Rujak

16 8 2
                                    

⚠️ WARNING ⚠️
Dilarang keras untuk menjiplak, meng copy, atau apa pun segala jenis bentuk plagiarisme!!!

Typo bertebaran dimana mana
Harap maklum karena ini tulisan pertama aku

Jangan lupa komen di setiap paragraf dan vote ❤

Happy reading
🌹🌹🌹

Hari ini cukup melelahkan bagi murid kelas XI IPA¹ sebab mereka baru saja selesai bermain bola . Mereka pikir pilihan bermain bola di banding kan belajar adalah pilihan yang tepat, nyatanya tidak. Mereka harus melakukan pemanasan terlebih dulu, lalu mereka harus berkeliling lapangan sebanyak 5 kali. Ditambah dengan cuaca yang begitu panas, menambah rasa lelah mereka bertambah. Jika di jam pelajaran terakhir mereka bisa bersantai kali ini tidak.

Krriingg

" Oke anak anak cukup sampai disini, karena jam pelajaran sudah selesai " ucap pak Bima selaku guru olahraga

" Sebelum pulang, bereskan semuanya terlebih dulu. Mengerti? "

" MENGERTI PAK!! " seru mereka

" Baiklah, kalau begitu bapak permisi "

Mereka pun mulai membereskan beberapa bola yang berceceran, dan menaruh nya kembali ke dalam gudang. Setelah nya mereka bisa pulang ke rumah masing masing.

Sekolah belum terlalu sepi, masih banyak siswa masih berada di sekolah, contohnya seperti Athalas dan ke enam teman nya.

" Gue duluan ya " ujar Azka

" Tumben, mau kemana lo? " Tanya Gibran

" Ada janji sama nyokap gue, dah lah duluan ya " Azka pun berjalan meninggalkan mereka

" Balik juga lah, males lama lama disini. Bosen gue liat mukanya Gibran " ucap Shaka

" Bilang apa lo? "

" Bosen liat lo " 

" Wah anj*ng! Sini lo " Shaka berlari menghindari kejaran Gibran

Melihat tingkah Shaka dan Gibran, membuat Athalas, Vion, dan Regan menggelengkan kepala mereka. Sedang kan Samudra, cowok itu hanya diam.

" Dah cabut " ujar Regan, cowok itu menaruh tangan nya di pundak Samudra, dengan maksud merangkul cowok itu.

Baru beberapa langkah, seseorang memanggil Athalas, membuat ke empat nya berhenti.

" Athalas tunggu! " Panggil nya

Athalas menatap datar cewek di hadapan nya itu, " Kenapa? " Tanya nya

" Hahh, hahh, ini formulir yang harus di isi sebelum turnamen" ucap nya dengan ngos-ngosan

" Besok kasih ke gue lagi ya? " Timpal nya sambil tersenyum kepada Athalas

" Oh iya, thanks " Athalas mengambil kertas formulir tersebut, lalu melangkah pergi tanpa sepatah katapun

Melihat itu pun membuat Samudra tidak enak hati, bagaimana pun juga Jingga sudah banyak membantu dalam mengatur kelas.

" Gue minta maaf atas sikap Athalas barusan " ucap nya

Jingga menatap Samudra, lalu cewek itu tersenyum, " Nggak papa Sam, toh Athalas emang gitu sikap nya "

" Kalau gitu, gue duluan ya " ujarnya

Ketiga nya mengangguk, sebenarnya mereka kasihan melihat Jingga yang selalu mendapatkan sikap acuh oleh Athalas. Tapi mau bagaimana lagi, memang begitu sikap Athalas.

ATHARA : Our Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang