34.SAH

22 0 0
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb.

"Terimakasih sudah menepati janjimu, dan terimakasih sudah selalu menjaga hatimu hanya untuk ku"

-Ashayya Ivola-

°
°

💫Happy Reading 💫

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh Ashayya dan Naufan. Pernikahan mereka berdua sudah di depan mata.

Ashayya yang masih berada di dalam kamar sudah menggunakan gaun berwarna putih bersih,hijab dan cadar, Naufan meminta Ashayya untuk menggunakan cadar di hari pernikahan,ia merasa gugup karena sebentar lagi dirinya sudah berstatus sebagai istri. Dirinya di temani oleh kedua sahabatnya.

"Waktu itu perasaan kalian gimana" tanya Ashayya.

"Dag dig dug lah Ayy, kalo aku" jawab Zelvia. "Tapi pas udah akad kaya lega gitu"

"Kalo aku gugup si, tapi pas setelah akad udah nggak" sahut Rinaya.

"Nggak nyangka tiga minggu berturut- turut seorang Rinaya, Zelvia dan Ashayya nikah secara bergantian" kekeh Ashayya.

"Akhi Naufan Keandra Alvarezky"

Deg.... Deg..... Deg.....

Jantung Ashayya berdetak lebih cepat, ia membulatkan matanya setelah mendengar suara di mikrofon.

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Ashayya Ivola binti Ghani Givandra alal mahri 10 milyar rubiat wamajmueat min'adawat  alsalaa hallan."

Naufan menarik nafas panjang.
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq." Naufan berhasil mengucapkan kalimat sakral itu dalam satu tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi? Sah? "

"Sah"

Ashayya yang berada di kamar pun menelan ludah kasar. Aurel memeluk erat putrinya yang sekarang sudah menjadi seorang istri. Air mata Ashayya menetes, rasanya seperti mimpi, dirinya sangat bahagia.

"Selamat ya Ayy" ucap Zelvia dan Rinaya yang ikut terharu.

"Ayok Ayy" ajak Aurel.

"Turun sekarang? " tanya Ashayya.

"Iya dong, kan udah sah"

Ashayya keluar dari kamarnya dan menuruni tangga kemudian keluar.

Saat Ashayya keluar semua mata tertuju padanya. Termasuk Naufan yang menatap lekat Ashayya, benar- benar lekat.

Ashayya pun menatap laki-laki yang menggunakan baju pengantin berwarna putih dan peci yang sepadan dengan baju.

Tangan Ashayya gemetaran saat menyalami tangan Naufan. Kemudian Naufan mencium kening Ashayya dan membacakan doa di ubun-ubun nya.

"Kenapa nangis? " tanya Naufan seraya mengusap air mata Ashayya.

"M-makasih ya Gus, udah nepatin janjinya, a-aku kira Gus Naufan bakal lupa sama janji itu" lirih Ashayya.

Bangku SMA(REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang