matanya, tahu bahwa sunghoon hanya bercanda.
"Sangat lama, ya? Aku bahkan tidak terlambat. Kau hanya tidak sabaran."

"pangeran, kita ini apa??" tanya sunghoon, sejak dulu sunghoon ingin bertanya seperti itu karena mereka sudah bersama selama sepuluh tahun dan belum tau hubungan mereka

"kita?" heeseung mendongak melihat sunghoon

"Ya kita"

"kita adalah sepasang kekasih." Dengan cepat Heeseung menarik pinggang sunghoon membuat sunghoon melingkarkan tangan nya di leher heeseung.

"benarkah? sejak kapan?" ucap Sunghoon menggoda

"sekarang" cengkraman heeseung pada pinggang sunghoon menjadi sangat erat lalu menarik sunghoon ke pangkuan nya

"kamu mencintai ku kan?? sama seperti aku mencintaimu" sunghoon terdiam karena wajahnya memerah dan sekarang ia duduk di pangkuan heeseung

"tapi ini terkadang, aku seorang pria dan kamu juga pria" sunghoon berbicara dengan nada takut

"Siapa perduli??"

"tap-" sebelum sunghoon berhasil menyelesaikan kata katanya, Heeseung lebih dulu menempelkan bibirnya ke bibir sunghoon dan membuat sunghoon terdiam.

"bolehkah aku?" bisikan heeseung di bibir sunghoon tapi bibir mereka tetap menempel, Sunghoon mengangguk lalu heeseung perlahan mencium bibir sunghoon, Heeseung mengencangkan tangan nya di pinggang Sunghoon. Sunghoon hanya bisa pasrah dab melihat kemana ini akan berlanjut.














keesokan harinya, Heeseung kembali lagi ke rumah di hutan itu, saat dalam perjalanan, Heeseung merasa ada yang mengikuti nya. heeseung berbalik untuk melihat siapa yang mengikuti nya, tapi tidak ada siapapun.

Heeseung dengan cepat masuk ke rumah kecil itu dan mengunci pintu. Heeseung melihat sunghoon yang duduk dan membaca buku. Heeseung melingkarkan. tangan nya di sekeliling Sunghoon.

waiting for you [Heehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang