3. She's A Beast

25 1 0
                                    

Auryn Charla Wicaksono

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Auryn Charla Wicaksono

°°°


Don't play games with me.
I can play them better.

°°°

"Zidny, lo gila apa gimana? Kenapa lo posting foto itu di website sekolah?!" Chika--teman Zidny yang berambut keriting dan mengembang--khawatir Zidny terkena imbasnya. "Lo mau ngulang kejadian setahun yang lalu?"

"Chill, it's not a big problem." Zidny berjalan menuju bangkunya. Baru saja tiba di kelas XII IPS 2, ia sudah dijejali pertanyaan tidak bermutu.

"Are you kidding me?!"

"Yang lo hadapi itu Ryn. Auryn Charla Wicaksono." Laura--teman sebangku Zidny--ikut menimpali.

"So, why?"

"Lo gak hilang ingatan, kan? Lo lupa gimana Ryn labrak lo tahun lalu?" kata Chika.

"Mending, hapus posting-an lo sekarang, Zid!" Laura menyarankan.

"Mana hape lo? Biar gue yang hapus." sahut Chika.

"Apaan, sih?!" Zidny menepis kasar tangan Chika yang meraih ponsel miliknya. "Kenapa lo banyak omong, sih?!"

"Lo gak waras, Zid." Chika pasrah, tidak tahu harus melakukan apa lagi.

"Udah tau ada jurang, lo masih nekat lompat, ya," Laura tertawa miris.

Tok! Tok! Tok!

Seluruh atensi terpusat pada seseorang yang mengetuk pintu kelas XII IPS 2. Tidak disangka secepat ini Ryn mendatangi kelasnya. Perempuan itu berdiri mengenakan jaket abu-abu kebesaran di tubuhnya yang mungil. Tudung jaket menutupi sebagian wajah cantiknya. Dalam hitungan detik, kelas XII IPS 2 dikerubungi siswa-siswi yang ingin tahu adegan seru yang akan terjadi.

Ryn berjalan mendekati bangku di mana Zidny duduk. Setiap langkah Ryn membuat Chika dan Laura menahan napas. Sepekat itukah aura dari Auryn Charla Wicaksono? Tanpa menyentuh, Ryn mampu membuat Chika dan Laura menegang dan hampir kehilangan akal sehat.

Ryn tersenyum tipis dibalik tudung jaketnya. "Are you happy today? You look so pretty."

"Of course, today is the most beautiful day of my life," kata Zidny dengan percaya diri.

"Hmm, gitu, ya?" Ryn membuka tudung jaketnya. Tanpa rasa bersalah, Ryn duduk di atas meja yang biasa Zidny gunakan untuk menulis. Ryn mengayunkan kedua kakinya yang menggantung di udara.

"Turun," ucap Zindy. Perempuan itu mengertakkan gigi melihat kelakuan Ryn yang tidak sopan. "Turun sekarang!"

"My attitude is based on how you treat me," balas Ryn dengan senyum mengejeknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Your PoisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang