Siapa Lagi?

33 10 3
                                    

Feby sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. Sebelum berangkat, feby menyempatkan diri untuk berpamitan dengan mamanya.

"Ma, feby berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Ucap feby berpamitan.

"Iya, hati-hati di jalan. Belajar yang bener." Balas mamanya.

***

Tiba di sekolah,

"Feb,"
tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang.

Feby yang mendengar namanya dipanggil, sontak melihat ke arah belakang.

Ternyata yang memanggilnya adalah asya, teman sekelas feby yang merupakan teman dekat feby. Mereka bercakap-cakap sambil terus berjalan bersama menuju kelas.

"Eh asya, gue kira tadi siapa yang manggil." Kata feby.

"Gue lah, emang lo kira siapa," jawab asya pada feby dengan nada sedikit naik.

"Lo udah ngerangkum materi yang disuruh sama guru piket kemaren, feb?" Lanjut asya menanyakan tugas merangkum dari guru piket pada feby.

"Udah, lo?" Balas feby.

"Gue juga udah, alhamdulilah." Ucap asya.

Mereka terus berjalan bersama menuju kelas.

Saat sampai di kelas, feby langsung meletakkan tasnya di kursi. Dia tak langsung duduk, dirinya terpaku melihat ada dua paper bag cukup besar yang berada di bawah mejanya.

"Ini punya siapa?" Tanya feby pada teman kelasnya yang sudah datang lebih dulu.

"Ga tau feb, emang udah ada disitu daritadi." Jawab teman kelasnya yang tidak tau menahu.

Asya yang mendengar hal itu kemudian berjalan mendekati meja feby.

"Kenapa feb?" Tanya asya seraya penasaran.

"Ini paper bag ada isinya, tapi gue ga tau ini punya siapa." Jawab feby sambil merasa kebingungan.

"Coba lo buka, kali aja ada petunjuk itu punya siapa," ujar asya.

"Kemarin-kemarin bukannya lo dapet hadiah dari orang misterius ya?kayanya ini buat lo lagi deh, soalnya ada di meja lo feb." Lanjut asya.

Feby baru ingat, dirinya memang mendapat hadiah dari pengagum rahasianya satu bulan yang lalu.

Namun ia masih meragukan kalau itu dari orang yang sama.

"Masa dia lagi yang ngasih?" Tanya feby dengan kebingungan.

"Ya terus?kalo bukan dia siapa lagi? Kan kemarin aja lo dapet dari dia." Ujar asya.

"Iya juga ya" ucap feby dalam hati.

Feby perlahan membuka dua paper bag itu. Namun tanpa ia sadari, ternyata ada surat yang daritadi dijepitkan pada paper bag yang paling besar.

Feby kemudian mengambil surat itu dan membacanya.

'Hello Feby

Apa kabar?semoga Feby baik baik saja ya.. oh iya ini saya ada gift kedua untuk Anata, semoga Anata suka sama apa yang saya berikan.

Oh iya senyum kamu indah sekali feb, i'm always happy when i see your smile.

Bye bye, semoga suka.'

Asya yang sedaritadi ikut membaca pun membanggakan dirinya sendiri karena tepat dalam memprediksi.

"Tuh kan, apa gue bilang feb." Ucap asya seraya merasakan kemenangan dalam dirinya.

"Iya sya, iya." Jawab feby sambil tersenyum.

"Dia suka banget sama lo kayanya ya feb, sampe ngasih hadiah lagi ke lo." Kata asya dengan cukup serius.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang