50.

10 0 0
                                    

"mas ke kamar dulu ya cinta" ucap Vaerel setelah menaruh belanjaan Aisyah di meja pantry.

"Iya mas, mandi yaa bau acem. Mau ke kantor kan? Vaerel pun mengangguk, ia pergi meninggalkan Aisyah menuju kamarnya. Sedangkan Aisyah kini sibuk menata sayuran di dalam kulkas dan menyisakan sebagian untuk dimasaknya.

Aisyah memilih memasak sayur caesin dengan lauk ayam balado. Dengan telaten ia meracik satu persatu bumbu masakan dan mengolah masakannya hingga matang. Setelah masakan matang, Aisyah menatanya disebuah mangkuk sayur.

Ia mengambil kotak makan, lalu menata masakannya pada kotak bekal tersebut. Ia juga menambahkan sosis goreng sebagai tambahan lauk. Setelah itu ia memasukan kotak bekal kepada sebuah paperbag mini dan meletakkannya di atas meja.

"Sayang " Vaerel datang dengan menjinjing tas kerjanya dan blazer yang ia sampirkan ditangannya juga dasi yang tak terpasang rapih.

"Kebiasaan pasang dasi ga rapih" cibir Aisyah lalu mendekat ke arah Vaerel dan membenarkan dasi Vaerel. Ketika pakaian Vaerel sudah terlihat rapih kini Aisyah mengambil paperbag yang berisi kotak bekal. Lalu menyerahkannya pada Vaerel.

"Dimakan yaa" ucap Aisyah.

"Pasti sayang!" Jawab Vaerel lalu berjalan keluar menuju mobilnya diikuti Aisyah di belakangnya. Tak makan terlebih dahulu karena mereka sudah melakukan sarapan tadi sekitar pukul 07.00.

"Mas" panggil Aisyah, Vaerel pun menghentikan langkahnya berbalik menatap Aisyah.

"Kenapa sayang?" Tanyanya.

"Untuk acara besok, cateringnya gimana?" Tanya Aisyah yang masih sedikit bingung dengan persiapan acara hari esok.

"Udah mas urus ko, kamu tenang aja" ucap Vaerel menepuk sayang kepala Aisyah yang tertutup hijab panjangnya.

"Yaudah mas berangkat ya?" Aisyah mengangguk, ia meraih tangan Vaerel untuk dikecupnya, Vaerel menangkup pipi Aisyah ketika tangannya sudah terlepas, ia mengecup pelan kening Aisyah juga pipinya. Lalu Vaerel masuk ke dalam mobil.

TINN

Vaerel membunyikan klakson mobilnya seolah berpamitan dengan Aisyah. Aisyah pun. Menganggukan kepala dan melambaikan tangannya mulutnya pun berkata "hati hati sayang".

Setelah mobil Vaerel tak terlihat lagi dari pagar rumahnya, ia berjalan mendekati pagar dan menutupnya. Baru setengah ia menutup pagar ada seorang kurir datang menghampirinya.

"Permisi, apa benar ini dengan mbak Aisyah?" Ucap kurir itu.

"Iya benar saya sendiri, ada apa ya?" Tanya balik Aisyah. Kurir itu segera mengambil paket lalu menyerahkannya kepada Aisyah.

"Saya tidak merasa memesan paket?" Ucap Aisyah heran.

"Tidak tau mba, saya hanya mengantarkan " ucap kurir itu lalu pergi dari hadapan Aisyah. Aisyah kembali menarik pagar rumahnya guna menutupnya hingga rapat. Lalu setelah itu ia kembali masuk ke dalam rumah.

Ia meletakan paket itu di meja kecil yang ada di teras rumahnya. Ia ke dalam untuk mengambil gunting dan keluar kembali untuk membuka paket itu. Setelah dibuka ia dikejutkan dengan isi paket itu.

Terdapat satu bangkai kelinci yang mengeluarkan bau tak sedap. Ia merasakan mual pada perutnya ketika ia mencium bau bangkai itu, matanya menangkap satu buah foto polaroid yang sudah berlumur darah. Ia mengambil foto itu dan mengamatinya, orang dalam foto itu adalah dirinya yang bagian kepalanya sudah sobek tak berbentuk.

Ia juga mendapati satu kertas yang ditulis dengan darah.

"Gue akan buat Lo mati ditangan gue!!" Katanya membaca tulisan itu. Ia kembali memasukan kembali foto juga kertas itu ke dalam kotak lalu menutupnya. Perutnya sudah sangat mual menyium bau bangkai dari kelinci mati itu.

Jalan Hidupku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang