2. Don't Make Me Your Enemy

20 1 0
                                    

Auryn Charla Wicaksono

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Auryn Charla Wicaksono

°°°

Mari kita saksikan,
Siapa yang berlutut dan menangis di pertempuran ini

°°°

Senja tidak lagi terlihat. Digantikan dengan udara dingin menusuk tulang. Angin berhembus kencang membawa gumpalan awan mendung yang menandakan hujan akan turun.

Ryn menuruni mobil hitam mewah milik Bayu yang terparkir rapi di depan sebuah minimarket. Perempuan itu berlari cepat menghindari air dari langit yang berjatuhan secara perlahan. Tidak lama, Bayu menyusul sambil membawa payung hitam--takut Ryn kehujanan saat kembali ke mobil. Keduanya memasuki minimarket yang tidak jauh dari rumah mereka.

Bayu memutuskan merapat di sebuah minimarket karena Ryn bersikeras ingin membeli sesuatu. Katanya, cacing di perutnya mulai berdemo menuntut makanan karena terlalu lama menonton film. Ya, Ryn menepati ucapannya. Perempuan itu akhirnya mengajak Bayu menonton film. Selama perjalanan, Bayu sudah menyiapkan beberapa film romantis, tetapi Ryn lebih memilih untuk menonton film triller horor. Meskipun, filmnya seru, tetapi Bayu ingin menonton film yang romantis--hanya dengan Ryn. Rencana yang ia rancang sebaik mungkin, ternyata gagal total.

"Kita langsung pulang aja, lo gak liat di luar mau hujan?" Bayu membuntuti Ryn yang sedang membuka lemari pendingin dan mengambil dua minuman.

"Udah hujan, noh." Ryn menunjuk hujan dengan dagunya. "Nih, minum aja dulu. Gue males pulang."

Bayu menerima minuman dari Ryn. "Gimana kalo lo dimarahin--"

"Enaknya yang mana, ya? Ini? Atau ini?" ucap Ryn sambil menunjuk cemilan di rak.

"Lo dengerin gue gak, sih?"

Ryn mengambil dua cemilan dan membawanya di dekat wajah. "Choose one. This or this?"

Bayu menunjuk cemilan sebelah kanan.

"Enak yang ini tau!" Ryn mengembalikan cemilan yang dipilih Bayu ke rak.

Bayu tidak mempermasalahkan Ryn yang tidak memilih pilihannya padahal perempuan itu yang menyuruhnya untuk memilih. Ia mengekori Ryn yang berjalan ke kasir. Ketika Bayu hendak mengeluarkan dompet, Ryn menahan tangannya dan menggeleng.

"It's on me." Ryn mengeluarkan uang berwarna biru dan memberikan kepada kasir.

"Udah, kan? Kita pulang." Bayu menarik pergelangan tangan Ryn, tetapi tertahan.

"Duduk aja dulu. Hujannya deres banget." kata Ryn.

Mereka berada di teras minimarket yang menyediakan beberapa kursi dan meja untuk pengunjung.

"Kita bawa mobil, Ryn."

"Iya, tau. Tapi, jalan ke mobil kan kita tetep kehujanan."

Bayu menyodorkan payung kepada Ryn. "Do you need an umbrella? I brought it."

I'm Your PoisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang