•
•
.
.
.
.Kejadian seminggu lalu membuat hubungan dua insan itu semakin dekat, akibat dari Flora yang mencium keningnya membuat Fiony seperti sudah di berikan lampu hijau untuk memperdalam hubungan mereka.
Sekarang wanita itu sedang berada di dalam ruangannya, berkutat dengan komputer yang berada di hadapan nya, namun pikirannya tetap terjerumus ke dalam diri Flora.
Sikap Fiony yang awalnya Flora kira kalem ternyata adalah kebohongan, wanita itu hanya sebelas dua belas dengan Freya, sama-sama membuat nya jengkel.
Fiony juga seperti sudah terlalu mabuk dengan Flora, ia selalu meluangkan waktu kerjanya hanya untuk menjemput gadis kecil itu, waktu Flora bersama Freya tentu lumayan terkuras, apalagi selama seminggu ini gadis berambut pendek itu selalu di larang untuk pergi ke rumah nya.
Fiony menampilkan seringai nya, entah apa yang ia pikirkan, wanita itu terlihat seperti orang yang tidak waras.
"Permisi, Eh Fio-" Jessi masuk ke dalam sana lalu berujar, namun ungkapan itu ia hentikan karena melihat Fiony yang sedang menggigit bibir bawahnya sembari berloncat-loncat.
Fiony terkejut dengan kehadiran wanita yang bisa di bilang sahabat sekaligus asisten nya, dengan cepat ia bersikap normal lalu kembali duduk di kursi miliknya.
"Ada apa?"
"Kenapa lu?"
Keduanya sama-sama terdiam, Fiony menatap Jessi datar sedangkan wanita itu bersedekap dada sembari menunggu jawaban dari pertanyaan nya.
"Beban kerjaan.." kata itu terucap dari mulut wanita yang lebih tua, Jessi menatap nya heran, tumben sekali bos nya ini merasa terbebani oleh pekerjaan, bukankah Fiony itu gila kerja?
"Aneh," Tukasnya.
"Daripada kamu datang kesini hanya untuk memaki saya, lebih bagus kamu menyampaikan apa yang ingin kamu katakan secepatnya," Beber wanita yang lebih tua, Jessi mengangguk lalu memberikan perkataan nya.
"Mereka, keluarga Alena. Sudah kembali di dunia bisnis." Fiony terkejut, bukan kah harusnya keluarga itu sudah musnah di tangan mendiang kakeknya? Ini harus di pertanyakan.
"Jangan berbohong, seluruh keturunan dari keluarga itu sudah di bunuh, bahkan orang yang memiliki sedikit dari darah mereka juga sudah di singkirkan sepenuhnya, tidak mungkin mereka kembali," Tegasnya, Jessi meringis melihat tatapan penuh amarah dari Fiony, wajah itu terlihat sangat serius jika sudah menyangkut pautkan keluarga Alena.
Anggukan pelan terlihat di sana, "iya, aku juga tahu akan hal itu, tetapi ini adalah Faktanya, Keluarga itu masih ada namun dengan marga yang berbeda," lontarnya, Fiony mengangguk menyuruh Jessi untuk melanjutkan perkataan tersebut.
"Aku tak sengaja mendengar hal itu dari percakapan gadis-gadis yang sedang berbelanja di Minimarket, mereka menyebutkan marga Alena di topik pembicaraan itu, salah satu dari mereka mengangguk lalu mengatakan kalau nama itu sudah berubah menjadi Darlena, aku tentu kebingungan namun aku tetap bertanya kepada mereka, setelah mendapatkan informasi lebih, aku langsung menyuruh Christy untuk memata matai keluarga itu."
Christy? Rasanya ia tak asing dengan nama itu, "Christy Leona, semoga kau ingat dengan nama itu."
Leona? Ah bukan kah itu nama dari keluarga berbakat yang terus menuntut prestasi akan keturunan nya, salah satu yang paling bisa di andalkan karena sudah belajar dari kecil, keturunan mereka bisa di bilang hampir sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are mine, Flora. [Hiatus]
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang dua gadis yang sudah bersahabat sedari kecil, namun, salah satu dari gadis itu menyimpan perasaan yang begitu dalam terhadap gadis yang satunya. Hubungan mereka yang awalnya berjalan normal menjadi agak renggang saat gadis yang...