Karena dia 2

131 5 0
                                    

HalooO..

Part 2 nyaa kakaa🤝🏻

Sebelum baca, vote dulu yaww:'D

Thankyouu💕 Nc‼️

🐶🐰—🐶🐰—🐶🐰—🐶🐰

"Kau jahat, Jaemin." Seru Meyra ketika sudah ada di pekarangan rumah, siap untuk pergi bersama dengan koper-koper nya.

"Kau lebih jahat. Kau menyia-nyiakan cintaku. Sekarang, kau habis kesempatan." Jawab Jaemin tanpa melepas matanya dari ponselnya.

Saat itu juga, mobil berwarna putih datang. Sang pemilik turun dan menghampiri Meyra. Itu Aksara.

"Sayang.. ada apa? Siapa yang mengusirmu?" Tanya Aksara melihat Meyra menangis.

"Aku, kenapa?" Sahut Jaemin yang langsung memasukkan ponselnya pada saku celananya dan melipat tangannya di dada.

"Sialan. Dia kan istrimu! Kau tidak seharusnya mengusirnya!"

Jaemin berjalan angkuh. "Ohow apa yang sudah aku lakukan pada istriku? Hngg~" Ucap Jaemin dengan wajah mengejek lalu tertawa membuat Aksara geram.

"Keterlaluan!" Seru Aksara.

Raut wajah Jaemin berubah drastis setelah tadinya tertawa ejek menjadi menatap tajam Aksara. Dia marah.

"Kau yang keterlaluan." Jawab Jaemin mendekat.

"Kau diam-diam mencintai istriku dan menyetubuhinya, tapi aku yang keterlaluan? Dasar biadab." Ucap Jaemin dengan menaikkan satu bibir atasnya dan alisnya.

"Kau juga. Jika benar kau mencintaiku dan tidak mau meninggalkanku, lantas, kenapa kau menerima ajakannya?" Sambung Jaemin dengan menunjuk pada Meyra.

"Maaf.. aku tidak sadar.. aku.. mabuk." Sahut Meyra.

"Tidak perlu minta maaf, sayang. Aku menunggu saat ini. Dimana kau melepas dia." Ucap Aksara.

Jaemin mengernyitkan dahinya.

Aksara maju, dan menempelkan undangan di dada Jaemin.

"Datang dan ucapkan selamat pada kami nanti ya, tuan." Ucap Aksara dengan senyum ejek di akhirannya.

"Ow ow ow.. sudah cetak undangan ternyata. Apa si murahan ini sudah isi?"

Tanya Jaemin membuat Meyra kembali geram. "Tolong jaga sedikit ya mulutmu itu! Walau kita nanti akan pisah, tapi aku belum hamil karena dia!"

"Belum, ya? Oh ya ya ya, baiklah. Tidak usah marah-marah, nanti calon suamimu ilfeel."

"Berani kau!" Geram Aksara maju, hendak memukul Jaemin. Namun dengan cepat, Jaemin menggapai tangan Aksara yang melayang hendak melayangkan pukulan dan memutarnya lalu mendorongnya.

"Tolong jangan buat malu."

Aksara meringis. Di hatinya menahan malu apalagi di depan Meyra.

"Lebih baik kalian pergi dari sini." Usir Jaemin.

"Oke. Kami pergi. Awas kau!" Ancam Meyra.

"Iya iya aku aku akan awasi." Sahut Jaemin.

Meyra menuntun Aksara untuk ke mobil. "Lemah." Ujar Jaemin.

"Apa kau bilang?" Aksara menyadarinya.

"Sudah sudah sayang. Ayo kita pergi." Ucap Meyra menenangkannya agar mereka cepat pergi dari rumah Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In my mind"2 (NOMIN) SlowUp.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang