Chapter 2: kehadiran Fiony

447 54 16
                                    



.
.
.
.

Freya, gadis itu sedang berada di kamarnya sambil bermain bersama keponakan nya, Sasha. Kedua orang itu sedang memainkan rubik, mereka berlomba untuk menyelesaikan rubik itu dan bagi yang kalah harus mentraktir yang menang sampai puas.

Permainan di mulai, kedua gadis itu dengan cepat mengambil rubik yang berada di hadapan mereka. Memainkannya dengan penuh semangat dan sesekali berteriak karena emosi.

Mengingat mereka baru pertama kali memainkan rubik, tentu kedua orang itu kesusahan. Mereka membutuhkan waktu yang banyak untuk menyelesaikan rubik itu.

Tak terasa, jarum pendek dari sebuah jam yang awalnya berada di angka 2 kini berpindah ke angka 3, namun keduanya masih belum menyelesaikan rubik mereka.

Sasha masih berusaha keras namun tidak dengan Freya, gadis itu sudah sangat bosan, tapi ia masih mengotak-atik rubik itu. Mencari pemenang di antara mereka ternyata sangat sulit, keduanya tak tahu trik dalam memainkan benda itu, mereka juga tak punya pengalaman sama sekali.

Untuk mengakhiri permainan itu, Freya memutuskan untuk mengalah, ia mengikuti kemauan Sasha untuk pergi membeli eskrim, kedua gadis itu pergi ke pedagang eskrim dengan berjalan kaki, dikarenakan jaraknya yang tidak terlalu jauh.

Sasha memilih eskrim coklat sedangkan Freya memilih eskrim vanila, Freya membayar nya lalu mengambil kedua eskrim itu dan memberi salah satunya kepada Sasha, kedua gadis itu akhirnya kembali ke rumah dengan perasaan ceria.

Freya masuk ke dalam rumahnya, diiringi oleh Sasha, keduanya duduk di kursi yang tersedia di ruang tamu, Freya duduk sambil memakan eskrim miliknya, sedangkan Sasha terlebih dahulu mengambil handphone milik Freya lalu memainkannya.

"Kak Frey," ujar Sasha memecahkan keheningan di antara mereka, Freya melihat ke arah Sasha sambil menaikkan satu alisnya, seperti sedang menyebutkan kata 'kenapa' sebagai balasan.

Namun, Sasha hanya tersenyum lebar sambil menatap Freya yang terlihat kebingungan dengan tingkahnya.

"Kamu kenapa?" Freya bertanya sambil menatap aneh kepada Sasha.

"Ga papa kok," jawab Sasha masih dengan senyuman penuh arti di wajahnya. Freya bergidik ngeri, bukan karena takut tetapi kerena geli melihat wajah Sasha yang seperti itu.

"Aku tau kok, kakak ternyata lagi suka sama orang yang namanya Flora." Ungkap Sasha yang ternyata gadis itu sedari tadi sedang melihat-lihat isi chat Freya, Sasha bisa melihat wajah Freya yang terlihat sangat kesal, orang yang berstatus sebagai Tante nya itu langsung beranjak dan berlari mengejar nya.

Sasha tertawa puas, ia baru pertama kali melihat wajah Freya yang memerah seperti itu, hal ini adalah kepuasaan tersendiri bagi Sasha. Namun, kesialan menimpa nya saat ini secara tidak sengaja ia tersandung dan berakhir terjatuh, Freya tak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung menerjang tubuh Sasha lalu merampas handphone miliknya.

"MAMPUS!" Teriak Freya sambil berlari ke arah kamarnya, meninggalkan Sasha yang sekarang sedang mengusap-usap bagian kakinya yang terasa perih.

"KU ADUIN KE MAMA!!!" teriak Sasha, yang di langsung di hiraukan oleh Freya, yang membuat masalah di awal kan Sasha, bukan dirinya.

Freya masuk ke kamarnya lalu menutup pintu itu, ia tak mengunci nya karena tahu kalau Sasha akan datang ke kamarnya untuk meminta maaf. Dengan cepat ia langsung berbaring di ranjang empuk itu, ia juga membuka apk WhatsApp untuk melihat-lihat apakah ada orang yang memberi nya sebuah bubble chat.

You are mine, Flora. [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang